Dari Maluku sambangi audisi Bulungtakis Djarum Kudus
A
A
A
Sindonews.com - Djarum Foundation Bhakti Olahraga kembali menggelar audisi pencarian bibit calon atlit bulutangkis Indonesia. Acara yang tahun ini diikuti 1039 anak usia 6 - 15 tahun yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia ini digelar hingga Minggu (30/6) mendatang di GOR, Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Salah satu diantara ribuan peserta audisi bulutangkis tersebut bernama Mohammad Mochdar Abdillah (13). Bocah asal Ternate, Maluku Utara ini sebenarnya bukan nama baru bagi ajang pencarian bakat bola tepok ala Djarum ini. Sebab ia sudah pernah dua kali ikut audisi Djarum, namun gagal.
"Tahun lalu, saya ikut dan sudah sampai tahap III. Tapi sayang waktu itu belum beruntung. Saya berharap tahun ini bisa lolos hingga tahap akhir," kata Mochdar, di Kudus, Sabtu (29/6/2013).
Mochdar yang saat ini baru akan duduk di bangku kelas I SMA/sederajat ini bercita-cita ingin mengangkat nama Maluku Utara di pentas nasional maupun internasional seperti yang pernah dilakukan atlit bulutangkis Rexy Mainaky. Kebetulan salah satu mantan atlit bulutangkis kebanggan Indonesia tersebut juga berasal dari Maluku Utara seperti dirinya.
"Ini memang kemauan dan cita-cita saya. Dan orang tua juga sangat mendukung. Makanya saya semangat dan optimis bisa lolos audisi," jelas Mochdar.
Progam Director Djarum Foundation Bhakti Olahraga Yoppy Rosimin mengatakan untuk audisi tahun ini pihaknya mengambil tema "Win the Big Fight". Tema ini didasari kondisi riil terkait kian ketat dan kerasnya persaingan dalam olahraga bulutangkis, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Yoppy berharap lewat ajang ini, akan ada belasan atau puluhan anak berbakat yang akan dilatih dan disiapkan oleh PB Djarum agar bisa menjadi atlit bulutangkis yang akan mengharumkan nama Indonesia.
"Kita tidak menetapkan kuota berapa anak yang akan lolos audisi ini. Prinsipnya asal anak itu bisa main bulutangkis, cara berfikirnya cepat dan tepat serta mempunyai mental juara maka kita rekrut. Jumlahnya bisa belasan atau lebih dari 20, tergantung anaknya sendiri," ucap Yoppy.
Yoppy menjamin proses audisi ini berjalan fair. Untuk mencegah terjadinya kecurangan maupun titipan dari pihak-pihak tertentu, pihaknya sudah menggelar sejumlah langkah antisipasi.
"Salah satunya dengan mengumpulkan telepon genggam milik tim penilai selama proses audisi berlangsung. Kita profesional," tandasnya.
Salah satu diantara ribuan peserta audisi bulutangkis tersebut bernama Mohammad Mochdar Abdillah (13). Bocah asal Ternate, Maluku Utara ini sebenarnya bukan nama baru bagi ajang pencarian bakat bola tepok ala Djarum ini. Sebab ia sudah pernah dua kali ikut audisi Djarum, namun gagal.
"Tahun lalu, saya ikut dan sudah sampai tahap III. Tapi sayang waktu itu belum beruntung. Saya berharap tahun ini bisa lolos hingga tahap akhir," kata Mochdar, di Kudus, Sabtu (29/6/2013).
Mochdar yang saat ini baru akan duduk di bangku kelas I SMA/sederajat ini bercita-cita ingin mengangkat nama Maluku Utara di pentas nasional maupun internasional seperti yang pernah dilakukan atlit bulutangkis Rexy Mainaky. Kebetulan salah satu mantan atlit bulutangkis kebanggan Indonesia tersebut juga berasal dari Maluku Utara seperti dirinya.
"Ini memang kemauan dan cita-cita saya. Dan orang tua juga sangat mendukung. Makanya saya semangat dan optimis bisa lolos audisi," jelas Mochdar.
Progam Director Djarum Foundation Bhakti Olahraga Yoppy Rosimin mengatakan untuk audisi tahun ini pihaknya mengambil tema "Win the Big Fight". Tema ini didasari kondisi riil terkait kian ketat dan kerasnya persaingan dalam olahraga bulutangkis, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Yoppy berharap lewat ajang ini, akan ada belasan atau puluhan anak berbakat yang akan dilatih dan disiapkan oleh PB Djarum agar bisa menjadi atlit bulutangkis yang akan mengharumkan nama Indonesia.
"Kita tidak menetapkan kuota berapa anak yang akan lolos audisi ini. Prinsipnya asal anak itu bisa main bulutangkis, cara berfikirnya cepat dan tepat serta mempunyai mental juara maka kita rekrut. Jumlahnya bisa belasan atau lebih dari 20, tergantung anaknya sendiri," ucap Yoppy.
Yoppy menjamin proses audisi ini berjalan fair. Untuk mencegah terjadinya kecurangan maupun titipan dari pihak-pihak tertentu, pihaknya sudah menggelar sejumlah langkah antisipasi.
"Salah satunya dengan mengumpulkan telepon genggam milik tim penilai selama proses audisi berlangsung. Kita profesional," tandasnya.
(wbs)