Tunjukan darah Makassar mu!

Kamis, 04 Juli 2013 - 12:19 WIB
Tunjukan darah Makassar mu!
Tunjukan darah Makassar mu!
A A A
Sindonews.com -- Ali Baba Mantan pemain PSM yang membawa klub tersebut menjuarai liga padatahun 1999/2000, berharap agar seluruh punggawa Juku Eja mengembalikan fanatisme ke daerahan saat menjalani pertandingan.

Hal ini disampaikan mantan gelandang bertahan tersebut, saat menjalani dialog terbuka dengan pasangan calon wali kota Makassar Supomo Guntur-Kadir Khalik (Suka) di salah satu warung kopi di Jalan Todopuli Makassar. Menurutnya, untuk membawa klub menjadi kuat, harus ditanamkan sikap loyalitas dan cinta ke daerahan.

Ali Baba mengatakan, sejak dulu PSM sangat dikenal dengan karakter permainannya yang tidak dimiliki oleh klub lain, bermain keras tapi sportif selalu menjadi hal yang sangat ditanamkan. "Sekarang kita lihat pemain melakukan mogok, sebenarnya kita tidak menyalahkan pemain, namun yang gagal adalah managemennya yang tidak bisa memberikan hak pemain, untuk itu fanatisme ke daerahan harus sebagai solusinya," ujar Ali Baba.

Skuad Juku Eja julukan PSM kembali akan menjamu tamunya Persiba Bantul, di stadion Andi Mattalatta malam nanti. Laga ini merupakan hal yang sangat penting, karena di atas kertas Laskar Sultan Agung julukan Persiba Bantul berada pada posisi ke tiga klasemen sementara di Indonesia Primer League (IPL) musim ini, sementara PSM masih berada pada posisi keenam klasemen sementara.

Saat ini Andi Oddang dkk, sudah mempersiapkan diri untuk menjalani laga tersebut, klub asuhan Imran Amirullah ini, terus mengasa taktik untuk menemukan formula yang baik menjamu tamunya malam nanti. Apalagi ambisi PSM saat ini akan menyapu bersih laga kandang yang dilakoni sebelum paruh musim berakhir. Karena dengan itu, PSM berpeluang masuk ke kasta tertinggi Indonesia Super League (ISL).

Ali Baba yang juga pemain yang sudah meraih gelar Doktoralnya ini mengatakan, memang ini tidak mudah untuk menjuarai liga, dibutuhkan fisik yang baik. Bukan hanya semangat juang yang tanggu. "Hal ini bisa hilang jika, masalah hak pemain tidak diberikan, bisa memecahkan konsentrasi saat pertandingan," paparnya.

Lebih jauh dia mengatakan, pernah suatu waktu, saat PSM menjalani laga melawan Persebaya, masih siang katanya, penonton sudah memenuhi stadion, karena lawan terberat Persebaya saat itu adalah PSM. "Pada pertandingan itu kami kalah, hingga membuat kita tidak bisa makan pada malam harinya, karena ini jika kami kalah kita sangat merasa malu," ujarnya.

Sementara itu mantan pelatih fisik PSM, Ahmad Rum Bismar mengatakan, salah satu faktor yang berpengaruh pada sebuah kompetisi sepak bola yakni kondisi psikologis para pemain, hal ini menentukan segalanya. "Kita lihat di PSM, para pemain sangat sulit bermain dengan baik karena hal tersebut terganggu dengan persoalan gaji, pemain terus memikirkan hal itu hingga mereka tidak fokus," ujarnya.

Menurut Rum fisik pemain PSM hanya bisa bertahan 45 menit karena faktor VO2 maks yang tidak ideal. " Fisik pemain PSM sekarang jelek dan hanya bertahan 45 menit saja." Ungkapnya. Rum menjelaskan faktor VO2 maks sangat penting bagi pemain untuk menghadapi pertandingan. Pasalnya kondisi fisik pemain dibilang baik jika VO2 maks pemain maksimal.

Rum menambahkan tanpa didukung fisik yang bagus seorang pemain tidak akan bisa bermain maksimal di sebuah pertandingan. "Tanpa didukung fisik yg bagus, maka permainan jelek. Pemain akan sulit menjalankan strategi pelatih," Ujarnya saat dialog Peduli PSM Makassar di Warkop 115, Rabu (3/7) kemarin.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7956 seconds (0.1#10.140)