Pangeran Harry ngotot hadiri Marathon London
A
A
A
Sindonews.com - Dikhawatirkan akan terjadi penyerangan seperti yang terjadi dalam lomba marathon Boston di Amerika Serikat, Pangeran Harry dikabarkan memutuskan untuk tetap nekat menghadiri lomba Marathon London pada Minggu (21/4) ini waktu London.
Seperti dilansir Daily Star, insiden ledakan bom yang terjadi di marathon Boston, diyakini tidak membuat Pangeran Harry akan menahan diri untuk menyerahkan medali dan bertemu dengan para peserta.
Terkait dengan hal tersebut, panitia pun diharapkan untuk meninjau langkah-langkah pengamanan mereka menjelang acara yang terkenal tersebut.
Sebelumnya, dua ledakan di dekat garis finish maraton Boston mengakibatkan kematian tiga orang sementara lebih dari 100 lainnya terluka, dan itu mendorong FBI untuk menyelidiki insiden tindakan teror tersebut. Kendati demikian, kejadian itu tidak menyurutkan Inggris untuk tetap mengadakan Lomba Maraton London.
"Saya yakin bahwa penyelenggaraan Maraton London akan berjalan aman," kata Menteri Olahraga Inggris, Hugh Robertson, kepada bbcsport. "Kami bisa menunjukkan solidaritas kepada para korban di Boston dengan tetap menyelenggarakan lomba di London."
Seperti dilansir Daily Star, insiden ledakan bom yang terjadi di marathon Boston, diyakini tidak membuat Pangeran Harry akan menahan diri untuk menyerahkan medali dan bertemu dengan para peserta.
Terkait dengan hal tersebut, panitia pun diharapkan untuk meninjau langkah-langkah pengamanan mereka menjelang acara yang terkenal tersebut.
Sebelumnya, dua ledakan di dekat garis finish maraton Boston mengakibatkan kematian tiga orang sementara lebih dari 100 lainnya terluka, dan itu mendorong FBI untuk menyelidiki insiden tindakan teror tersebut. Kendati demikian, kejadian itu tidak menyurutkan Inggris untuk tetap mengadakan Lomba Maraton London.
"Saya yakin bahwa penyelenggaraan Maraton London akan berjalan aman," kata Menteri Olahraga Inggris, Hugh Robertson, kepada bbcsport. "Kami bisa menunjukkan solidaritas kepada para korban di Boston dengan tetap menyelenggarakan lomba di London."
(nug)