Filipina desak FIFA selidiki rasisme
A
A
A
Sindonews.com - Federasi sepak bola Filipina meminta FIFA menyelidiki tuduhan bahwa para pendukung negara itu menjadi sasaran teriakan rasis dalam pertandingan persahabatan di Hong Kong.
Para pendukung Hong Kong melemparkan botol dan meneriakkan penghinaan kepada pemain Filipina dalam pertandingan tanggal 4 Juni yang berakhir 1-0 untuk tim tamu.
Sejumlah pendukung tim tuan rumah juga meneriakkan bahwa tim Filipina sebagai "bangsa budak" selama pertandingan itu, menurut laporan media Hong Kong dan Filipina.
"Saya harap federasi internasional, FIFA, akan berbuat sesuatu karena hal ini tidak bisa dibiarkan atau dilupakan," kata ketua Komisi Olahraga Filipina, Richard Garcia melalui radio pemerintah seperti dilansir bbcsport.
"Kejadian ini dapat berubah menjadi sesuatu yang lebih buruk dari hanya sekedar ejeken dan lemparan botol... Bisa saja ada yang terluka atau terbunuh," kata Garcia.
Federasi sepak bola Filipina, PFF, mengatakan mereka mengajukan pengaduan resmi kepada FIFA hari Selasa (11/06) dan akan mengeluarkan pernyataan resmi, hari Kamis (13/06).
"PFF mengajukan laporan dan pengaduan kepada FIFA terkait laporan adanya gangguan fisik dan rasisme terhadap para pemain dan pendukung tim Filipina," kata PFF dalam satu pernyataan.
Asosiasi sepak bola Hong Kong pekan lalu mengecam tindakan para pendukung tuan rumah dan mengatakan mereka menyelidiki insiden tersebut.
Ketegangan antara Filipina dan Hong Kong -dengan puluhan ribu pembantu asal Filipina di kawasan itu- bermula sejak upaya polisi Filipina yang dianggap kurang serius dalam menyelamatkan turis Hong Kong pada 2010.
Penculikan oleh oknum polisi itu menyebabkan delapan turis Hong kong dan penculik tewas.
Para pendukung Hong Kong melemparkan botol dan meneriakkan penghinaan kepada pemain Filipina dalam pertandingan tanggal 4 Juni yang berakhir 1-0 untuk tim tamu.
Sejumlah pendukung tim tuan rumah juga meneriakkan bahwa tim Filipina sebagai "bangsa budak" selama pertandingan itu, menurut laporan media Hong Kong dan Filipina.
"Saya harap federasi internasional, FIFA, akan berbuat sesuatu karena hal ini tidak bisa dibiarkan atau dilupakan," kata ketua Komisi Olahraga Filipina, Richard Garcia melalui radio pemerintah seperti dilansir bbcsport.
"Kejadian ini dapat berubah menjadi sesuatu yang lebih buruk dari hanya sekedar ejeken dan lemparan botol... Bisa saja ada yang terluka atau terbunuh," kata Garcia.
Federasi sepak bola Filipina, PFF, mengatakan mereka mengajukan pengaduan resmi kepada FIFA hari Selasa (11/06) dan akan mengeluarkan pernyataan resmi, hari Kamis (13/06).
"PFF mengajukan laporan dan pengaduan kepada FIFA terkait laporan adanya gangguan fisik dan rasisme terhadap para pemain dan pendukung tim Filipina," kata PFF dalam satu pernyataan.
Asosiasi sepak bola Hong Kong pekan lalu mengecam tindakan para pendukung tuan rumah dan mengatakan mereka menyelidiki insiden tersebut.
Ketegangan antara Filipina dan Hong Kong -dengan puluhan ribu pembantu asal Filipina di kawasan itu- bermula sejak upaya polisi Filipina yang dianggap kurang serius dalam menyelamatkan turis Hong Kong pada 2010.
Penculikan oleh oknum polisi itu menyebabkan delapan turis Hong kong dan penculik tewas.
(wbs)