Orientasi usia dini, Persema optimistis tidak menunggak gaji
A
A
A
Sindonews.com - Persema Malang tidak punya harapan di sisa kompetisi Indonesian Premier League (IPL) musim ini. Setelah diputuskan tak akan bisa mengikuti kompetisi unifikasi musim depan, kini orientasi klub hanyalah pada pembinaan pemain usia dini.
Persoalan gaji menjadi perhatian utama Persema Malang walau dalam dua bulan terakhir agak seret. Dengan beban gaji pemain yang tidak begitu besar, Persema optimistis tidak akan menghadapi persoalan gaji separah musim lalu yang menunggak hingga tujuh bulan. Begitulah tekad manajemen Bledeg Biru.
''Kami mencoba tidak mengulangi musim lalu dan tidak terlalu lama menunggak gaji. Belakangan memang agak terlambat pembayarannya karena ada masalah dengan sponsor. Kami berharap ke depannya pemain menerima hak tepat pada waktunya karena kami akan bertanding lagi di IPL,” jelas Asisten Manajer Persema Dito Arief.
Persema berjanji bakal melunasi gaji pemain sebelum pertandingan kontra Persijap Jepara pada 13 April mendatang. Itu merupakan pertandingan pertama Persema sejak digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 17 Maret silam. Dito sendiri memastikan Persema siap bertarung akhir pekan ini.
Di bawah kawalan Pelatih Rudi Hariantoko, posisi Persema yang berkomposisi pemain muda sebenarnya cukup riskan. Maklum, sebulan lebih tidak bertanding setelah dua kali kalah walk over (WO), kondisi tim diragukan bisa langsung stabil kala menghadapi Persijap Jepara.
Rudi mengakui kondisi pemain masih kurang bagus dengan lamanya tidak bertanding di kompetisi. Sedangkan untuk menjalani pertandingan ujicoba juga bukan perkara mudah karena sulitnya mencari lawan berbobot. ''Pemain belum dalam kondisi fit hingga sekarang,” sebut Rudi.
''Terlalu lama libur dari kompetisi membuat stamina kendor, apalagi mereka pemain muda yang belum stabil. Kami mempersiapkan sebaik mungkin untuk menghadapi Persijap nanti. Tapi bagaimana pun kami tidak memaksakan pemain karena situasinya memang belum stabil,” jelas pelatih yang menggantikan Slave Radovski ini.
Persema yang sebenarnya sudah menjalani lima pertandingan IPL, baru melakoni tiga laga. Dua kali kalah menghadapi PSIR Rembang dan Persebaya Surabaya, Joko Prayitno dkk baru menang sekali saat menghadapi Bontang FC. Dua pertandingan WO adalah menghadapi Perseman Manokwari dan PSM Makassar.
Rudi Hariantoko sendiri sebenarnya tidak dibebani target khusus karena Persema pasrah dengan keputusan KLB. Apa pun prestasi yang diterima sepanjang musim, tak menjadi persoalan karena klub yang dulunya milik Pemkot Malang ini bakal rela bertarung di kompetisi mana saja musim depan.
''Walau begitu, kami tetap akan memberikan yang terbaik untuk Persema. Lagipula kita semua belum tahu apakah aturan itu memang diberlakukan musim depan. Jadi pilihan terbaik adalah tetap berusaha menggapai hasil maksimal. Apalagi pemain Persema masih punya masa depan yang panjang,m” lanjut Rudi.
Paling tidak, jika pemain bisa menunjukkan kualitasnya di Persema musim ini, bukan tak mungkin ada klub elit yang tertarik mengontrak musim depan. Apalagi proyeksi Persema adalah memproduksi pemain bagus melalui penyaringan pemain-pemain muda berbakat asli Malang.
Persoalan gaji menjadi perhatian utama Persema Malang walau dalam dua bulan terakhir agak seret. Dengan beban gaji pemain yang tidak begitu besar, Persema optimistis tidak akan menghadapi persoalan gaji separah musim lalu yang menunggak hingga tujuh bulan. Begitulah tekad manajemen Bledeg Biru.
''Kami mencoba tidak mengulangi musim lalu dan tidak terlalu lama menunggak gaji. Belakangan memang agak terlambat pembayarannya karena ada masalah dengan sponsor. Kami berharap ke depannya pemain menerima hak tepat pada waktunya karena kami akan bertanding lagi di IPL,” jelas Asisten Manajer Persema Dito Arief.
Persema berjanji bakal melunasi gaji pemain sebelum pertandingan kontra Persijap Jepara pada 13 April mendatang. Itu merupakan pertandingan pertama Persema sejak digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 17 Maret silam. Dito sendiri memastikan Persema siap bertarung akhir pekan ini.
Di bawah kawalan Pelatih Rudi Hariantoko, posisi Persema yang berkomposisi pemain muda sebenarnya cukup riskan. Maklum, sebulan lebih tidak bertanding setelah dua kali kalah walk over (WO), kondisi tim diragukan bisa langsung stabil kala menghadapi Persijap Jepara.
Rudi mengakui kondisi pemain masih kurang bagus dengan lamanya tidak bertanding di kompetisi. Sedangkan untuk menjalani pertandingan ujicoba juga bukan perkara mudah karena sulitnya mencari lawan berbobot. ''Pemain belum dalam kondisi fit hingga sekarang,” sebut Rudi.
''Terlalu lama libur dari kompetisi membuat stamina kendor, apalagi mereka pemain muda yang belum stabil. Kami mempersiapkan sebaik mungkin untuk menghadapi Persijap nanti. Tapi bagaimana pun kami tidak memaksakan pemain karena situasinya memang belum stabil,” jelas pelatih yang menggantikan Slave Radovski ini.
Persema yang sebenarnya sudah menjalani lima pertandingan IPL, baru melakoni tiga laga. Dua kali kalah menghadapi PSIR Rembang dan Persebaya Surabaya, Joko Prayitno dkk baru menang sekali saat menghadapi Bontang FC. Dua pertandingan WO adalah menghadapi Perseman Manokwari dan PSM Makassar.
Rudi Hariantoko sendiri sebenarnya tidak dibebani target khusus karena Persema pasrah dengan keputusan KLB. Apa pun prestasi yang diterima sepanjang musim, tak menjadi persoalan karena klub yang dulunya milik Pemkot Malang ini bakal rela bertarung di kompetisi mana saja musim depan.
''Walau begitu, kami tetap akan memberikan yang terbaik untuk Persema. Lagipula kita semua belum tahu apakah aturan itu memang diberlakukan musim depan. Jadi pilihan terbaik adalah tetap berusaha menggapai hasil maksimal. Apalagi pemain Persema masih punya masa depan yang panjang,m” lanjut Rudi.
Paling tidak, jika pemain bisa menunjukkan kualitasnya di Persema musim ini, bukan tak mungkin ada klub elit yang tertarik mengontrak musim depan. Apalagi proyeksi Persema adalah memproduksi pemain bagus melalui penyaringan pemain-pemain muda berbakat asli Malang.
(aww)