Bos Persib beberkan bukti keterlibatan The Jakmania

Jum'at, 28 Juni 2013 - 14:18 WIB
Bos Persib beberkan bukti keterlibatan The Jakmania
Bos Persib beberkan bukti keterlibatan The Jakmania
A A A
Sindonews.com - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar akan mempidanakan pengirim sms teror yang diterimanya. Sejumlah pesan singkat tersebut berasal dari orang tak dikenal, beberapa waktu sebelum insiden penyerangan bis pemain Persib Bandung, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (22/6).

"Saya akan lacak pengirim sms-sms itu. Setidaknya ada lima sms yang saya terima, isinya teror semua. Saya minta bantuan operator selular untuk menemukan identitas dan lokasi pengirimnya," ucap Umuh di Trans Hotel, Bandung.

Umuh mengaku sempat mengabaikan pesan gelap tersebut, bahkan dia tidak mempercayai isi sms yang diterima. Namun setelah bis Persib diserang seraturan orang yang diduga The Jakmania, Umuh mengklaim isi ancaman tersebut ternyata menjadi kenyataan.

"Dalam sms yang saya terima juga disebutkan bahwa Persib akan disediakan batu, pentungan, dan alat-alat lain saat di Jakarta. Bahkan sms pada Jumat (21/6) sore hingga malam, pengirimnya mengaku siap membakar bus Persib. Berarti memang menjadi kenyataan ketika bus kami diserang," ungkapnya.

Umuh mengaku yakin bahwa pengirim pesan singkat itu merupakan oknum supporter Persija yang berniat jahat terhadap tim Pangeran Biru. Meski begitu, dia menyerahkan segala pembuktian kepada pihak berwajib.

"Kalau yang nyerang bus dan kirim sms ini dikatakan bukan The Jakmania, rasanya tidak mungkin. Bobotoh hanya punya masalah, ya utamanya dengan The Jak saja. Ke kota lain aman kok, malah distrik Bobotoh tersebar di banyak kota di Indonesia," kata Umuh.

Informasi yang beredar, nomor telepon genggam Umuh disebarkan melalui coretan cat semprot di sekitar Hotel Kartika Candra, tempat skuad Persib menginap di Jakarta saat insiden. Tulisan bernada makian terhadap skuad Pangeran Biru juga banyak tercoret di sekitar lokasi. Selain di depan hotel, di pintu tol Semanggi pun ditemukan karya vandalisme serupa.

"Saat penyerangan pun kan banyak saksi di sana, silakan saja diperiksa. Yang tidak saya mengerti sampai saat ini ya kinerja panpel. Tiap saya tanya keamanan, mereka selalu bilang menjamin keamanan," pungkas Umuh.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7183 seconds (0.1#10.140)