Gaji pemain PSM hanya dibayar 80%
A
A
A
Sindonews.com - Pihak manajemen PSM Makassar hanya membayar gaji para pemain sebesar 80% pada April. Sementara gaji yang tertunggak selama dua bulan terhitung pada April dan Mei.
Karena persoalan krisis finansial tersebut, hingga gaji para penggawa PSM terlambat dibayar, buntutnya pemain melakukan aksi mogok latihan selama tiga pekan. Yakni, saat mempersiapkan diri menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan melawan Persebaya 1927 dan Bontang Fc.
Aksi mgogk selama tiga pekan itu berdampak buruk buat skuad Juku Eja, saat menjalani laga melawan Persebaya. Kekalahan 2-0 di Gelora Bung Tomo, Surabaya, salah satu faktornya karena stamina para pemain yang menurun saat mulai memasuki pertengahan babak kedua. Kelemahan ini membuat klub Andik Vermansyah dkk meraih poin penuh dari PSM.
Meski demikian, pihak manajemen belum bisa memenuhi 100 persen tututan Andi Oddang dkk, karena masih terbentur persoalan finansial. Namun, pembayaran 80 persen ini hingga membuat para pemain memutuskan untuk berangkat ke Surabaya, dan melakukan sekali latihan rutin.
Beberapa pemain PSM yang dikonfirmasi soal gaji mereka mengakui, memang baru 80 persen mereka terima di rekening masing-masing, seperti yang diungkapkan Christian Alejandro Febre Santis, menurutnya gaji yang dia terima baru 80 persen. "Saya pikir akan dibayar full ternyata hanya 80% saja," kata dia.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Rasyid Assyahid Bakri, menurutnya setelah dirinya mengechek rekeningnya ternyata hanya 80 persen yang masuk. "Sudah saya cek, kak, hanya 80% saja gaji yang masuk,” tutur pemain timnas Indonesia ini U-23 ini.
Sementara itu, CEO PT PSM Rully Habibie yang dikonfirmasi mengaku bahwa manajemen belum mampu memenuhi keseluruhan gaji masing-masing pemain. ”Namun kami tetap berusaha untuk memenuhi semua gaji pemain," ungkapnya.
Saat ditanya kemungkinan fee dari kompas tv bisa dialihkan untuk menalangi gaji pemain, Rully hanya menjawab secara ringkas bahwa semuanya katanya harus melalui mekanisme perusahaan terlebih dahulu. "Hal Itu menjadi kebijakan dari perusahaan. Karena perusahaan ini juga bukan punya saya pribadi," tandasnya.
Mantan pemain PSM Yusrifar Djafar menyebutkan, persoalan gaji memang menjadi sangat peka bagi pemain, sebab jangan sampai gara-gara gaji telat lagi ataukah gaji hanya dibayarkan setengah lantas pemain kurang semangat bertanding. "Kita tidak harapkan itu terjadi, semoga saja masalah-masalah yang sedang dialami PSM bisa didapat solusinya sesegera mungkin," harapnya.
Karena persoalan krisis finansial tersebut, hingga gaji para penggawa PSM terlambat dibayar, buntutnya pemain melakukan aksi mogok latihan selama tiga pekan. Yakni, saat mempersiapkan diri menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan melawan Persebaya 1927 dan Bontang Fc.
Aksi mgogk selama tiga pekan itu berdampak buruk buat skuad Juku Eja, saat menjalani laga melawan Persebaya. Kekalahan 2-0 di Gelora Bung Tomo, Surabaya, salah satu faktornya karena stamina para pemain yang menurun saat mulai memasuki pertengahan babak kedua. Kelemahan ini membuat klub Andik Vermansyah dkk meraih poin penuh dari PSM.
Meski demikian, pihak manajemen belum bisa memenuhi 100 persen tututan Andi Oddang dkk, karena masih terbentur persoalan finansial. Namun, pembayaran 80 persen ini hingga membuat para pemain memutuskan untuk berangkat ke Surabaya, dan melakukan sekali latihan rutin.
Beberapa pemain PSM yang dikonfirmasi soal gaji mereka mengakui, memang baru 80 persen mereka terima di rekening masing-masing, seperti yang diungkapkan Christian Alejandro Febre Santis, menurutnya gaji yang dia terima baru 80 persen. "Saya pikir akan dibayar full ternyata hanya 80% saja," kata dia.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Rasyid Assyahid Bakri, menurutnya setelah dirinya mengechek rekeningnya ternyata hanya 80 persen yang masuk. "Sudah saya cek, kak, hanya 80% saja gaji yang masuk,” tutur pemain timnas Indonesia ini U-23 ini.
Sementara itu, CEO PT PSM Rully Habibie yang dikonfirmasi mengaku bahwa manajemen belum mampu memenuhi keseluruhan gaji masing-masing pemain. ”Namun kami tetap berusaha untuk memenuhi semua gaji pemain," ungkapnya.
Saat ditanya kemungkinan fee dari kompas tv bisa dialihkan untuk menalangi gaji pemain, Rully hanya menjawab secara ringkas bahwa semuanya katanya harus melalui mekanisme perusahaan terlebih dahulu. "Hal Itu menjadi kebijakan dari perusahaan. Karena perusahaan ini juga bukan punya saya pribadi," tandasnya.
Mantan pemain PSM Yusrifar Djafar menyebutkan, persoalan gaji memang menjadi sangat peka bagi pemain, sebab jangan sampai gara-gara gaji telat lagi ataukah gaji hanya dibayarkan setengah lantas pemain kurang semangat bertanding. "Kita tidak harapkan itu terjadi, semoga saja masalah-masalah yang sedang dialami PSM bisa didapat solusinya sesegera mungkin," harapnya.
(aww)