Persis LPIS siap tempur
A
A
A
Sindonews.com - Persis Solo versi LPIS siap melakoni laga big match menantang PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo. Kondisi pemain skuad Sambernyawa yang sudah membaik menjadi modal positif untuk menaklukkan Elang Jawa.
Ya, para pilar tim kebanggaan Kota Solo sudah siap dimainkan. Berbeda seperti saat mengimbangi tuan rumah Persibangga Purbalingga dengan skor 0-0, yang saat itu Persis LPIS tampil pincang karena tujuh pemain absen. Menghadapi PSS Sleman, kondisinya berbeda. Tinton Suharto, Yunet Hardiyanto, Liswanto, Rusdiansyah bisa kembali dimainkan.
Yunet Hardiyanto mengakui kondisi fisiknya sudah pulih. Jika pelatih memberi kesempatan bermain kontra PSS Sleman sejak menit awal, Yunet siap membayar kepercayaan yang diberikan. "Saat melawan Persibangga, kondisi fisiknya baru 80%. Sekarang ini saya sudah siap tempur," katanya, Jumat (7/6/2013).
Bahkan midfielder kelahiran Sukoharjo, 16 Januari 1991 ini berani menjamin benteng pertahanan tim kebanggaan publik Solo bakal sulit ditembus oleh tim yang bertabur bintang seperti PSS. "Tapi soal dimainkan atau tidak, pilihan tergantung pelatih," imbuh eks pemain Timnas U-23.
Lini pertahanan Persis LPIS juga kian kokoh dengan kembalinya Liswanto dan Rusdiansyah. Acho, panggilan akrab Rusdiansyah sudah menjalani terapi bahkan sudah ikut latihan bersama dengan rekan tim pagi kemarin. Liswanto juga mengaku kondisi kakinya sudah membaik. "Kaki saya sudah membaik, tidak merasakan sakit lagi. Saya siap dimainkan di Sleman," kata Liswanto.
Hanya saja, Andrid Wibowo kemungkinan besar masih diparkir saat meladeni tim yang musim lalu dibelanya. Sampai saat ini, Andrid masih merasakan sakit pada cedera lutut yang dideritanya. Namun, kembalinya Tinton Suharto bisa menjadi penguat di lini tengah setelah menjalani masa hukuman akumulasi kartu.
Para pilar yang sudah siap dimainkan ini menjadi modal positif menjegal PSS Sleman di depan publik sendiri. Selain ingin menguasai grup 2, Persis LPIS berambisi menodai PSS yang menargetkan sapu bersih di setiap laga kandangnya. Sejauh ini, baru Persis LPIS yang mampu melakukan sapu bersih di depan publik sendiri.
Sementara itu, di kubu PSS Sleman sedang dilanda suasana kurang kondusif. Meski selalu menang di enam laga kandang yang sudah dijalani, namun kalangan suporter tidak puas dengan kinerja pelatih Yusak Sutanto. Suporter meminta tim kebanggaannya menampilkan permainan yang menarik.
Bahkan, saat PSS menjamu Persires, kelompok suporter membentangkan spanduk berukuran besar yang menuntut agar Yusak Sutanto dilengserkan dari kursi kepelatihan. Spanduk ketidakpuasan itu akhirnya dicopot oleh panpel di sela-sela laga yang berakhir untuk kemenangan PSS 2-0.
Belum ada konfirmasi resmi dari managemen PSS seputar tuntutan suporter tersebut. Hanya saja, salah satu managemen memastikan akhir putaran pertama ini akan ada evaluasi seputar kinerja pelatih. "Evaluasi untuk kebaikan tim, itu pasti ada," katanya.
Ya, para pilar tim kebanggaan Kota Solo sudah siap dimainkan. Berbeda seperti saat mengimbangi tuan rumah Persibangga Purbalingga dengan skor 0-0, yang saat itu Persis LPIS tampil pincang karena tujuh pemain absen. Menghadapi PSS Sleman, kondisinya berbeda. Tinton Suharto, Yunet Hardiyanto, Liswanto, Rusdiansyah bisa kembali dimainkan.
Yunet Hardiyanto mengakui kondisi fisiknya sudah pulih. Jika pelatih memberi kesempatan bermain kontra PSS Sleman sejak menit awal, Yunet siap membayar kepercayaan yang diberikan. "Saat melawan Persibangga, kondisi fisiknya baru 80%. Sekarang ini saya sudah siap tempur," katanya, Jumat (7/6/2013).
Bahkan midfielder kelahiran Sukoharjo, 16 Januari 1991 ini berani menjamin benteng pertahanan tim kebanggaan publik Solo bakal sulit ditembus oleh tim yang bertabur bintang seperti PSS. "Tapi soal dimainkan atau tidak, pilihan tergantung pelatih," imbuh eks pemain Timnas U-23.
Lini pertahanan Persis LPIS juga kian kokoh dengan kembalinya Liswanto dan Rusdiansyah. Acho, panggilan akrab Rusdiansyah sudah menjalani terapi bahkan sudah ikut latihan bersama dengan rekan tim pagi kemarin. Liswanto juga mengaku kondisi kakinya sudah membaik. "Kaki saya sudah membaik, tidak merasakan sakit lagi. Saya siap dimainkan di Sleman," kata Liswanto.
Hanya saja, Andrid Wibowo kemungkinan besar masih diparkir saat meladeni tim yang musim lalu dibelanya. Sampai saat ini, Andrid masih merasakan sakit pada cedera lutut yang dideritanya. Namun, kembalinya Tinton Suharto bisa menjadi penguat di lini tengah setelah menjalani masa hukuman akumulasi kartu.
Para pilar yang sudah siap dimainkan ini menjadi modal positif menjegal PSS Sleman di depan publik sendiri. Selain ingin menguasai grup 2, Persis LPIS berambisi menodai PSS yang menargetkan sapu bersih di setiap laga kandangnya. Sejauh ini, baru Persis LPIS yang mampu melakukan sapu bersih di depan publik sendiri.
Sementara itu, di kubu PSS Sleman sedang dilanda suasana kurang kondusif. Meski selalu menang di enam laga kandang yang sudah dijalani, namun kalangan suporter tidak puas dengan kinerja pelatih Yusak Sutanto. Suporter meminta tim kebanggaannya menampilkan permainan yang menarik.
Bahkan, saat PSS menjamu Persires, kelompok suporter membentangkan spanduk berukuran besar yang menuntut agar Yusak Sutanto dilengserkan dari kursi kepelatihan. Spanduk ketidakpuasan itu akhirnya dicopot oleh panpel di sela-sela laga yang berakhir untuk kemenangan PSS 2-0.
Belum ada konfirmasi resmi dari managemen PSS seputar tuntutan suporter tersebut. Hanya saja, salah satu managemen memastikan akhir putaran pertama ini akan ada evaluasi seputar kinerja pelatih. "Evaluasi untuk kebaikan tim, itu pasti ada," katanya.
(wbs)