Seedorf lolos dari sanksi
A
A
A
Sindonews.com - Gelandang Botafogo, Clarence Seedorf bisa benafas lega. Pasalnya, dirinya lolos dari skorsing 12 pertandingan akibat kartu merah yang didapatnya dua pekan lalu.
Eks pemain AC Milan itu mendapatkan kartu merah dariw asit Philip Georg Bennet karena dianggap tidak patuh setelah diminta keluar dari sisi terdekat.
Protes yang dilakukan oleh pesepakbola berusia 37 tahun itu kepada wasit dianggap membangkang dan melanggar kode etik serta merusak kehormatan wasit sehingga harus dilaporkan ke komisi disiplin federasi sepak bola Brasil.
Namun, usai digelarnya sidang dengar pendapat. Mantan pemain Timnas Belanda itu akhirnya hanya diberikan peringatan.
"Wasit tidak mau berbicara dengan saya. Saya tidak pernah diminta untuk meninggalkan lapangan dari sisi terdekat. Buat saya itu normal. Itu kebiasaan saya dan saya mencoba untuk menjelaskannya, saya tidak pernah bermaksud menghinanya," ujarnya seperti dilansir Xinhua, Rabu (10/4).
"Apa yang terjadi hanyalah masalah komunikasi antara saya dan wasit. Saya pikir ada kendala bahasa. Faktanya, banyak terjadi kesalahan sepanjang pertandingan yang menunjukkan adanya ketidaksepahaman antara wasit dan perangkat pertandingan laiin," pungkasnya.
Eks pemain AC Milan itu mendapatkan kartu merah dariw asit Philip Georg Bennet karena dianggap tidak patuh setelah diminta keluar dari sisi terdekat.
Protes yang dilakukan oleh pesepakbola berusia 37 tahun itu kepada wasit dianggap membangkang dan melanggar kode etik serta merusak kehormatan wasit sehingga harus dilaporkan ke komisi disiplin federasi sepak bola Brasil.
Namun, usai digelarnya sidang dengar pendapat. Mantan pemain Timnas Belanda itu akhirnya hanya diberikan peringatan.
"Wasit tidak mau berbicara dengan saya. Saya tidak pernah diminta untuk meninggalkan lapangan dari sisi terdekat. Buat saya itu normal. Itu kebiasaan saya dan saya mencoba untuk menjelaskannya, saya tidak pernah bermaksud menghinanya," ujarnya seperti dilansir Xinhua, Rabu (10/4).
"Apa yang terjadi hanyalah masalah komunikasi antara saya dan wasit. Saya pikir ada kendala bahasa. Faktanya, banyak terjadi kesalahan sepanjang pertandingan yang menunjukkan adanya ketidaksepahaman antara wasit dan perangkat pertandingan laiin," pungkasnya.
(dka)