Piano dan Pemutar Piringan Hitam, Sisi Lain Diego Maradona
loading...
A
A
A
BUENOS AIRES - Rumah masa kecil Diego Maradona di Argentina dijadikan museum oleh pemerintah setempat. Berbagai memorabilia terkait pencetak gol 'tangan tuhan’ itu dipamerkan untuk merawat kenangan akan sosoknya.
Rumah bertingkat dua itu ditempati Maradona pada tahun 1978, sebelum ia menjadi superstar dunia yang membantu Argentina memenangkan gelar Piala Dunia 1986 . Di atap rumah itu lah mimpi-mimpi Maradona kecil digantungkan.
Salah satu yang unik dari rumah di Buenos Aires itu, pengunjung tidak cuma menyaksikan atribut sepak bola seperti jersey, poster, atau handuk. Beberapa barang yang tak berhubungan dengan sepak bola -yang menjelaskan sisi lain Maradona, juga ikut dipamerkan.
Sebut saja piano dan gramaphone pemutar piringan hitam milik Maradona remaja. Selain hobi mengolah si kulit bundar, Maradona kecil juga tertarik pada dunia seni, khusunya seni musik. (Baca juga: Rumah Mewah Petinju Sugar Ray Dijual )
Meski menjadi museum Maradona, rumah itu bukan lagi milik sang bintang. Seorang perempuan yang tidak disebutkan namanya membeli rumah itu pada 1981, sebelum akhirnya Alberto Perez (mantan manajer Timnas Argentina Junior) membelinya pada 2008.
Perez yang hobi mengoleksi memorabilia Maradona kemudian menyulap rumah tersebut menjadi muesum. Berkat aksi Perez, Maradona menjadi segelintir orang yang masih hidup tetapi barang-barang peninggalannya sudah di-museumkan.
Lihat Juga: Mike Tyson, Petinju Cadel yang Punya Pengatahuan Sejarah Luas dan Siap Bintangi Film Kerajaan Franka
Rumah bertingkat dua itu ditempati Maradona pada tahun 1978, sebelum ia menjadi superstar dunia yang membantu Argentina memenangkan gelar Piala Dunia 1986 . Di atap rumah itu lah mimpi-mimpi Maradona kecil digantungkan.
Salah satu yang unik dari rumah di Buenos Aires itu, pengunjung tidak cuma menyaksikan atribut sepak bola seperti jersey, poster, atau handuk. Beberapa barang yang tak berhubungan dengan sepak bola -yang menjelaskan sisi lain Maradona, juga ikut dipamerkan.
Sebut saja piano dan gramaphone pemutar piringan hitam milik Maradona remaja. Selain hobi mengolah si kulit bundar, Maradona kecil juga tertarik pada dunia seni, khusunya seni musik. (Baca juga: Rumah Mewah Petinju Sugar Ray Dijual )
Meski menjadi museum Maradona, rumah itu bukan lagi milik sang bintang. Seorang perempuan yang tidak disebutkan namanya membeli rumah itu pada 1981, sebelum akhirnya Alberto Perez (mantan manajer Timnas Argentina Junior) membelinya pada 2008.
Perez yang hobi mengoleksi memorabilia Maradona kemudian menyulap rumah tersebut menjadi muesum. Berkat aksi Perez, Maradona menjadi segelintir orang yang masih hidup tetapi barang-barang peninggalannya sudah di-museumkan.
Lihat Juga: Mike Tyson, Petinju Cadel yang Punya Pengatahuan Sejarah Luas dan Siap Bintangi Film Kerajaan Franka
(bbk)