Menghitung gol Persegres ke gawang PSPS
A
A
A
Sindonews.com - Persegres Gresik mempunyai momentum saat menjamu PSPS Pekanbaru yang berstatus kandidat degradasi musim ini. Bermain di Stadion Petrokimia, Sabtu (29/6), Persegres bakal menyerang total untuk menciptakan gol sebanyak mungkin.
Pelatih Persegres Widodo C. Putro menyatakan timnya bakal bermain sangat ofensif untuk mendapatkan tiga angka. Bertanding di depan suporter Ultras, tim berjuluk Laskar Joko Samudro memang mutlak diunggulkan dan bahkan diprediksi mampu mencatat skor besar. Malah Ultras berpotensi tinggal menghitung gol.
Persegres bakal membidik aspek mental pemain PSPS yang drop karena rentetan hasil buruk. Sedangkan saat bertanding di lapangan, mental mereka cepat drop ketika kebobolan. Itu terlihat jelas ketika PSPS dikalahkan Persib Bandung 0-4 pada pertandingan sebelumnya.
''Kalau bisa harus mencetak gol sedini mungkin. Pemain PSPS selalu drop setelah kemasukan gol lebih dulu. Jadi kami harus fokus pada produktivitas karena mungkin PSPS akan bermain bertahan,” beber Widodo C Putro. Prediksi tersebut tampaknya bakal menjadi kenyataan.
Mengaca pada dua pertandingan ke Jawa Timur sebelumnya, PSPS selalu tidak mampu mengembangkan permainan. Sekadar menumpuk pemain di pertahanan dan sesekali melakukan serangan balik yang kurang berarti. Tak heran jika mereka dihajar Persela Lamongan 9-1 dan Persepam Madura United 3-0.
Widodo sendiri tidak meragukan daya gedor pasukannya walau kehilangan Aldo Baretto. Pada tiga pertandingan terakhir, Persegres berhasil mencetak empat gol sekaligus mengoleksi empat angka. Dia masih yakin Shohei Matsunaga dkk bisa membongkar pertahanan PSPS.
“Yang terpenting harus sabar dan cerdik dalam mengatur serangan. Kami harus bisa kreatif karena pemain bertahan PSPS jarang sekali naik. Saya optimistis produktifitas tidak mengecewakan jika melihat apa yang ditunjukkan pemain di pertandingan sebelumnya,” ujar Widodo.
Persegres kemungkinan besar akan menampilkan kekuatan seperti kala mengalahkan Pelita Bandung Raya. Pola 4-2-3-1 menjadi pilihan utama karena dianggap ada keseimbangan antara menyerang dan bertahan. Malah formasi ini bisa menjadi 4-2-4 saat menghadapi tim lemah seperti PSPS.
Arsitek PSPS Afrizal Tanjung menjadi sosok yang paling pusing dengan kondisi PSPS saat ini. Kembali harus melakoni tur Jawa Timur dengan bekal yang sangat buruk. Dihajar Persib Bandung dan Persita Tangerang di kandang sendiri menjadi pukulan terakhir yang membuat tim berjuluk Asykar Bertuah semakin tenggelam.
''Jujur saja kami tidak memiliki bekal apa-apa. Secara teknis dan mental sangat tidak memadai untuk pertandingan away. Tapi kami juga tidak senang kalah terus-terusan dan tetap berusaha memberikan permainan terbaik. Saya berharap pemain juga masih memiliki motivasi untuk bangkit,” terang Afrizal Tanjung.
Belum hilang dari ingatan dia bagaimana Persela Lamongan berfoya-foya ke gawang PSPS dengan sembilan gol. Afrizal tidak ingin kekalahan besar itu terulang lagi walau untuk mencatat hasil lebih baik juga masih sangat sulit. “Persegres punya kekuatan lebih baik. Kami membutuhkan permainan luar biasa untuk sekadar menahan mereka,” sebutnya.
PSPS menjadi mangsa empuk bagi tim-tim ISL pada putaran kedua ini. Krisis finansial yang memaksa klub memakai pemain-pemain muda berpengalaman, berimbas pada menurunnya prestasi secara drastis. Bahkan untuk meninggalkan posisi juru kunci klasemen masih sangat sulit.
Persegres Gresik (4-2-3-1):
Hery Prasetya (gk), Diogo Santos, Ambrizal, Sasa Zecevic, Erol Iba; Agus Indra, Kacung Munif; Shohei Matsunaga, Ngon Mamoun, Siswanto; Rizky Novriansyah;
PSPS Pekanbaru (3-6-1):
Adi Candra (gk), Gusripen Efendi, Novi Hendrawan, Ario Putra; Dika Hanggara, April Hadi, Camara Namory, Hadison, Danil Junaidi, Redo Rinaldi; M Isnaini.
Pelatih Persegres Widodo C. Putro menyatakan timnya bakal bermain sangat ofensif untuk mendapatkan tiga angka. Bertanding di depan suporter Ultras, tim berjuluk Laskar Joko Samudro memang mutlak diunggulkan dan bahkan diprediksi mampu mencatat skor besar. Malah Ultras berpotensi tinggal menghitung gol.
Persegres bakal membidik aspek mental pemain PSPS yang drop karena rentetan hasil buruk. Sedangkan saat bertanding di lapangan, mental mereka cepat drop ketika kebobolan. Itu terlihat jelas ketika PSPS dikalahkan Persib Bandung 0-4 pada pertandingan sebelumnya.
''Kalau bisa harus mencetak gol sedini mungkin. Pemain PSPS selalu drop setelah kemasukan gol lebih dulu. Jadi kami harus fokus pada produktivitas karena mungkin PSPS akan bermain bertahan,” beber Widodo C Putro. Prediksi tersebut tampaknya bakal menjadi kenyataan.
Mengaca pada dua pertandingan ke Jawa Timur sebelumnya, PSPS selalu tidak mampu mengembangkan permainan. Sekadar menumpuk pemain di pertahanan dan sesekali melakukan serangan balik yang kurang berarti. Tak heran jika mereka dihajar Persela Lamongan 9-1 dan Persepam Madura United 3-0.
Widodo sendiri tidak meragukan daya gedor pasukannya walau kehilangan Aldo Baretto. Pada tiga pertandingan terakhir, Persegres berhasil mencetak empat gol sekaligus mengoleksi empat angka. Dia masih yakin Shohei Matsunaga dkk bisa membongkar pertahanan PSPS.
“Yang terpenting harus sabar dan cerdik dalam mengatur serangan. Kami harus bisa kreatif karena pemain bertahan PSPS jarang sekali naik. Saya optimistis produktifitas tidak mengecewakan jika melihat apa yang ditunjukkan pemain di pertandingan sebelumnya,” ujar Widodo.
Persegres kemungkinan besar akan menampilkan kekuatan seperti kala mengalahkan Pelita Bandung Raya. Pola 4-2-3-1 menjadi pilihan utama karena dianggap ada keseimbangan antara menyerang dan bertahan. Malah formasi ini bisa menjadi 4-2-4 saat menghadapi tim lemah seperti PSPS.
Arsitek PSPS Afrizal Tanjung menjadi sosok yang paling pusing dengan kondisi PSPS saat ini. Kembali harus melakoni tur Jawa Timur dengan bekal yang sangat buruk. Dihajar Persib Bandung dan Persita Tangerang di kandang sendiri menjadi pukulan terakhir yang membuat tim berjuluk Asykar Bertuah semakin tenggelam.
''Jujur saja kami tidak memiliki bekal apa-apa. Secara teknis dan mental sangat tidak memadai untuk pertandingan away. Tapi kami juga tidak senang kalah terus-terusan dan tetap berusaha memberikan permainan terbaik. Saya berharap pemain juga masih memiliki motivasi untuk bangkit,” terang Afrizal Tanjung.
Belum hilang dari ingatan dia bagaimana Persela Lamongan berfoya-foya ke gawang PSPS dengan sembilan gol. Afrizal tidak ingin kekalahan besar itu terulang lagi walau untuk mencatat hasil lebih baik juga masih sangat sulit. “Persegres punya kekuatan lebih baik. Kami membutuhkan permainan luar biasa untuk sekadar menahan mereka,” sebutnya.
PSPS menjadi mangsa empuk bagi tim-tim ISL pada putaran kedua ini. Krisis finansial yang memaksa klub memakai pemain-pemain muda berpengalaman, berimbas pada menurunnya prestasi secara drastis. Bahkan untuk meninggalkan posisi juru kunci klasemen masih sangat sulit.
Persegres Gresik (4-2-3-1):
Hery Prasetya (gk), Diogo Santos, Ambrizal, Sasa Zecevic, Erol Iba; Agus Indra, Kacung Munif; Shohei Matsunaga, Ngon Mamoun, Siswanto; Rizky Novriansyah;
PSPS Pekanbaru (3-6-1):
Adi Candra (gk), Gusripen Efendi, Novi Hendrawan, Ario Putra; Dika Hanggara, April Hadi, Camara Namory, Hadison, Danil Junaidi, Redo Rinaldi; M Isnaini.
(aww)