Nggak punya uang, Cech batal pulang kampung
A
A
A
Sindonews.com - I Ngurah Komang Arya, penjaga gawang utama skuad Juku Eja julukan PSM, harus mengurungkan niatnya kembali ke ke kampung halaman. Pasalnya, dirinya kekurangan uang karena gajinya belum dibayarkan selama dua bulan.
Pemain rekrutan PSM di awal musim Indonesian Premier League (IPL), itu mampu menggeser tiga penjaga gawang lainnya untuk mendapatkan perhatian pelatih PSM Petar Segrt. Yakni Deny Marcel, Fachrul Nurdin, dan Andi M Guntur.
Saat ini, dirinya tidak lagi berniat untuk kembali ke kampung halamannya di Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Selain terkendala dana, dia harus fokus berlatih untuk menghadapi Persebaya 1927.
I Ngurah yang dikonfirmasi menceritakan, bahwa saat ini dirinya hanya ingin fokus untuk mempersiapkan mental pada laga tandang 13 Juni mendatang. Apalagi tabungannya sudah semakin menipis. "Memang saya mau pulang kampung, karena kangen keluarga. Namun, sudah tidak lagi, karena pertandingan sudah dekat," kata mantan pemain Devata Bali ini.
Bukan hanya itu, dirinya juga hanya menghabiskan waktunya di mess para pemain PSM yang telah disediakan oleh pihak managemen. "Jika sekarang juga digaji, toh saya tidak bisa pulang karena pertandingan sudah dekat, jadi lebih baik menghabiskan waktu aja di mess," ungkapnya.
Lebih jauh I Ngurah yang akrab dipanggil Cech oleh pelatihnya mengatakan, bertahan di mess menjadi pilihan yang baik, karena juga bisa menghemat kebutuhan sehari-harinya, bukan hanya itu dirinya juga bisa refresing dan santai bersama beberapa rekan setimnya di sana. "Di sini ada beberapa teman seperti I Made, Fandy Edy, Facrul, kami selalu bermain game, dan latihan seperti jogging," paparnya.
Dirinya juga berharap agar pihak manajemen bisa membayarkan gaji para pemain agar bisa kembali latihan. "Yah mudah-mudahan gaji bisa segera dibayar," ungkapnya.
Pemain rekrutan PSM di awal musim Indonesian Premier League (IPL), itu mampu menggeser tiga penjaga gawang lainnya untuk mendapatkan perhatian pelatih PSM Petar Segrt. Yakni Deny Marcel, Fachrul Nurdin, dan Andi M Guntur.
Saat ini, dirinya tidak lagi berniat untuk kembali ke kampung halamannya di Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Selain terkendala dana, dia harus fokus berlatih untuk menghadapi Persebaya 1927.
I Ngurah yang dikonfirmasi menceritakan, bahwa saat ini dirinya hanya ingin fokus untuk mempersiapkan mental pada laga tandang 13 Juni mendatang. Apalagi tabungannya sudah semakin menipis. "Memang saya mau pulang kampung, karena kangen keluarga. Namun, sudah tidak lagi, karena pertandingan sudah dekat," kata mantan pemain Devata Bali ini.
Bukan hanya itu, dirinya juga hanya menghabiskan waktunya di mess para pemain PSM yang telah disediakan oleh pihak managemen. "Jika sekarang juga digaji, toh saya tidak bisa pulang karena pertandingan sudah dekat, jadi lebih baik menghabiskan waktu aja di mess," ungkapnya.
Lebih jauh I Ngurah yang akrab dipanggil Cech oleh pelatihnya mengatakan, bertahan di mess menjadi pilihan yang baik, karena juga bisa menghemat kebutuhan sehari-harinya, bukan hanya itu dirinya juga bisa refresing dan santai bersama beberapa rekan setimnya di sana. "Di sini ada beberapa teman seperti I Made, Fandy Edy, Facrul, kami selalu bermain game, dan latihan seperti jogging," paparnya.
Dirinya juga berharap agar pihak manajemen bisa membayarkan gaji para pemain agar bisa kembali latihan. "Yah mudah-mudahan gaji bisa segera dibayar," ungkapnya.
(aww)