Ivanovic alami kesulitan di masa transisi
A
A
A
Sindonews.com - Dalam masa transisi dari lapangan tanah liat menuju rumput, Ana Ivanovic mungkin telah mengalami kegagalan untuk menaklukkan lapangan rumput Eastbourne Internasional tahun ini, namun petenis nomor 12 dunia itu kini menuju grand slam lapangan rumput, Wimbledon, yang di sana Ivanovic pernah menembus hingga semifinal pada 2007.
Menempati unggulan ketujuh, Ivanovic justru menyerah kepada Elena Vesnina di babak pertama, Senin (17/6) waktu setempat. Meski kalah 2-6, 6-4, 6-3 dari wakil Rusia tersebut, namun Ivanovic mendapatkan beberapa pertanda menggemberikan. Mantan petenis nomor satu dunia itu merasa bermain sangat luar biasa di set pembuka, dia mampu memukul 11 aces, dan sempat memimpin di set penentuan. "Saya benar-benar merasa saya bermain bagus di awal, itu beberapa poin di sana-sini, yang benar-benar memutuskan hasil pertandingan," tandas Ivanovic, Selasa.
"Saya pikir di set kedua dan ketiga, ia melakukan servis yang jauh lebih baik dibanding set pertama, dan itu membuat perbedaan besar di (lapangan) rumput. Dan selalu sulit ketika Anda memainkan pertandingan pertama di lapangan rumput, terkadang semuanya terjadi terlalu cepat. Tapi saya masih merasa sepertinya saya memiliki banyak peluang," jelas gadis asal Serbia itu, dikutip laman resmi WTA.
"Secara keseluruhan saya sangat senang dengan servis saya, dan di set pertama saya melakukan beberapa hal yang cukup baik."
Sebelumnya, Ivanovic berhasil memenangkan dua pertemuannya dengan Vesnina secara straight set, namun laga itu digelar di lapangan keras dan tanah liat. "Sangat sulit untuk mendapatkan ritme di lapangan rumput. Anda tidak mendapatkan banyak poin yang panjang. Saya pasti lebih memilih untuk memiliki ritme dan membangun poin. Itulah mengapa saya menikmati lapangan tanah liat begitu banyak."
"Segala sesuatu terjadi lebih lambat. Tapi menyenangkan bisa bermain di lapangan rumput, karena Anda harus cepat dan bereaksi. Saya juga memiliki gaya permainan yang bisa membawa saya untuk melakukan pukulan yang hebat. Jadi ini hanya masalah keseimbangan. Ini hanya masalah permukaan pertandingan dan saya mulai terbiasa untuk itu."
Menempati unggulan ketujuh, Ivanovic justru menyerah kepada Elena Vesnina di babak pertama, Senin (17/6) waktu setempat. Meski kalah 2-6, 6-4, 6-3 dari wakil Rusia tersebut, namun Ivanovic mendapatkan beberapa pertanda menggemberikan. Mantan petenis nomor satu dunia itu merasa bermain sangat luar biasa di set pembuka, dia mampu memukul 11 aces, dan sempat memimpin di set penentuan. "Saya benar-benar merasa saya bermain bagus di awal, itu beberapa poin di sana-sini, yang benar-benar memutuskan hasil pertandingan," tandas Ivanovic, Selasa.
"Saya pikir di set kedua dan ketiga, ia melakukan servis yang jauh lebih baik dibanding set pertama, dan itu membuat perbedaan besar di (lapangan) rumput. Dan selalu sulit ketika Anda memainkan pertandingan pertama di lapangan rumput, terkadang semuanya terjadi terlalu cepat. Tapi saya masih merasa sepertinya saya memiliki banyak peluang," jelas gadis asal Serbia itu, dikutip laman resmi WTA.
"Secara keseluruhan saya sangat senang dengan servis saya, dan di set pertama saya melakukan beberapa hal yang cukup baik."
Sebelumnya, Ivanovic berhasil memenangkan dua pertemuannya dengan Vesnina secara straight set, namun laga itu digelar di lapangan keras dan tanah liat. "Sangat sulit untuk mendapatkan ritme di lapangan rumput. Anda tidak mendapatkan banyak poin yang panjang. Saya pasti lebih memilih untuk memiliki ritme dan membangun poin. Itulah mengapa saya menikmati lapangan tanah liat begitu banyak."
"Segala sesuatu terjadi lebih lambat. Tapi menyenangkan bisa bermain di lapangan rumput, karena Anda harus cepat dan bereaksi. Saya juga memiliki gaya permainan yang bisa membawa saya untuk melakukan pukulan yang hebat. Jadi ini hanya masalah keseimbangan. Ini hanya masalah permukaan pertandingan dan saya mulai terbiasa untuk itu."
(nug)