Pieter Rumaropen abaikan hukuman Komdis?
A
A
A
Sindonews.com - Pieter Rumaropen dikabarkan aktif kembali di dunia sepakbola nasional. Padahal, Pieter telah dihukum Komisi Disiplin PSSI (Komdis) larangan satu tahun aktif di sepakbola nasional plus denda Rp100 juta akibat aksi pemukulan terhadap wasit Muhaimin.
Menurut info yang beredar, Pieter terlihat mendampingi Persiwa dalam laga melawan Barito Putra dalam laga Indonesia Super League (ISL) beberapa waktu lalu dengan duduk di bangku cadangan. Bahkan, Pieter kabarnya juga ikut mengurusi Persiwa U-21. Terkait hal itu, Sekretaris PT. Liga Indonesia, Tigor Shalom Boboy mengaku tidak tahu.
Lebih lanjut, Tigor mempertanyakan kinerja Pengawas Pertandingan (PP) dan wasit yang mengawal laga tersebut. "Saya belum tahu. Jika itu ada di pertandingan, harusnya Pengawas Pertandingan (PP) yang memberitahu. Itu memang ada aturannya di kode disiplin. Di manual liga juga ada aturan, jika pemain yang terhukum memang dilarang terlibat di bagian tim. Wasit harusnya tahu hal itu," ujar Tigor, Senin (24/6/2013).
Sementara itu terkait Persiwa U-21, Tigor mengungkapkan hal tersebut merupakan wewenang PSSI. Meski demikian, PT. Liga tetap akan membantu PSSI terkait hal itu. "Soal mengurusi Persiwa U-21, itu ranahnya di PSSI. Liga itu perwakilannya PP. Kalau ada keterlibatan, kami akan surati PSSI. Dalam keadaan terhukum tapi masih jalankan aktivitas," tandasnya.
Sementara itu, Pieter Rumaropen seusai laga lawan Barito kepada para wartawan menuturkan kehadirannya adalah demi mendukung para pemain Persiwa yang menurutnya belum mendapatkan bayaran akibat kesulitan finansial klub.
Menurut info yang beredar, Pieter terlihat mendampingi Persiwa dalam laga melawan Barito Putra dalam laga Indonesia Super League (ISL) beberapa waktu lalu dengan duduk di bangku cadangan. Bahkan, Pieter kabarnya juga ikut mengurusi Persiwa U-21. Terkait hal itu, Sekretaris PT. Liga Indonesia, Tigor Shalom Boboy mengaku tidak tahu.
Lebih lanjut, Tigor mempertanyakan kinerja Pengawas Pertandingan (PP) dan wasit yang mengawal laga tersebut. "Saya belum tahu. Jika itu ada di pertandingan, harusnya Pengawas Pertandingan (PP) yang memberitahu. Itu memang ada aturannya di kode disiplin. Di manual liga juga ada aturan, jika pemain yang terhukum memang dilarang terlibat di bagian tim. Wasit harusnya tahu hal itu," ujar Tigor, Senin (24/6/2013).
Sementara itu terkait Persiwa U-21, Tigor mengungkapkan hal tersebut merupakan wewenang PSSI. Meski demikian, PT. Liga tetap akan membantu PSSI terkait hal itu. "Soal mengurusi Persiwa U-21, itu ranahnya di PSSI. Liga itu perwakilannya PP. Kalau ada keterlibatan, kami akan surati PSSI. Dalam keadaan terhukum tapi masih jalankan aktivitas," tandasnya.
Sementara itu, Pieter Rumaropen seusai laga lawan Barito kepada para wartawan menuturkan kehadirannya adalah demi mendukung para pemain Persiwa yang menurutnya belum mendapatkan bayaran akibat kesulitan finansial klub.
(akr)