Skuad Juku Eja kehilangan waktu penting

Jum'at, 31 Mei 2013 - 21:02 WIB
Skuad Juku Eja kehilangan...
Skuad Juku Eja kehilangan waktu penting
A A A
Sindonews.com - Skuad Juku Eja julukan PSM kehilangan waktu penting untuk melakukan persiapan, saat menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan pertengahan Juni mendatang.

Setelah menjalani dua laga kandang awal Mei lalu, yakni saat menelan kekalahan oleh Semen Padang dengan skor tipis 0-1, hingga harus pasrah terlempar pada posisi ke 11 klasemen sementara di kompetisi Indonesia Primer League (IPL) musim ini. Tiga hari selanjutnya pasukan Ramang berhasil menundukkan Pro Duta Fc yang berada di posisi ke tiga klasemen dengan skor 2-0. Hingga skuad Juku Eja berhasil masuk ke posisi tujuh klasemen dengan raihan 12 poin.

Setelah itu, pasukan Laskar Ayam Jantan dari Timur ini harus menunggu selama sebulan, untuk menjalani laga tandang di dua pertandingan pada pertengan Juni mendatang, yakni melawan Persebaya 1927 dan Bontang Fc. Di tengah persiapan menghadapi dua klub ini. Skuad Juku Eja kehilangan waktu selama sebulan, pasalnya permasalahan finansial yang terus mendera. Akibatnya para pemain melakukan aksi mogok.

Semenjak kosongnya jadwal pertandingan, para punggawa PSM baru menjalani latihan rutin selama lima kali. Dua kali diantarannya dipimpin oleh Petar Segrt, dan selebihnya dipimpin asisten pelatih Imran Amirullah setelah Petar bertolak ke Jerman mengurus Kartu izin tinggal terbatasnya.

Imran Amirullah asisten pelatih PSM mengakui, saat ini skuad asuhan Pelatih Petar Segrt sangat kehilangan waktu penting dalam persiapan tur ke Jawa dan Kalimantan. "Pastilah kami kehilangan waktu untuk persiapan, tapi mau bagaimana lagi karena situasinya seperti ini," kata pelatih sementara ini.

Bukan hanya itu, dirinya juga berharap agar persoalan ini bisa segera terselesaikan. Apalagi waktu menjalani laga tandang sudah sangat dekat. "Saya berharap semoga cepat ada solusinya sehingga bisa segera latihan. Walaupun wakutnya mepet karena tinggal beberapa hari lagi jadwal pertandinga lawan persebaya," kata dia.

Sementara itu, aksi mogok yang dilakukan sampai saat ini, para pemain tidak mau disalahkan. Karena hal itu merupakan dampak dari gaji yang selama dua bulan tidak dibayarkan serta janji bonus sebanyak empat kemenangan. Apalagi aksi mogok ini berimbas pada persiapan tim.

Syamsul Chaeruddin sangat tidak setuju bila dia dan rekan-rekannya terus disalahkan atas aksi mogok latihan itu. Menurutnya, tindakan yang dilakukan pemain itu memang bisa merugikan tim. Tapi, aksi itu dilakukan karena hak mereka yang tidak dipenuhi oleh manajemen. "Jangan sesalkan jika kami mogok, sami semua bekerja profesional. Tim ini juga tim profesional, apalagi manajemennya. Tapi sampai saat ini tidak ada satupun yang profesional menyelesaikan masalah ini. Kami butuh hidup," ungkap gelandang PSM ini.

Syamsul yang juga salah satu pemain senior klub tertua di Indonesia ini juga mengatakan, jadi wajar bila para pemain menuntut hak. "Kalau mau mencari siapa yang patut disalahkan jangan hanya menyalahkan pemain, Sebenarnya kami tidak ingin mogok. Tapi kalau begini terus menerus, kami malah tekor," jelasnya.

Sampai hari ini, permasalahn gaji terus mengrogoti skuad Juku Eja, bahkan pertemuan antara managemen dan pemain saat ini sementara digagas untuk membahas soal gaji. Bahkan aksi mogok ini juga belum diketahui kapan akan berakhir.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9788 seconds (0.1#10.140)