Palestina gelar lari marathon
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan warga Palestina hari Minggu (21/4) mengikuti lomba lari marathon pertama yang diadakan di Tepi Barat. Peserta lomba lari marathon berlari empat kali melewati kota Betlehem, karena banyaknya tembok-tembok pemisah yang dibangun Israel untuk melindungi kawasan permukiman Yahudi.
Seperti dilansir voasport, seorang peserta mengenakan baju kaos untuk mengenang para korban yang tewas dalam lomba maraton di Boston, sementara pelari lainnya membawa slogan-slogan yang mendukung Palestina.
Kawasan sepanjang rute marathon dihiasi balon-balon berwarna hijau, putih dan merah yang melambangkan bendera Palestina.
Peserta lari marathon itu melewati gereja kelahiran, tempat dimana Yesus katanya dilahirkan, dan lewat sebuah menara pengawas Israel yang hangus terbakar, dimana para pemuda Palestina sering melemparkan bom-bom Molotov ketika mengadakan aksi protes dekat tembok-tembok pembatas itu.
Tembok setinggi delapan meter yang dipenuhi corat-coret menuntut kebebasan itu, dibangun melingkari kota Betlehem.
Sebuah slogan berbunyi: “ini adalah kawasan pendudukan yang tidak sah”, dan slogan lainnya mengatakan “tembok ini harus diruntuhkan.”
Israel membangun tembok itu untuk mencegah serangan-serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh warga Palestina di Tepi Barat, tapi Palestina menganggap tembok itu adalah bagian dari usaha Israel merebut tanah-tanah milik Palestina.
Seperti dilansir voasport, seorang peserta mengenakan baju kaos untuk mengenang para korban yang tewas dalam lomba maraton di Boston, sementara pelari lainnya membawa slogan-slogan yang mendukung Palestina.
Kawasan sepanjang rute marathon dihiasi balon-balon berwarna hijau, putih dan merah yang melambangkan bendera Palestina.
Peserta lari marathon itu melewati gereja kelahiran, tempat dimana Yesus katanya dilahirkan, dan lewat sebuah menara pengawas Israel yang hangus terbakar, dimana para pemuda Palestina sering melemparkan bom-bom Molotov ketika mengadakan aksi protes dekat tembok-tembok pembatas itu.
Tembok setinggi delapan meter yang dipenuhi corat-coret menuntut kebebasan itu, dibangun melingkari kota Betlehem.
Sebuah slogan berbunyi: “ini adalah kawasan pendudukan yang tidak sah”, dan slogan lainnya mengatakan “tembok ini harus diruntuhkan.”
Israel membangun tembok itu untuk mencegah serangan-serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh warga Palestina di Tepi Barat, tapi Palestina menganggap tembok itu adalah bagian dari usaha Israel merebut tanah-tanah milik Palestina.
(wbs)