Djanur senang perangkapnya membuahkan hasil
A
A
A
Sindonews.com - Persib Bandung sukses menekuk tamunya Persisam Samarinda 4-1 dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2013 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, kemarin. Di laga tersebut, Pangeran Biru juga menyempurnakan catatan empat kali berturut-turut menang dengan torehan empat gol.
Sebelumnya, Maman Abdurrahman dkk memenangkan derby Bandung melawan Pelita Bandung Raya (PBR) dengan skor 4-3, awal Juni lalu. Setelah itu, giliran tim papan atas ISL, Sriwijaya FC yang dipermak 4-0 dihadapan puluhan ribu Bobotoh. Selang sepuluh hari kemudian, Pangeran Biru mengamuk di Riau dengan melibas tuan rumah PSPS Pekanbaru empat gol tanpa balas. Kini nasih yang sama dirasakan Persisam Samarinda yang hanya mampu membalas satu kali dari total empat gol Persib.
Ambisi merangsek ke posisi dua klasemen sementara, membuat skuad asuhan Djadjang 'Djanur' Nurjaman langsung menekan sejak awal pertandingan. Menit pertama saja, Persib sudah mendapat peluang emas melalui winger M Ridwan. Sayang, tendangan jarak dekat pemain bernomor punggung 23 itu masih mampu ditepis kiper Fauzi Toldo.
Serangan terus-menerus membuat Persib sudah unggul saat laga baru menginjak menit kedua. Umpan terobosan Sergio van Dijk sukses dimanfaatkan Hilton Moreira menjadi gol dengan tendangan mendatarnya di hadapan penjaga gawang.
Meski sudah unggul dari Persisam, gaya offensif Persib tak luntur. Dominasi Pangeran Biru kian terasa selepas sepuluh menit pertama laga digelar. Bahkan, rotasi posisi antara Hilton dan Sergio membuat lini belakang Pesut Mahakam kocar-kacir.
Hasilnya, giliran Sergio yang mencetak angka untuk timnya. Menit ke 17, bermula dari umpan terobosan Hilton, Firman Utina menyodorkan umpan datar ke tengah area penalti lawan. Sergio yang bebas dari kawalan dengan mudah melancarkan tendangan kaki kiri andalannya. Bola yang tak mampu dimentahkan Fauzi Toldo berhasil membuat tim kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat ini unggul dua gol.
Enggan menyerah, Persisam lebih beran keluar menekan. Langkah ini mampu membuat pertandingan berjalan seimbang meski dalam hal efektivitas serangan Persib masih unggul. Pesut Mahakam beberapa kali membahayakan gawang I Made Wirawan. Beruntung lini depan mereka, yang mengandalkan kelincahan Ferdinand Sinaga belum mampu merobek pertahanan duo defender Abanda Herman dan Maman Abdurrahman.
Tim tamu sebenarnya berpeluang besar menipiskan ketertinggalan di menit ke 39. Beruntung tendangan bebas Ebrahim Lovinian hanya membentur tiang gawang. Justru Persib yang kembali mendominasi hingga akhir babak pertama.
Persisam baru mampu mendapat angka melalui gol Osas Saha di menit 58. Tak hanya kebobolan, Persib juga dirugikan dengan cederanya Made Wirawan. Kiper pengganti Shahar Ginandjar kemudian masuk menggantikan.
Hujan yang turun membuat tempo permainan mengendur. Namun pesta gol Pangeran Biru tidak berhenti. Hilton menambah koleksi golnya di menit ke 70. Bermula dari crossing Firman Utina, sundulan Sergio ke mulut gawang mampu disambar Hilton dengan kepalanya. Gol ini mengukuhkan keunggulan Persib menjadi 3-1.
Setelah itu, kedua tim silih berganti menyusun serangan dan membuat peluang. Tapi produktivitas lini depan tetap menjadi milik Persib. Kenji Adachihara yang masuk mengganti Hilton lima menit jelang laga usai, menutup pesta puluhan ribu Bobotoh dengan golnya di masa injury time. Lini belakang Persisam yang saat itu hanya meninggalkan satu pemain saja, mampu dipermainkan duet Kenji dan Sergio.
Djanur yang tampak sumringah seusai laga mengaku puas dengan penampilan M Ridwan dkk. Menurutnya, Persisam pun memberi perlawanan ketat sehingga pertandingan berlangsung seru.
"Pertandingan yang menarik. Tapi dari sisi produktivitas, kami masih unggul. Babak pertama seharusnya kami bisa mencetak lebih dari tiga gol. Semoga pertandingan selanjutnya kami bisa kembali mencetak gol sebanyak ini," tutur pelatih berusia 52 tahun ini.
Meski terus mendominasi, Djanur mengakui ada perubahan strategi di pertengahan babak kedua. Dia menginstruksikan para pemain untuk terlebih dahulu menunggu serangan lawan. "Saya memang berniat menjebak para pemain Persisam. Karena saat Persisam menyerang, terlihat lubang yang sangat besar di antara lini tengah dan pertahanan mereka. Itu terbukti dengan gol Kenji," sebut Djanur.
Sementara itu, Pelatih Persisam Sartono Anwar mengeluhkan kinerja wasit. Menurutnya, terdapat beberapa keputusan tim pengadil yang tidak sesuai aturan.
"Saya tetap bersyukur karena para pemain sudah tampil maksimal. Selama ini hanya pemain yang dapat koreksi, jadi ini saatnya saya mengkritik wasit dan asisten I. Kami tidak minta dibantu oleh wasit, cukup mengharapkan keputusan yang baik saja. Dengan kekalahan ini, kami hanya mengincar gelar juara papan tengah saja. Kalau juara I tidak mungkin," ucap Sartono.
Sebelumnya, Maman Abdurrahman dkk memenangkan derby Bandung melawan Pelita Bandung Raya (PBR) dengan skor 4-3, awal Juni lalu. Setelah itu, giliran tim papan atas ISL, Sriwijaya FC yang dipermak 4-0 dihadapan puluhan ribu Bobotoh. Selang sepuluh hari kemudian, Pangeran Biru mengamuk di Riau dengan melibas tuan rumah PSPS Pekanbaru empat gol tanpa balas. Kini nasih yang sama dirasakan Persisam Samarinda yang hanya mampu membalas satu kali dari total empat gol Persib.
Ambisi merangsek ke posisi dua klasemen sementara, membuat skuad asuhan Djadjang 'Djanur' Nurjaman langsung menekan sejak awal pertandingan. Menit pertama saja, Persib sudah mendapat peluang emas melalui winger M Ridwan. Sayang, tendangan jarak dekat pemain bernomor punggung 23 itu masih mampu ditepis kiper Fauzi Toldo.
Serangan terus-menerus membuat Persib sudah unggul saat laga baru menginjak menit kedua. Umpan terobosan Sergio van Dijk sukses dimanfaatkan Hilton Moreira menjadi gol dengan tendangan mendatarnya di hadapan penjaga gawang.
Meski sudah unggul dari Persisam, gaya offensif Persib tak luntur. Dominasi Pangeran Biru kian terasa selepas sepuluh menit pertama laga digelar. Bahkan, rotasi posisi antara Hilton dan Sergio membuat lini belakang Pesut Mahakam kocar-kacir.
Hasilnya, giliran Sergio yang mencetak angka untuk timnya. Menit ke 17, bermula dari umpan terobosan Hilton, Firman Utina menyodorkan umpan datar ke tengah area penalti lawan. Sergio yang bebas dari kawalan dengan mudah melancarkan tendangan kaki kiri andalannya. Bola yang tak mampu dimentahkan Fauzi Toldo berhasil membuat tim kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat ini unggul dua gol.
Enggan menyerah, Persisam lebih beran keluar menekan. Langkah ini mampu membuat pertandingan berjalan seimbang meski dalam hal efektivitas serangan Persib masih unggul. Pesut Mahakam beberapa kali membahayakan gawang I Made Wirawan. Beruntung lini depan mereka, yang mengandalkan kelincahan Ferdinand Sinaga belum mampu merobek pertahanan duo defender Abanda Herman dan Maman Abdurrahman.
Tim tamu sebenarnya berpeluang besar menipiskan ketertinggalan di menit ke 39. Beruntung tendangan bebas Ebrahim Lovinian hanya membentur tiang gawang. Justru Persib yang kembali mendominasi hingga akhir babak pertama.
Persisam baru mampu mendapat angka melalui gol Osas Saha di menit 58. Tak hanya kebobolan, Persib juga dirugikan dengan cederanya Made Wirawan. Kiper pengganti Shahar Ginandjar kemudian masuk menggantikan.
Hujan yang turun membuat tempo permainan mengendur. Namun pesta gol Pangeran Biru tidak berhenti. Hilton menambah koleksi golnya di menit ke 70. Bermula dari crossing Firman Utina, sundulan Sergio ke mulut gawang mampu disambar Hilton dengan kepalanya. Gol ini mengukuhkan keunggulan Persib menjadi 3-1.
Setelah itu, kedua tim silih berganti menyusun serangan dan membuat peluang. Tapi produktivitas lini depan tetap menjadi milik Persib. Kenji Adachihara yang masuk mengganti Hilton lima menit jelang laga usai, menutup pesta puluhan ribu Bobotoh dengan golnya di masa injury time. Lini belakang Persisam yang saat itu hanya meninggalkan satu pemain saja, mampu dipermainkan duet Kenji dan Sergio.
Djanur yang tampak sumringah seusai laga mengaku puas dengan penampilan M Ridwan dkk. Menurutnya, Persisam pun memberi perlawanan ketat sehingga pertandingan berlangsung seru.
"Pertandingan yang menarik. Tapi dari sisi produktivitas, kami masih unggul. Babak pertama seharusnya kami bisa mencetak lebih dari tiga gol. Semoga pertandingan selanjutnya kami bisa kembali mencetak gol sebanyak ini," tutur pelatih berusia 52 tahun ini.
Meski terus mendominasi, Djanur mengakui ada perubahan strategi di pertengahan babak kedua. Dia menginstruksikan para pemain untuk terlebih dahulu menunggu serangan lawan. "Saya memang berniat menjebak para pemain Persisam. Karena saat Persisam menyerang, terlihat lubang yang sangat besar di antara lini tengah dan pertahanan mereka. Itu terbukti dengan gol Kenji," sebut Djanur.
Sementara itu, Pelatih Persisam Sartono Anwar mengeluhkan kinerja wasit. Menurutnya, terdapat beberapa keputusan tim pengadil yang tidak sesuai aturan.
"Saya tetap bersyukur karena para pemain sudah tampil maksimal. Selama ini hanya pemain yang dapat koreksi, jadi ini saatnya saya mengkritik wasit dan asisten I. Kami tidak minta dibantu oleh wasit, cukup mengharapkan keputusan yang baik saja. Dengan kekalahan ini, kami hanya mengincar gelar juara papan tengah saja. Kalau juara I tidak mungkin," ucap Sartono.
(wbs)