Armada PSMS terkendala tiket pulang
A
A
A
Sindonews.com - Masalah tidak mau menjauh dari skuad PSMS Medan versi PT Liga Indonesia (LI). Setelah kalah oleh PS Bangka 2-3 di Stadion Orom Sungailiat, Minggu (9/6), PSMS tidak bisa langsung pulang.
Armada Ayam Kinantan yang dijadwalkan bertolak ke Medan Senin pagi (10/6), baru berangkat Senin sore. Kondisi itu terjadi lantaran pihak pengurus yang diwakili Wakil Sekretaris Umum PSMS, Yusrizal disebutkan baru mendapatkan tiket untuk penerbangan Senin sore.
"Kami heran dengan Yusrizal yang mengurus akomodasi tim. Mulai dari keberangkatan hingga kepulangan kacau. Inilah kalau yang mengurus bukan orang yang di bidangnya," ujar penjaga gawang PSMS, Irwin Ramadhana.
Menurutnya, kondisi itu seharusnya tidak terjadi. Sebelum keberangkatan, mestinya pengurus sudah mempersiapkan administrasi keberangkatan hingga kepulangan. "Ya, seharusnya tidak ada masalah ini. Pulang-pergi harusnya sudah disiapkan," ucapnya.
Sebelumnya, tiket kepulangan ke Medan yang tidak kunjung didiapatkan membuat skuad PSMS Medan harus tertahan di Pangkal Pinang menunggu keberangkatan hari ini. Namun, Yusrizal yang dikonfirmasi menyatakan, pihaknya sudah mengantongi kode booking tiket keberangkatan PSMS ke Medan dengan rute Pangkal Pinang-Jakarta dan Jakarta Medan.
"Saya terus berusaha mendapatkan tiket supaya PSMS bisa pulang. Saya sudah dapatkan, tinggal menunggu kode bookingnya. Tim berangkat dari Pangkal Pinang ke Jakarta sekitar Pukul 17.00 WIB. Dari Jakarta ke Medan, dengan pesawat lain. Saya berusaha dari berangkat sampai pulang saya bertanggungjawab. Begitu juga dengan hotel dan makan, saya yang mengurusi," ucapnya.
Di sisi lain, kendati kalah di laga pemungkas, perjuangan penggawa PSMS Medan di Stadion Orom, Sungailiat Pangkal Pinang pantas diacungi jempol. Meskipun gagal melaju ke babak 12 besar dan mendapat keputusan wasit Safari yang dinilai menguntungkan PS. Bangka sebagai tuan rumah, Hardiantono dkk berhasil memberikan perlawanan.
Gol Riko Simanjuntak dan M Irfan mampu membuktikan fanatisme Ayam Kinantan di kandang lawan. Pelatih PSMS, Suharto, memuji performa anak-anak asuhannya.
"Ini hal luar biasa yang dibuktikan pemain. Mereka bermain fight demi marwah PSMS Medan. Tanpa kondisi finansial yang jelas, pemain masih bisa mencetak gol. Bahkan kalau wasit memimpin dengan benar, kans menang terbuka," ujarnya
Untuk kepemimpinan Wasit Safari, Suharto menyebutkan, perlakuan yang dinilai berat sebelah dan merugikan PSMS merupakan bukti kualitas yang kurang baik.
"Ya, itulah kualitasnya, jadi mau bagaimana. Kami memang dirugikan. Di saat posisi bola menguntungkan sama kami, wasit meniup peluit. Pemain kami jatuh karena dilanggar, wasit play on. Tapi kami harus tetap gentle, menghormati kemenangan PS. Bangka," ungkap Suharto
Armada Ayam Kinantan yang dijadwalkan bertolak ke Medan Senin pagi (10/6), baru berangkat Senin sore. Kondisi itu terjadi lantaran pihak pengurus yang diwakili Wakil Sekretaris Umum PSMS, Yusrizal disebutkan baru mendapatkan tiket untuk penerbangan Senin sore.
"Kami heran dengan Yusrizal yang mengurus akomodasi tim. Mulai dari keberangkatan hingga kepulangan kacau. Inilah kalau yang mengurus bukan orang yang di bidangnya," ujar penjaga gawang PSMS, Irwin Ramadhana.
Menurutnya, kondisi itu seharusnya tidak terjadi. Sebelum keberangkatan, mestinya pengurus sudah mempersiapkan administrasi keberangkatan hingga kepulangan. "Ya, seharusnya tidak ada masalah ini. Pulang-pergi harusnya sudah disiapkan," ucapnya.
Sebelumnya, tiket kepulangan ke Medan yang tidak kunjung didiapatkan membuat skuad PSMS Medan harus tertahan di Pangkal Pinang menunggu keberangkatan hari ini. Namun, Yusrizal yang dikonfirmasi menyatakan, pihaknya sudah mengantongi kode booking tiket keberangkatan PSMS ke Medan dengan rute Pangkal Pinang-Jakarta dan Jakarta Medan.
"Saya terus berusaha mendapatkan tiket supaya PSMS bisa pulang. Saya sudah dapatkan, tinggal menunggu kode bookingnya. Tim berangkat dari Pangkal Pinang ke Jakarta sekitar Pukul 17.00 WIB. Dari Jakarta ke Medan, dengan pesawat lain. Saya berusaha dari berangkat sampai pulang saya bertanggungjawab. Begitu juga dengan hotel dan makan, saya yang mengurusi," ucapnya.
Di sisi lain, kendati kalah di laga pemungkas, perjuangan penggawa PSMS Medan di Stadion Orom, Sungailiat Pangkal Pinang pantas diacungi jempol. Meskipun gagal melaju ke babak 12 besar dan mendapat keputusan wasit Safari yang dinilai menguntungkan PS. Bangka sebagai tuan rumah, Hardiantono dkk berhasil memberikan perlawanan.
Gol Riko Simanjuntak dan M Irfan mampu membuktikan fanatisme Ayam Kinantan di kandang lawan. Pelatih PSMS, Suharto, memuji performa anak-anak asuhannya.
"Ini hal luar biasa yang dibuktikan pemain. Mereka bermain fight demi marwah PSMS Medan. Tanpa kondisi finansial yang jelas, pemain masih bisa mencetak gol. Bahkan kalau wasit memimpin dengan benar, kans menang terbuka," ujarnya
Untuk kepemimpinan Wasit Safari, Suharto menyebutkan, perlakuan yang dinilai berat sebelah dan merugikan PSMS merupakan bukti kualitas yang kurang baik.
"Ya, itulah kualitasnya, jadi mau bagaimana. Kami memang dirugikan. Di saat posisi bola menguntungkan sama kami, wasit meniup peluit. Pemain kami jatuh karena dilanggar, wasit play on. Tapi kami harus tetap gentle, menghormati kemenangan PS. Bangka," ungkap Suharto
(aww)