Inal-Ahang jadi suksesor Wan Amran
A
A
A
Sindonews.com - Garuda Kukar Bandung memang mengalami guncangan saat Wan Amran memutuskan mundur dari kursi pelatih kepala Jumat lalu (12/4). Namun, seluruh komponen tim yakin bisa melewatinya dan tetap berprestasi dalam sisa Speedy NBL Indonesia 2012-2013.
Pelatih berusia 64 tahun itu memang mundur di saat yang sangat tidak tepat. Sebab, NBL Indonesia hanya menyisakan seri VI Surabaya pada 20-28 April dan championship series di Jogjakarta pada 18-26 Mei mendatang.
Pasca hengkangnya Amran, tim yang menembus semifinal musim lalu tersebut akan ditukangi duet pelatih A.F. Rinaldo dan Johannis Winar. Keduanya adalah asisten pelatih Amran dalam dua musim terakhir.
"Kaget saja. Tidak terlintas dalam pikiran saya bahwa Coach Amran akan mundur. Padahal, di (seri V) Bali semuanya baik-baik saja," ucap Ahang, panggilan Johannis Winar.
"Kalaupun ada konflik, kadarnya tidak besar. Tidak ada ribut apa-apa sebenarnya. Semuanya baik-baik saja. Saya bilang kepada coach (Amran), tinggal selangkah lagi di Surabaya dan playoff, ayo selesaikan dulu, kita bicarakan lagi. Tetapi, beliau tetap dengan keputusan yang diambil," imbuh Ahang.
Ahang mengakui bahwa akan ada dampak yang tidak mengenakkan pasca mundurnya Amran. Hal yang paling dia takuti adalah kondisi psikologis pemain yang terguncang.
"Saya katakan kepada pemain bahwa mereka adalah pemain profesional. Situasi seperti apa pun, (mereka) harus tetap fokus. The show must go on," ucap mantan shooter Panasia Indosyntec Bandung tersebut.
A.F. Rinaldo mengatakan, sejatinya hengkangnya Amran tidak akan mengubah apa pun yang ada pada Garuda. Sebab, sistemnya memang tidak berganti. Garuda akan melanjutkan pola yang sudah ditanamkan Amran.
"Tidak ada bedanya, sama saja. Sistem yang dipakai sama, roster-nya juga tetap sama. Saya memang kaget, tetapi semuanya akan berjalan seperti sebelumnya," imbuh Inal, panggilan A.F. Rinaldo.
Pelatih berusia 64 tahun itu memang mundur di saat yang sangat tidak tepat. Sebab, NBL Indonesia hanya menyisakan seri VI Surabaya pada 20-28 April dan championship series di Jogjakarta pada 18-26 Mei mendatang.
Pasca hengkangnya Amran, tim yang menembus semifinal musim lalu tersebut akan ditukangi duet pelatih A.F. Rinaldo dan Johannis Winar. Keduanya adalah asisten pelatih Amran dalam dua musim terakhir.
"Kaget saja. Tidak terlintas dalam pikiran saya bahwa Coach Amran akan mundur. Padahal, di (seri V) Bali semuanya baik-baik saja," ucap Ahang, panggilan Johannis Winar.
"Kalaupun ada konflik, kadarnya tidak besar. Tidak ada ribut apa-apa sebenarnya. Semuanya baik-baik saja. Saya bilang kepada coach (Amran), tinggal selangkah lagi di Surabaya dan playoff, ayo selesaikan dulu, kita bicarakan lagi. Tetapi, beliau tetap dengan keputusan yang diambil," imbuh Ahang.
Ahang mengakui bahwa akan ada dampak yang tidak mengenakkan pasca mundurnya Amran. Hal yang paling dia takuti adalah kondisi psikologis pemain yang terguncang.
"Saya katakan kepada pemain bahwa mereka adalah pemain profesional. Situasi seperti apa pun, (mereka) harus tetap fokus. The show must go on," ucap mantan shooter Panasia Indosyntec Bandung tersebut.
A.F. Rinaldo mengatakan, sejatinya hengkangnya Amran tidak akan mengubah apa pun yang ada pada Garuda. Sebab, sistemnya memang tidak berganti. Garuda akan melanjutkan pola yang sudah ditanamkan Amran.
"Tidak ada bedanya, sama saja. Sistem yang dipakai sama, roster-nya juga tetap sama. Saya memang kaget, tetapi semuanya akan berjalan seperti sebelumnya," imbuh Inal, panggilan A.F. Rinaldo.
(dka)