Bertemu musuh bebuyutan, PSIM butuh mental kuat
A
A
A
Sindonews.com - PSIM Yogyakarta menyadari laga kontra Persis Solo versi Liga Indonesia selalu menghadirkan tensi tinggi. Untuk itu, dibutuhkan mental yang kuat kala menantang tuan rumah Persis dalam laga bertajuk derby Mataram pada putaran kedua Divisi Utama PT Liga Grup 5 pada 27 April mendatang.
Pelatih PSIM Yogyakarta Maman Durachman mengatakan, mental bertanding di laga tandang menjadi salah satu kunci bisa mencuri poin, meski dengan rival bebuyutannya sekali pun. "Itu pertandingan dengan tensi tinggi. Dibutuhkan mental yang kuat untuk menjalaninya," katanya, Jumat (12/4/2013).
Untuk meningkatkan mental bertanding Nova Zaenal dkk, tim Laskar Mataram sudah mengagendakan uji coba melawan Persip Pekalongan . Laga friendly macth rencananya digelar pada 18 April di Stadion Kota Batik, home base tim Kalong Pantura. "Uji coba keluar (tandang) sangat penting untuk menguatkan mental sebelum bertanding melawan Persis,"
jelasnya.
Sejauh ini, tim kebanggaan publik Kota Yogyakarta ini belum teruji mentalnya saat bermain away atau di depan suporter lawan. Selama putaran pertama yang sudah memainkan 6 laga, dua di antaranya bermain tandang belum sekali pun meraih poin maksimal. Saat menantang PS Mojokerto Putra, tim yang berdiri pada 5 September 1929 ini menyerah 0-2. Sedangkan saat meladeni tuan rumah Persewangi, PSIM bermain imbang 1-1.
Dari data statistik itu, salah satu evaluasi selama mengarungi putaran pertama, mental bermain di kandang lawan menjadi perhatian serius jajaran managemen maupun tim pelatih PSIM. Tak heran laga persahabatan melawan Persip Pekalongan sangat berarti sebelum bermain resmi melawan Persis Solo.Dari kubu Persis Solo, juga menyambut antusias laga yang penuh gengsi di Bumi Mataram ini.
Tidak heran, menghadapi rivalnya itu, Persis Solo kembali memilih Stadion Manahan sebagai venue digelarnya derby Mataram ini. Selama putaran pertama lalu, tim besutan Agung Setyabudi berkandang di Stadion Sriwedari Solo.
Managemen Persis menyadari, menjamu PSIM tentu bakal menyedot penonton yang tinggi dibanding saat menjamu tim lain. Kapasitas Stadion Sriwedari yang hanya 8.000 orang tentu tidak bisa menampung para penonton. Berbeda dengan Stadion Manahan yang mampu menampung 25.000 penonton.
Menghadapi tim Kota Gudeg, Persis juga sudah mendapatkan dua amunisi baru, masing-masing Decky Arisandi yang berposisi sebagai pemain belakang dan jebolan Diklat Suryanaga Surabaya, Tri Setyono. Tambahan dua pemain ini setidaknya bisa menutupi titik lemah Persis di barisan depan dan belakang selama putaran pertama. "Salah satu kelemahan Persis pada putaran pertama setidaknya sudah bisa ditutupi dengan hadirnya pemain baru," kata Manager Persis Liga Totok Supriyanto.
Pelatih PSIM Yogyakarta Maman Durachman mengatakan, mental bertanding di laga tandang menjadi salah satu kunci bisa mencuri poin, meski dengan rival bebuyutannya sekali pun. "Itu pertandingan dengan tensi tinggi. Dibutuhkan mental yang kuat untuk menjalaninya," katanya, Jumat (12/4/2013).
Untuk meningkatkan mental bertanding Nova Zaenal dkk, tim Laskar Mataram sudah mengagendakan uji coba melawan Persip Pekalongan . Laga friendly macth rencananya digelar pada 18 April di Stadion Kota Batik, home base tim Kalong Pantura. "Uji coba keluar (tandang) sangat penting untuk menguatkan mental sebelum bertanding melawan Persis,"
jelasnya.
Sejauh ini, tim kebanggaan publik Kota Yogyakarta ini belum teruji mentalnya saat bermain away atau di depan suporter lawan. Selama putaran pertama yang sudah memainkan 6 laga, dua di antaranya bermain tandang belum sekali pun meraih poin maksimal. Saat menantang PS Mojokerto Putra, tim yang berdiri pada 5 September 1929 ini menyerah 0-2. Sedangkan saat meladeni tuan rumah Persewangi, PSIM bermain imbang 1-1.
Dari data statistik itu, salah satu evaluasi selama mengarungi putaran pertama, mental bermain di kandang lawan menjadi perhatian serius jajaran managemen maupun tim pelatih PSIM. Tak heran laga persahabatan melawan Persip Pekalongan sangat berarti sebelum bermain resmi melawan Persis Solo.Dari kubu Persis Solo, juga menyambut antusias laga yang penuh gengsi di Bumi Mataram ini.
Tidak heran, menghadapi rivalnya itu, Persis Solo kembali memilih Stadion Manahan sebagai venue digelarnya derby Mataram ini. Selama putaran pertama lalu, tim besutan Agung Setyabudi berkandang di Stadion Sriwedari Solo.
Managemen Persis menyadari, menjamu PSIM tentu bakal menyedot penonton yang tinggi dibanding saat menjamu tim lain. Kapasitas Stadion Sriwedari yang hanya 8.000 orang tentu tidak bisa menampung para penonton. Berbeda dengan Stadion Manahan yang mampu menampung 25.000 penonton.
Menghadapi tim Kota Gudeg, Persis juga sudah mendapatkan dua amunisi baru, masing-masing Decky Arisandi yang berposisi sebagai pemain belakang dan jebolan Diklat Suryanaga Surabaya, Tri Setyono. Tambahan dua pemain ini setidaknya bisa menutupi titik lemah Persis di barisan depan dan belakang selama putaran pertama. "Salah satu kelemahan Persis pada putaran pertama setidaknya sudah bisa ditutupi dengan hadirnya pemain baru," kata Manager Persis Liga Totok Supriyanto.
(wbs)