Mental pemain MU terpukul terkena penalti

Rabu, 10 April 2013 - 18:23 WIB
Mental pemain MU terpukul...
Mental pemain MU terpukul terkena penalti
A A A
Sindonews.com - Strategi bertahan yang diterapkan Persepam Madura United (P-MU) untuk mencuri satu angka di kandang Arema Cronous, menjadi berantakan. Strategi 'parkir bus' yang sukses diterapkan P-MU di babak pertama, pupus oleh keputusan penalti yang akhirnya membuat Arema menang 2-0.

Keputusan wasit memberi penalti untuk tuan rumah pada menit ke-45 dianggap kontroversial oleh pemain P-MU yang melihat tidak ada handsball di kotak terlarang. Alberto Goncalves yang menjadi algojo akhirnya menjebol gawang Alfonsius Kelvan. Beto melengkapi koleksi golnya di menit ke-55 melalui tandukan menawan.

Penalti itu sangat pantas disesali kubu P-MU. Sebab, sepanjang babak pertama mereka mampu membuat frustrasi pemain Arema yang selalu gagal menyelesaikan peluang. Menumpuk pemain di sekitar kotak penalti menyulitkan anak-anak Singo Edan mencari celah.

Dua peluang bersih via tandukan Beto Goncalves dan Keith Kayamba Gumbs juga tak menembus jala tim berjuluk Sapeh Kerap. Dari babak pertama sangat jelas P-MU ingin memaksakan hasil imbang. Hanya ada satu pemain di depan, yakni Osas Saha yang hanya menunggu serangan balik.

Skenario di babak kedua berubah total. P-MU lebih berani bermain terbuka untuk mengejar skor. Ini memudahkan Arema dalam menusuk ke pertahan lawan dan akhirnya sukses menggandakan skor melalui Beto Goncalves. Kendati menang, efektifitas permainan Arema terhitung masih rendah.

Mereka kesulitan menciptakan gol walau memiliki banyak peluang dan mendominasi total pertandingan. Sedangkan P-MU tetap layak mendapatkan kredit tersendiri karena hanya kalah dua gol. Rekor Arema di kandang selama ini selalu menang dengan minimal tiga gol.

"Pemain sangat terpukul oleh keputusan penalti itu. Saya tidak tahu secara persis prosesnya, tapi pemain menganggap itu bukan penalti. Setelah ketinggalan satu gol, sangat berat bagi kami untuk mendapatkan poin. Kualitas Arema jauh lebih baik, apalagi ada beberapa pemain kami yang tak bisa bermain," tutur Pelatih P-MU Daniel Roekito.

Di babak kedua Daniel tak memiliki pilihan selain bermain terbuka sembari berharap tuan rumah melakukan kesalahan yang bisa dimanfaatkan. Sayang upaya yang dilakukan tak sampai menganggu gawang Kurnia Meiga karena rapatnya pertahanan Arema.

Rahmad Darmawan, Pelatih Arema Cronous, menyambut gembira kemenangan timnya yang berlanjut dalam enam laga. Kendati di babak pertama khawatir pemain frustrasi, pada akhirnya dia lega setelah Beto menceploskan gol dari titik putih.

"Soal penalti, saya tidak akan berkomentar dan percaya dengan keputusan wasit. P-MU bertahan sangat bagus di babak pertama dan kami sulit membuat gol karena tergesa-gesa dan terlalu bernafsu. Ini memang menjadi kekhawatiran kami sebelumnya," jelas pelatih yang akrab disapa 'RD'.

RD mengakui pihaknya masih belum benar-benar efektif dalam dua laga terakhir, terutama dalam pemanfaatan peluang. Banyaknya kesempatan di depan jala lawan belum terwakili oleh jumlah gol yang seimbang. Di laga sebelumnya Arema hanya menang satu gol di kandang Persita Tangerang.

"Kami perlu meningkatkan ketenangan. Apa pun prosesnya, saya mensyukuri tiga poin ini dan pemain telah menunjukkan komitmen untuk tidak kehilangan angka," tandasnya.

Dengan hasil ini Arema berada di urutan kedua klasemen sementara ISL dengan 30 angka dari 13 pertandingan.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7801 seconds (0.1#10.140)