Pemprov Sulsel tak bisa bantu PSM

Sabtu, 01 Juni 2013 - 00:03 WIB
Pemprov Sulsel tak bisa bantu PSM
Pemprov Sulsel tak bisa bantu PSM
A A A
Sindonews.com -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), belum bisa membantu untuk menyelesaikan permasalahan finansial yang menimpa PSM saat ini.

Alasannya, kepengelolaan Pasukan Ramang julukan PSM telah mandiri dan lepas dari pemerintah. Apalagi skuad Juku Eja dibawahi oleh PT Pagolona Sulawesi Mandiri. "PSM sudah jadi PT, bukan perserikatan, jadi kami tidak bisa membantu banyak," kata Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, tadi di Rumah jabatan gubernur Sulsel

Agus mengatakan, pemerintah turut prihatin atas polemik yang membuat PSM sulit berprestasi. Dia berharap segera ada solusi agar klub kebanggaan Sulsel itu dapat berjaya seperti dulu. Sebagai klub profesional, kata wakil Gubernur ini, pemerintah tidak bisa terlampau jauh turut campur internal klub.

Meskipun demikian, pemerintah tetap peduli lanjut Agus. Hanya saja, status PSM menjadi hambatan. Bila nantinya manajemen menyerah, pihaknya butuh waktu sebelum turun tangan. Diperlukan pengkajian dan perbandingan kepengelolaan klub di Indonesia.

Langkah itu, dinilai perlu dilakukan guna menghindari potensi pelanggaran. Pemerintah juga tak ingin dicap melakukan intervensi. "Lagi pula, daerah lain ada yang berkembang dan kenapa kita terpuruk? Kami perlu cari referensi (kepengelolaan sepak bola)," ujar dia.

Pengamat sepak bola, Subandi Bachtiar mengatakan sudah waktunya pemerintah turun tangan menuntaskan problema PSM. Ia beralasan, krisis finansial yang berujung gaji telat sudah kronis. Sudah dua tahun permasalahan klasik ini tak terpecahkan.

Ia menyampaikan, peran serta pemerintah diperlukan dan bukan sebatas materi. Paling tidak, pemerintah membantu dengan gagasan. Hal lain, banyak perusahaan di Sulsel yang berpotensi menjadi sponsor klub. "PSM bukan sebatas klub profesional, tapi juga ikon daerah. Karenanya, pemerintah Sulsel maupun Makassar mestinya turun tangan," ujar dia.

Sejauh ini, manajemen PSM tengah berupaya mencari solusi krisis finansial. Selain kerjasama penayangan laga kandang, manajemen juga berupaya mandiri dengan menjual merchandise tim. Chief Executive Officer PT PSM, Rully Habibie menyimpan asa klubnya go public pada musim 2015/2016. Langkah awal disiapkan dengan mendata fans PSM.

Manajemen berharap dapat menggaet sponsor tambahan guna meringankan beban gaji. Rully juga meminta dukungan semua pihak agar PSM dapat bangkit dari keterpurukan. Ia menegaskan, manajemen ingin sepak bola Indonesia menuju era industri mandiri. "Kami sedang kerja extra keras mencari solusi. Saat ini kami sangat butuh support semua pihak," ujar dia.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5331 seconds (0.1#10.140)