Petar gagal bujuk pemain PSM
A
A
A
Sindonews.com -- Pelatih PSM Petar Segrt, belum berhasil membujuk Andi Oddang dkk untuk menghentikan aksi mogok latihan yang dilakukannya, setelah gaji mereka belum dibayarkan selama dua bulan.
Pelatih yang berdara Kroasia tersebut, baru saja tiba dari Jerman, untuk memperpanjang Kartu Izin Tinggal Terbatasnya. Dirinya juga membatalkan operasi pada kakinya hanya untuk cepat kembali ke Makassar karena tim yang ditukanginya sementara bermasalah, yakni mogok latihan. Namun kehadiran dirinya juga belum bisa membantu mengatasi hal tersebut.
Saat dirinya tiba di Makassar Jumat malam, pelatih berusia 47 tahun ini langsung memanggil para anak suhnya untuk membicarakan hal ini di Hotel Arya Duta tempat dirinya bermalam. Diantaranya Kurniawan Karman, Rasyid assyahid Bakri, Denny Marcell, Satrio Syam dan dua pemain asing PSM makassar yang tersisa yakni Christian Alejandro febre Santis dan Mirko spasojevic.
Pemain ini melakukan penolakan terhadap ajakan Petar yang juga pelatihnya karena permasalahan gaji, hingga mereka sepakat untuk mogok. Bahkan para pemain akan melakukan mogok hingga gaji mereka dibayar, serta setelah bertemu ketua PSM Sadikin Aksa dan CEO PSM Rully Habibie untuk membahas persoalan yang sementara membelit klub tertua di Indonesia ini.
Pemain juga sudah trauma dengan Terminasi (pemotongan) gaji yang dialami pemain musim lalu, di mana selama dua bulan gaji mereka didotong manajemen.
Petar Segrt mengatakan dirinya saya sangat kecewa dengan aksi mogok pemain, bahkan sudah berbicara dengan sejumlah pemain soal pemogokan tersebut namun mereka tetap pada pendirian mereka untuk tetap melanjutkan aksi mogok hingga tuntutan mereka dipenuhi. "Mereka tetap pada pendiriannya," kata dia.
Dirinya juga mengatakan, tidak bisa memaksakan kehendak para pemain karena merupakan haknya sebagai pemain. "Bagaimana bisa mereka memutuskan mogok latihan di saat kita akan menghadapi Persebaya Surabaya dua pekan lagi, kita butuh persiapan untuk itu," ungkapnya.
Sementara itu, Satrio Syam, seorang pemain senior skuad Pasukan Raman yang turut hadir menemui Petar mengiyakan bahwa, memang hasil dari pertemuan antara pemain dengan pelatih, yakni pemain tetap pada pendiriannya untuk menunggu hingga hak mereka beurpa gaji bulan April dan mei dibayarkan plus mereka bisa bertemu langsung dengan CEO PT PSM Rully habibie dan Sadikin Aksa selaku ketua umum PSM. " Ini kesepakatan bersama semua pemain masbro, " Sebut pemain bernomor punggung 18 tersebut.
Pelatih yang berdara Kroasia tersebut, baru saja tiba dari Jerman, untuk memperpanjang Kartu Izin Tinggal Terbatasnya. Dirinya juga membatalkan operasi pada kakinya hanya untuk cepat kembali ke Makassar karena tim yang ditukanginya sementara bermasalah, yakni mogok latihan. Namun kehadiran dirinya juga belum bisa membantu mengatasi hal tersebut.
Saat dirinya tiba di Makassar Jumat malam, pelatih berusia 47 tahun ini langsung memanggil para anak suhnya untuk membicarakan hal ini di Hotel Arya Duta tempat dirinya bermalam. Diantaranya Kurniawan Karman, Rasyid assyahid Bakri, Denny Marcell, Satrio Syam dan dua pemain asing PSM makassar yang tersisa yakni Christian Alejandro febre Santis dan Mirko spasojevic.
Pemain ini melakukan penolakan terhadap ajakan Petar yang juga pelatihnya karena permasalahan gaji, hingga mereka sepakat untuk mogok. Bahkan para pemain akan melakukan mogok hingga gaji mereka dibayar, serta setelah bertemu ketua PSM Sadikin Aksa dan CEO PSM Rully Habibie untuk membahas persoalan yang sementara membelit klub tertua di Indonesia ini.
Pemain juga sudah trauma dengan Terminasi (pemotongan) gaji yang dialami pemain musim lalu, di mana selama dua bulan gaji mereka didotong manajemen.
Petar Segrt mengatakan dirinya saya sangat kecewa dengan aksi mogok pemain, bahkan sudah berbicara dengan sejumlah pemain soal pemogokan tersebut namun mereka tetap pada pendirian mereka untuk tetap melanjutkan aksi mogok hingga tuntutan mereka dipenuhi. "Mereka tetap pada pendiriannya," kata dia.
Dirinya juga mengatakan, tidak bisa memaksakan kehendak para pemain karena merupakan haknya sebagai pemain. "Bagaimana bisa mereka memutuskan mogok latihan di saat kita akan menghadapi Persebaya Surabaya dua pekan lagi, kita butuh persiapan untuk itu," ungkapnya.
Sementara itu, Satrio Syam, seorang pemain senior skuad Pasukan Raman yang turut hadir menemui Petar mengiyakan bahwa, memang hasil dari pertemuan antara pemain dengan pelatih, yakni pemain tetap pada pendiriannya untuk menunggu hingga hak mereka beurpa gaji bulan April dan mei dibayarkan plus mereka bisa bertemu langsung dengan CEO PT PSM Rully habibie dan Sadikin Aksa selaku ketua umum PSM. " Ini kesepakatan bersama semua pemain masbro, " Sebut pemain bernomor punggung 18 tersebut.
(wbs)