Buang penyakit kambuhan Persib
A
A
A
Sindonews.com – Jelang pertandingan lanjutan Indonesia Super League (ISL) kontra Sriwijaya FC, Persib Bandung dituntut terus memperbaiki penampilannya. Meski pada laga terakhir mampu mengalahkan tim sekota Pelita Bandung Raya (PBR), namun skor 4-3 dianggap bukan pencapaian terbaik skuad Pangeran Biru. Pertandingan melawan Sriwijaya FC rencananya digelar Sabtu (15/6) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Saat melakoni derby Bandung, Persib sempat ketar-ketir membendung serangan Gaston Castano dkk. Tampil penuh motivasi, PBR bahkan mampu unggul lebih dulu. Persib memang langsung bangkit dengan empat lesakan gol ke gawang Tema Mursadat.
Namun penyakit kambuhan skuad Pangeran Biru kembali muncul di laga itu. Merasa sudah diatas angin, skor 4-1 di pertengahan babak kedua justru berubah tajam dalam sekejap. Kelengahan para pemain Persib membuat striker PBR Marwan Sayedeh hanya butuh dua menit untuk mencetak dua gol.
Pangeran Biru pun dipaksa menanti peluit panjang wasit dengan perasaan was-was. Beruntung hingga laga usai, tidak ada lagi gol yang tercipta untuk kedua tim. Skor 4-3 membuat Sergio van Dijk dkk sukses mengamankan tiga poin kandang.
“Kondisi yang memang sering dialami oleh Persib. Ketika sudah memimpin, apalagi dengan selisih gol lebih dari satu, kadang kami merasa sudah menang dan menganggap enteng lawan. Ujungnya malah menjadi kecolongan karena konsentrasi yang berkurang,” ujar winger Persib, Atep.
Dia menyebut, penyakit kambuhan seperti itu harus menjadi fokus utama pembenahan mental para pemain. Karena sepanjang kompetisi 2013, bukan kali ini saja Persib kecolongan dalam kondisi unggul. Salah satunya adalah ketika Pangeran Biru bertandang ke markas Persela Lamongan, awal Mei lalu.
Memimpin dengan satu gol M Ridwan di awal babak kedua, Persib merasa tiga poin sudah pasti dibawa pulang dari Stadion Surajaya. Namun kondisi berubah ketika di menit 75, Samsul Arif mencetak gol penyeimbang. Akhirnya, kedua tim harus puas berbagi angka di laga tersebut.
“Saat melawan PBR, dua gol cepat Marwan yang hampir saja menggagalkan kemenangan kami, tentu membuat saya juga kecewa. Harus ada perbaikan terkait kelengahan-kelengahan seperti itu,” kata pemain bernomor punggung tujuh ini.
Agar kejadian serupa tidak terulang, sebut Atep, salah satu solusinya adalah menjaga motivasi selama 90 menit penuh. Jangan sampai semangat bertanding para punggawa Pangeran Biru justru anjlok sebelum wasit menutup laga. Motivasi tinggi juga mutlak diperlukan saat menyambut kedatangan Sriwijaya FC akhir pekan nanti. Dengan kualitas permainan lawan yang relatif setara, Persib harus bisa memanfaatkan status tuan rumah dan dukungan puluhan ribu Bobotoh di tribun penonton.
“Di pertandingan selanjutnya, kami harus memiliki motivasi bertanding yang lebih tinggi lagi. Sriwijaya FC memiliki performa bagus di lapangan. Apalagi, pertandingan nanti akan menentukan langkah kami selanjutnya dalam menaikkan posisi di klasemen,” pungkas pria asli Cianjur ini.
Saat melakoni derby Bandung, Persib sempat ketar-ketir membendung serangan Gaston Castano dkk. Tampil penuh motivasi, PBR bahkan mampu unggul lebih dulu. Persib memang langsung bangkit dengan empat lesakan gol ke gawang Tema Mursadat.
Namun penyakit kambuhan skuad Pangeran Biru kembali muncul di laga itu. Merasa sudah diatas angin, skor 4-1 di pertengahan babak kedua justru berubah tajam dalam sekejap. Kelengahan para pemain Persib membuat striker PBR Marwan Sayedeh hanya butuh dua menit untuk mencetak dua gol.
Pangeran Biru pun dipaksa menanti peluit panjang wasit dengan perasaan was-was. Beruntung hingga laga usai, tidak ada lagi gol yang tercipta untuk kedua tim. Skor 4-3 membuat Sergio van Dijk dkk sukses mengamankan tiga poin kandang.
“Kondisi yang memang sering dialami oleh Persib. Ketika sudah memimpin, apalagi dengan selisih gol lebih dari satu, kadang kami merasa sudah menang dan menganggap enteng lawan. Ujungnya malah menjadi kecolongan karena konsentrasi yang berkurang,” ujar winger Persib, Atep.
Dia menyebut, penyakit kambuhan seperti itu harus menjadi fokus utama pembenahan mental para pemain. Karena sepanjang kompetisi 2013, bukan kali ini saja Persib kecolongan dalam kondisi unggul. Salah satunya adalah ketika Pangeran Biru bertandang ke markas Persela Lamongan, awal Mei lalu.
Memimpin dengan satu gol M Ridwan di awal babak kedua, Persib merasa tiga poin sudah pasti dibawa pulang dari Stadion Surajaya. Namun kondisi berubah ketika di menit 75, Samsul Arif mencetak gol penyeimbang. Akhirnya, kedua tim harus puas berbagi angka di laga tersebut.
“Saat melawan PBR, dua gol cepat Marwan yang hampir saja menggagalkan kemenangan kami, tentu membuat saya juga kecewa. Harus ada perbaikan terkait kelengahan-kelengahan seperti itu,” kata pemain bernomor punggung tujuh ini.
Agar kejadian serupa tidak terulang, sebut Atep, salah satu solusinya adalah menjaga motivasi selama 90 menit penuh. Jangan sampai semangat bertanding para punggawa Pangeran Biru justru anjlok sebelum wasit menutup laga. Motivasi tinggi juga mutlak diperlukan saat menyambut kedatangan Sriwijaya FC akhir pekan nanti. Dengan kualitas permainan lawan yang relatif setara, Persib harus bisa memanfaatkan status tuan rumah dan dukungan puluhan ribu Bobotoh di tribun penonton.
“Di pertandingan selanjutnya, kami harus memiliki motivasi bertanding yang lebih tinggi lagi. Sriwijaya FC memiliki performa bagus di lapangan. Apalagi, pertandingan nanti akan menentukan langkah kami selanjutnya dalam menaikkan posisi di klasemen,” pungkas pria asli Cianjur ini.
(wbs)