Pemain Persis minta gaji cair sebelum sebelum lebaran

Kamis, 11 Juli 2013 - 14:44 WIB
Pemain Persis minta...
Pemain Persis minta gaji cair sebelum sebelum lebaran
A A A
Sindonews.com - Punggawa Persis Solo versi LPIS tidak nyaman menikmati libur kompetisi. Pasalnya, gaji yang seharusnya mereka terima sampai saat ini belum didapatkan. Mereka meminta sebelum Lebaran, gaji sudah dibayarkan.

Sejumlah pemain meminta penjelasan kepada managemen perihal gaji yang masih tertunggak. Gaji tersebut sangat dibutuhkan sebagai penopang kebutuhan hidup sehari-hari. Apalagi, memasuki Ramadan ini harga-harga di pasaran merangkak naik. "Kami minta managemen bisa membayar gaji
sebelum Lebaran. Itu sangat penting bagi keluarga kami," kata salah satu pemain Persis LPIS, Kamis (11/7/2013).

Dia mengakui, untuk gaji bulan pertama atau April sudah dibayarkan. Sedangkan yang masih tertunggak dua bulan (Mei dan Juni). Seharusnya, sesuai kesepakatan antara managemen dengan pemain, gaji Mei dibayarkan pada 16 Juni lalu. Namun, sampai sekarang juga belum dibayarkan. "Jadi
tunggakannya dua bulan. Itu belum termasuk insensif Februari dan Maret (saat seleksi)," ungkapnya.

Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengaku beberapa pemain menemuinya menanyakan seputar gaji. Dia bisa memaklumi keluhan skuad Laskar Sambernyawa. "Kami memahami, gaji menjadi hal yang pokok bagi para pemain," katanya.

Menurut dia, managemen bakal segera memenuhi kewajibannya dengan membayar gaji sebelum Lebaran. Hanya saja, berapa gaji yang akan dibayarkan, Joni belum bisa memastikannya. "Apakah akan terima full atau sebagian, kita lihat saja nanti.Yang jelas, kami berkomitmen membayarnya sebelum Lebaran," ungkapnya.

Saat ini, managemen berjuang semaksimal mungkin bisa membayar para punggawa tim kebanggaan Kota Bengawan tersebut. "Kita tidak hanya berpikir, tapi juga bekerja untuk segera mendapatkan dana tunai. Begitu mendapatkan dana, langsung kita bayarkan kepada pemain,"
tegasnya.

Berdasarkan kalkulasi managemen, untuk gaji pemain setiap bulan dibutuhkan Rp200 juta. Sedangkan untuk biaya operasional seperti latiha, katering dan sewa mess sekitar Rp50 juta per bulan. Sehingga dalam sebulan, managemen harus mergoh kocek Rp250 juta per bulan.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5518 seconds (0.1#10.140)