Kok bisa, Liswanto perkuat Persis dan Persija?
A
A
A
Sindonews.com - Bek tengah Persis Solo versi LPIS Liswanto ternyata masih terikat kontrak dengan Persija IPL. Meski resmi menjadi bagian skuad tim Laskar Sambernyawa, pemain yang berstatus TNI aktif ini juga membela tim Macan Kemayoran versi IPL.
Bahkan di laga terakhir Persija IPL, Liswanto dimainkan kala berjibaku kontra Persebaya 1927. Kondisi ini menimbulkan sejumlah pertanyaan. Mengapa seorang pemain bisa memiliki dua tim profesional meski bermain di level yang berbeda, yakni Divisi Utama LPIS dan IPL. Pihak operator liga PT LPIS juga tidak mempersoalkan 'status ganda' yang ada pada diri Liswanto tersebut.
Liswanto tidak menampik masih menjadi bagian tim yang juga kerap disebut Jakarta FC tersebut. Dalam klausul kontrak bersama Persis LPIS, memang disebutkan sewaktu-waktu bisa kembali membela Jakarta FC jika dibutuhkan. "Di klausul kontra bersama Persis (LPIS), saya bisa meninggalkan klub jika sewaktu-waktu PS AU (Jakarta FC) memanggil saya untuk bergabung," katanya.
Mengapa bisa demikian? Persija IPL atau Jakarta FC mengalami krisis finansial akut. Nah, agar tim ini bisa terus eksis di kancah IPL, maka keberadaannya diambil alih oleh PS AU. Mayoritas pemainnya
merupakan prajurit TNI AU, termasuk Liswanto. Mereka menerima gaji bukan berdasarkan kontrak selama semusim, melainkan setiap kali bertanding. "Saya masih bagian dari PS AU," kata Liswanto.
Pemain kelahiran Pemalang 2 Mei 1985 ini mengakui kesempatan bermain di PS AU juga bagian dari tugas negara sekaligus sebagai persiapan di ajang Piala Panglima. Kejuaraan antarmiliter se-Asia Tenggara di Malaysia tersebut akan digelar usai Lebaran mendatang. Liswanto dkk mewaliki Indonesia di ajang tersebut. "Untuk persiapan Piala Panglima di Malaysia," ungkapnya.
Tidak ada salahnya bagi Liswanto meninggalkan Persis LPIS untuk sementara waktu. Pasalnya, sejauh ini tim kebanggaan Kota Bengawan juga sedang libur panjang. Persis LPIS terakhir bermain saat tandang ke Persires Banjarnegara pertengahan Juni lalu. Setelah itu, tidak ada
latihan lagi karena memilih tidak datang di laga away ke Maluku Tenggara dan Fak Fak (Papua).
Lebih lanjut TNI berpangkat Serda ini mengungkapkan akan tetap kembali membela Persis LPIS selama tidak ada panggilan kedinasan TNI AU. "Selama tidak ada panggilan dinas, saya membela Persis LPIS. Untuk sementara ini di Jakarta dulu latihan bersama PS AU untuk persiapan Piala Panglima," ujar Liswanto.
Pelatih Persis LPIS Widyantoro tidak mempermasalahkan Liswanto memperkuat PS AU (Persija FC), terlebih saat ini Divisi Utama LPIS yang diikutinya juga sedang libur kompetisi. "Dia memang membela tim atas nama instansi, jadi tidak ada persoalan bagi kami," ungkapnya.
Bahkan di laga terakhir Persija IPL, Liswanto dimainkan kala berjibaku kontra Persebaya 1927. Kondisi ini menimbulkan sejumlah pertanyaan. Mengapa seorang pemain bisa memiliki dua tim profesional meski bermain di level yang berbeda, yakni Divisi Utama LPIS dan IPL. Pihak operator liga PT LPIS juga tidak mempersoalkan 'status ganda' yang ada pada diri Liswanto tersebut.
Liswanto tidak menampik masih menjadi bagian tim yang juga kerap disebut Jakarta FC tersebut. Dalam klausul kontrak bersama Persis LPIS, memang disebutkan sewaktu-waktu bisa kembali membela Jakarta FC jika dibutuhkan. "Di klausul kontra bersama Persis (LPIS), saya bisa meninggalkan klub jika sewaktu-waktu PS AU (Jakarta FC) memanggil saya untuk bergabung," katanya.
Mengapa bisa demikian? Persija IPL atau Jakarta FC mengalami krisis finansial akut. Nah, agar tim ini bisa terus eksis di kancah IPL, maka keberadaannya diambil alih oleh PS AU. Mayoritas pemainnya
merupakan prajurit TNI AU, termasuk Liswanto. Mereka menerima gaji bukan berdasarkan kontrak selama semusim, melainkan setiap kali bertanding. "Saya masih bagian dari PS AU," kata Liswanto.
Pemain kelahiran Pemalang 2 Mei 1985 ini mengakui kesempatan bermain di PS AU juga bagian dari tugas negara sekaligus sebagai persiapan di ajang Piala Panglima. Kejuaraan antarmiliter se-Asia Tenggara di Malaysia tersebut akan digelar usai Lebaran mendatang. Liswanto dkk mewaliki Indonesia di ajang tersebut. "Untuk persiapan Piala Panglima di Malaysia," ungkapnya.
Tidak ada salahnya bagi Liswanto meninggalkan Persis LPIS untuk sementara waktu. Pasalnya, sejauh ini tim kebanggaan Kota Bengawan juga sedang libur panjang. Persis LPIS terakhir bermain saat tandang ke Persires Banjarnegara pertengahan Juni lalu. Setelah itu, tidak ada
latihan lagi karena memilih tidak datang di laga away ke Maluku Tenggara dan Fak Fak (Papua).
Lebih lanjut TNI berpangkat Serda ini mengungkapkan akan tetap kembali membela Persis LPIS selama tidak ada panggilan kedinasan TNI AU. "Selama tidak ada panggilan dinas, saya membela Persis LPIS. Untuk sementara ini di Jakarta dulu latihan bersama PS AU untuk persiapan Piala Panglima," ujar Liswanto.
Pelatih Persis LPIS Widyantoro tidak mempermasalahkan Liswanto memperkuat PS AU (Persija FC), terlebih saat ini Divisi Utama LPIS yang diikutinya juga sedang libur kompetisi. "Dia memang membela tim atas nama instansi, jadi tidak ada persoalan bagi kami," ungkapnya.
(aww)