Maradona curhat momen terburuk dalam karirnya
A
A
A
Sindonews.com - Legenda timnas Argentina, Diego Maradona membeberkan semua pengalaman buruknya ketika karirnya harus terpuruk karena terpengaruh memakai obat-obat terlarang. Bahkan bintang Napoli dan Boca Junior itu mengaku momen terburuk dalam karirnya ialah saat berjuang keluar dari cengkraman pengaruh obat terlarang tersebut.
Ya, karir Maradona mulai tengelam setelah dirinya dinyatakan positif doping pada tahun 1991. Ia pun mendapatkan hukuman dilarang bermain sepak bola selama 15 bulan. Bahkan, pria berusia 52 tahun ini hampir meninggal dunia akibat serangan jantung karena overdosis kokain pada tahun 2004.
Namun semua lembaran hitam itu, kini menjadi pelajaran berharga untuk tidak jatuh untuk kedua kalinya. 'El Pelusa' begitu julukan Maradona merasa bahagia bisa menikmati hidupnya bersama keluarga yang dicintai saat ini. "Paling buruk bukan di dunia sepakbola. Tapi bagaimana berjuang melawan drugs. Hampir sepuluh tahun saya lepas dari itu," ujar Maradona di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (30/6/2013).
"Saya senang dengan hidup saya saat ini dengan keluarga dan anak-anak. Tapi paling senang ialah bermain dengan cucu. Saya tidak ingin anak-anak muda terjerembab di dunia gelap narkoba," harapnya.
Sebagai informasi, prestasi Maradona sebagai pemain sudah tak perlu diragukan lagi. Segudang prestasi ia miliki, pada level klub Maradona sukses membantu klub pertamanya Boca Juniors meraih gelar juara Argentina dan Napoli merengkuh gelar liga serie A Italia untuk yang pertama kali di tahun 1987.
Di tingkat tim nasional, Maradona memberi kontribusi yang sangat vital melalui gol kontroversial "Tangan Tuhan" saat semifinal Piala Dunia 1986 dan mengantarkan Argentina ke final dan menggalahkan Jerman Barat pada partai puncak tersebut. Selain itu, Maradona juga terpilih oleh FIFA sebagai "Pemain Terbaik Abad Ini" bersama dengan Pele, pada tahun 2001.
Ya, karir Maradona mulai tengelam setelah dirinya dinyatakan positif doping pada tahun 1991. Ia pun mendapatkan hukuman dilarang bermain sepak bola selama 15 bulan. Bahkan, pria berusia 52 tahun ini hampir meninggal dunia akibat serangan jantung karena overdosis kokain pada tahun 2004.
Namun semua lembaran hitam itu, kini menjadi pelajaran berharga untuk tidak jatuh untuk kedua kalinya. 'El Pelusa' begitu julukan Maradona merasa bahagia bisa menikmati hidupnya bersama keluarga yang dicintai saat ini. "Paling buruk bukan di dunia sepakbola. Tapi bagaimana berjuang melawan drugs. Hampir sepuluh tahun saya lepas dari itu," ujar Maradona di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (30/6/2013).
"Saya senang dengan hidup saya saat ini dengan keluarga dan anak-anak. Tapi paling senang ialah bermain dengan cucu. Saya tidak ingin anak-anak muda terjerembab di dunia gelap narkoba," harapnya.
Sebagai informasi, prestasi Maradona sebagai pemain sudah tak perlu diragukan lagi. Segudang prestasi ia miliki, pada level klub Maradona sukses membantu klub pertamanya Boca Juniors meraih gelar juara Argentina dan Napoli merengkuh gelar liga serie A Italia untuk yang pertama kali di tahun 1987.
Di tingkat tim nasional, Maradona memberi kontribusi yang sangat vital melalui gol kontroversial "Tangan Tuhan" saat semifinal Piala Dunia 1986 dan mengantarkan Argentina ke final dan menggalahkan Jerman Barat pada partai puncak tersebut. Selain itu, Maradona juga terpilih oleh FIFA sebagai "Pemain Terbaik Abad Ini" bersama dengan Pele, pada tahun 2001.
(akr)