Kembali ke formasi terbaik
A
A
A
Sindonews.com - Persib Bandung dipastikan kembali menurunkan the winning team di pertandingan lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2013. Pada laga terdekatnya, Pangeran Biru -julukan Persib- akan menyambangi Stadion Kanjuruhan, Malang, untuk menjajal kekuatan Arema Cronous, Jumat (31/5).
Kembali ditampilkannya pemain-pemain inti, bukan hanya karena lawan yang dihadapi merupakan salah satu pesaing utama. Namun, pola rotasi yang tidak maksimal di laga kontra Persita Tangerang juga menjadi alasannya. Terlepas dari akting-akting kesakitan yang dilakukan para pemain Pendekar Cisadane, tidak mulusnya penerapan skema di lapangan juga membuat Persib hanya mampu imbang 2-2 di pertandingan tersebut.
Saat itu, Pelatih Djadjang 'Djanur' Nurdjaman memang melakukan rotasi di beberapa bagian formasi. Sektor yang paling banyak dirombak adalah lini belakang dan gelandang. Bahkan, rotasi sudah terlihat mulai dari bawah mistar gawang, kiper muda Shahar Ginanjar tampil menggantikan seniornya, I Made Wirawan. Di barisan defender, duet Maman Abdurrahman dan Abanda Herman menjadi pilihan. Sedangkan inisiasi serangan di lini tengah menjadi tanggung jawab Mbida Messi.
Di Kanjuruhan, posisi pengatur serangan kemungkinan besar kembali dipercayakan pada Firman Utina. Benteng pertahanan Persib hampir pasti diisi Naser Al Sebai dan Abanda Herman, sedangkan I Made Wirawan kembali menjadi pilihan di depan mulut gawang.
"Untuk meraih target satu poin di kandang Arema, tampaknya saya berpikir untuk kembali ke formasi terbaik," kata Djanur.
Pelatih asli Sunda ini juga menyadari beberapa kelemahan di laga terakhir. Persib dianggap masih memiliki banyak celah di sektor pertahanan. Bahkan dibandingkan akhir putaran pertama hingga memulai paruh kedua kompetisi, performa lini belakang Pangeran Biru mengalami penurunan. Dua gol dari Persita, ujar Djanur, menjadi indikasi adanya masalah di pos Abanda dan Maman.
"Ya, di pertandingan kemarin pertahanan kami sangat rapuh. Jumlah kebobolan memang dua, tapi lawan juga bisa memmuat peluang emas yang banyak. Artinya, begitu banyak celah di lini belakang Persib. Itu yang sampai saat ini terus kami perbaiki, dan saya optimistis performa bisa lebih baik. Karena sampai sekarang pun, mental para pemain sudah naik lagi," kata Djanur.
Dengan penurunan performa yang dialami, lini pertahanan Persib akan mendapatkan ujian berat dari bomber-bomber Arema. Cristian Gonzales dkk dipastikan memberi banyak tekanan di area penalti Pangeran Biru. Namun, Djanur mengaku enggan terlalu menghawatirkan hal tersebut. Karena menurutnya, kualitas pemain belakang Persib pun secara individu tidak perlu diragukan. Yang harus dilakukan Abanda Herman dkk di sektor pertahanan hanyalah menjaga disiplin.
"Saya tekankan para pemain belakang tampil disiplin. Pemain depan Arema memang memiliki kualitas yang bagus-bagus. Tapi untuk menghadapinya, sepertinya tidak perlu melakukan man to man marking. Cukup disiplin saja," pungkas Djanur.
Kembali ditampilkannya pemain-pemain inti, bukan hanya karena lawan yang dihadapi merupakan salah satu pesaing utama. Namun, pola rotasi yang tidak maksimal di laga kontra Persita Tangerang juga menjadi alasannya. Terlepas dari akting-akting kesakitan yang dilakukan para pemain Pendekar Cisadane, tidak mulusnya penerapan skema di lapangan juga membuat Persib hanya mampu imbang 2-2 di pertandingan tersebut.
Saat itu, Pelatih Djadjang 'Djanur' Nurdjaman memang melakukan rotasi di beberapa bagian formasi. Sektor yang paling banyak dirombak adalah lini belakang dan gelandang. Bahkan, rotasi sudah terlihat mulai dari bawah mistar gawang, kiper muda Shahar Ginanjar tampil menggantikan seniornya, I Made Wirawan. Di barisan defender, duet Maman Abdurrahman dan Abanda Herman menjadi pilihan. Sedangkan inisiasi serangan di lini tengah menjadi tanggung jawab Mbida Messi.
Di Kanjuruhan, posisi pengatur serangan kemungkinan besar kembali dipercayakan pada Firman Utina. Benteng pertahanan Persib hampir pasti diisi Naser Al Sebai dan Abanda Herman, sedangkan I Made Wirawan kembali menjadi pilihan di depan mulut gawang.
"Untuk meraih target satu poin di kandang Arema, tampaknya saya berpikir untuk kembali ke formasi terbaik," kata Djanur.
Pelatih asli Sunda ini juga menyadari beberapa kelemahan di laga terakhir. Persib dianggap masih memiliki banyak celah di sektor pertahanan. Bahkan dibandingkan akhir putaran pertama hingga memulai paruh kedua kompetisi, performa lini belakang Pangeran Biru mengalami penurunan. Dua gol dari Persita, ujar Djanur, menjadi indikasi adanya masalah di pos Abanda dan Maman.
"Ya, di pertandingan kemarin pertahanan kami sangat rapuh. Jumlah kebobolan memang dua, tapi lawan juga bisa memmuat peluang emas yang banyak. Artinya, begitu banyak celah di lini belakang Persib. Itu yang sampai saat ini terus kami perbaiki, dan saya optimistis performa bisa lebih baik. Karena sampai sekarang pun, mental para pemain sudah naik lagi," kata Djanur.
Dengan penurunan performa yang dialami, lini pertahanan Persib akan mendapatkan ujian berat dari bomber-bomber Arema. Cristian Gonzales dkk dipastikan memberi banyak tekanan di area penalti Pangeran Biru. Namun, Djanur mengaku enggan terlalu menghawatirkan hal tersebut. Karena menurutnya, kualitas pemain belakang Persib pun secara individu tidak perlu diragukan. Yang harus dilakukan Abanda Herman dkk di sektor pertahanan hanyalah menjaga disiplin.
"Saya tekankan para pemain belakang tampil disiplin. Pemain depan Arema memang memiliki kualitas yang bagus-bagus. Tapi untuk menghadapinya, sepertinya tidak perlu melakukan man to man marking. Cukup disiplin saja," pungkas Djanur.
(wbs)