Kecintaan almarhum terhadap PSM harus ditiru
A
A
A
Sindonews.com -- Para punggawa PSM harus mengikuti jejak Anwar Ramang, salah satu mantan pemain PSM yang meninggal dunia Sabtu, 8 Juni lalu.
Anak lengenda sepak bola Indonesia tersebut yakni Ramang, meniggal dunia diusia 65 tahun di rumah sakit Awal Bros Makassar karena konplikasi penyakit yang dideritanya. Sejak membela skuad Juku Eja, dirinya memiliki semboyang Siri Na Pacce. Dia semata-mata merupakan pemain yang bermain bagus bukan karena uang, melainkan memang ingin melihat tim yang dibelanya memenangkan pertandinga.
Bahkan, sejak dirinya gantung sepatu dalam pesepakbolaan dia masih saja memberikan kontribusi terhadap tim U-21 PSM sebagai pelatih kepala. Dirinya juga sangat loyal terhadap PSM meski dalam kondisi apapun.
Sadakati Sukma, sekertaris Red Gank salah satu kelompok suporter PSM mengatakan, ada banyak hal yang semestinya dipelajari oleh para pemain PSM saat ini dari sosok Anwar Ramang yang baru saja meninggalkan kita semua, termasuk bagaimana almarhum mengabdikan hidupnya untuk klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan tersebut. "Yang harus para pemain teladani dari Almarhum adalah loyalitas dan kecintaan almarhum terhadap PSM," kata dia saat dikonfirmasi.
Bahkan menurut dia, sampai detik-detik hidupnya almarhum masih meluangkan waktunya untuk melakukan yang terbaik buat PSM. "Jangan seperti sekarang, pemain sudah lupa akan Siri Na Pacce, yang selalu menjadi pegangan tim. Dan sangat banyak mogoknya," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Sadat ini mengungkapkan, memang saat ini berbeda sekali zaman antara almarhum dan para pemain diera sekarang, bahkan dirinya juga memaklumi jika para pemain sangat mebutuhkan pembayaran hak yakni berupa gaji. "Tapi tidak harus sampai mogok latihan hingga laga away melawan persebaya belum ada kejelasan. Padahal PSM membutuhkan kemenangan untuk mencapai empat besar di IPL," ujarnya.
Sampai hari ini, Andi Oddang dkk masih melakukan aksi mogok latihan, karena pihak managemen belum membayarkan gaji mereka selama dua bulan terhitung dari April dan Mei. Bukan hanya itu para pemain juga menagih janji bonus pada empat kemenangan dari pimpinan PSM. Para punggawa Laskar Ayam Jantan dari Timur ini juga tetap pada pendiriannya sebelum hak mereka dibayarkan.
Padahal tiga hari selanjutnya, Andi Oddang dkk akan menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan, pada tanggal 13 Juni mendatang skuad asuhan pelatih Petar Segrt ini akan berhadapan dengan Persebaya 1927 di hadapan para pendukungnnya di gelora stadion 10 November, dimana Persebaya saat ini sudah beraa pada peringkat ketiga klasemen sementara Inonesia Primer League (IPL) musim ini. Setelah itu, tanggal 16 Juni kembali akan berhadapan dengan Bontang Fc.
Sampai hari ini, Pasukan Ramang masih terbenam pada posisi kedelapan klasemen sementara IPL yang masih bergiur, dari sembilan pertandingan, Andi Oddang dkk berhasil mengemas empat kemenangan dan lima kekalahan dan saat ini mereka sudah meraih 12 poin.
Kondisi ini juga membuat pelatih PSM kecewa, karena sampai hari ini, mereka masih melakukan aksi mogok, hingga dia pusing apa yang harus dirinya lakukan buat tim yang ditukanginya selama dua tahun lamanya. Apalagi saat ini, Petar belum mengetahui siapa yang layak menggantikan posisi Ilija Spasojevic sebagai bomber di lini depan karena Spaso telah hengkang ke Mitra Kukar.
Sementara itu, Yopie Lamoindon, yang juga junior Almarhum Anwar Ramang mengatakan, memang sosok Anwar dalam PSM sangat baik. Apalagi dia merupakan pemain yang memiliki jiwa petarung. "Saya juga sempat lima tahun main bersama almarhum, dan dia sangat gigih dalam memperjuangkan tim," kata dia.
Untuk itu, dirinya juga berharap para pemain PSM yang saat ini masih melakukan aksi mogok latihan agar bisa mengambil pelajaran yang baik dari sosok almarhum. "Baik itu cara dia bermain, loyalitas pada tim dan kecintaan buat tim yang dibelanya," harapnya.
Anak lengenda sepak bola Indonesia tersebut yakni Ramang, meniggal dunia diusia 65 tahun di rumah sakit Awal Bros Makassar karena konplikasi penyakit yang dideritanya. Sejak membela skuad Juku Eja, dirinya memiliki semboyang Siri Na Pacce. Dia semata-mata merupakan pemain yang bermain bagus bukan karena uang, melainkan memang ingin melihat tim yang dibelanya memenangkan pertandinga.
Bahkan, sejak dirinya gantung sepatu dalam pesepakbolaan dia masih saja memberikan kontribusi terhadap tim U-21 PSM sebagai pelatih kepala. Dirinya juga sangat loyal terhadap PSM meski dalam kondisi apapun.
Sadakati Sukma, sekertaris Red Gank salah satu kelompok suporter PSM mengatakan, ada banyak hal yang semestinya dipelajari oleh para pemain PSM saat ini dari sosok Anwar Ramang yang baru saja meninggalkan kita semua, termasuk bagaimana almarhum mengabdikan hidupnya untuk klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan tersebut. "Yang harus para pemain teladani dari Almarhum adalah loyalitas dan kecintaan almarhum terhadap PSM," kata dia saat dikonfirmasi.
Bahkan menurut dia, sampai detik-detik hidupnya almarhum masih meluangkan waktunya untuk melakukan yang terbaik buat PSM. "Jangan seperti sekarang, pemain sudah lupa akan Siri Na Pacce, yang selalu menjadi pegangan tim. Dan sangat banyak mogoknya," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Sadat ini mengungkapkan, memang saat ini berbeda sekali zaman antara almarhum dan para pemain diera sekarang, bahkan dirinya juga memaklumi jika para pemain sangat mebutuhkan pembayaran hak yakni berupa gaji. "Tapi tidak harus sampai mogok latihan hingga laga away melawan persebaya belum ada kejelasan. Padahal PSM membutuhkan kemenangan untuk mencapai empat besar di IPL," ujarnya.
Sampai hari ini, Andi Oddang dkk masih melakukan aksi mogok latihan, karena pihak managemen belum membayarkan gaji mereka selama dua bulan terhitung dari April dan Mei. Bukan hanya itu para pemain juga menagih janji bonus pada empat kemenangan dari pimpinan PSM. Para punggawa Laskar Ayam Jantan dari Timur ini juga tetap pada pendiriannya sebelum hak mereka dibayarkan.
Padahal tiga hari selanjutnya, Andi Oddang dkk akan menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan, pada tanggal 13 Juni mendatang skuad asuhan pelatih Petar Segrt ini akan berhadapan dengan Persebaya 1927 di hadapan para pendukungnnya di gelora stadion 10 November, dimana Persebaya saat ini sudah beraa pada peringkat ketiga klasemen sementara Inonesia Primer League (IPL) musim ini. Setelah itu, tanggal 16 Juni kembali akan berhadapan dengan Bontang Fc.
Sampai hari ini, Pasukan Ramang masih terbenam pada posisi kedelapan klasemen sementara IPL yang masih bergiur, dari sembilan pertandingan, Andi Oddang dkk berhasil mengemas empat kemenangan dan lima kekalahan dan saat ini mereka sudah meraih 12 poin.
Kondisi ini juga membuat pelatih PSM kecewa, karena sampai hari ini, mereka masih melakukan aksi mogok, hingga dia pusing apa yang harus dirinya lakukan buat tim yang ditukanginya selama dua tahun lamanya. Apalagi saat ini, Petar belum mengetahui siapa yang layak menggantikan posisi Ilija Spasojevic sebagai bomber di lini depan karena Spaso telah hengkang ke Mitra Kukar.
Sementara itu, Yopie Lamoindon, yang juga junior Almarhum Anwar Ramang mengatakan, memang sosok Anwar dalam PSM sangat baik. Apalagi dia merupakan pemain yang memiliki jiwa petarung. "Saya juga sempat lima tahun main bersama almarhum, dan dia sangat gigih dalam memperjuangkan tim," kata dia.
Untuk itu, dirinya juga berharap para pemain PSM yang saat ini masih melakukan aksi mogok latihan agar bisa mengambil pelajaran yang baik dari sosok almarhum. "Baik itu cara dia bermain, loyalitas pada tim dan kecintaan buat tim yang dibelanya," harapnya.
(wbs)