Calon pengganti Serena Williams
A
A
A
Sindonews.com - Seorang gadis muda dari Illinois, Amerika Serikat kembali menjadi pembicaraan penduduk setempat dan para pecinta tenis. Ya, dia adalah Madison Keys. Gadis berusia 18 tahun itu kembali mengukir prestasi yang cukup mencengangkan di turnamen tingkat grand slam.
Salah satu talenta muda cemerlang tenis putri itu mampu tampil mengejutkan dengan menyisihkan Heather Watson dan Mona Barthel, serta menebar ancaman yang menakutkan kepada Agnieszka Radwanska di babak ketiga Wimbledon, sebelum akhirnya dia kalah tiga set 7-5, 4-6, 6-3.
Keys pun mulai dibanding-bandingkan dengan salah satu idola masa kanak-kanaknya, Serena Williams. Bukan tanpa alasan Keys dibanding-bandingkan dengan petenis nomor satu dunia tersebut. Pasalnya, dengan usia yang sangat muda, Keys mampu memperlihatkan permainan yang atletis dan kekuatan yang cukup menakutkan, terutama saat melakukan servis. Kemampuannya itu menuai sambutan yang sangat hangat dari para penonton di Wimbledon.
Jauh sebelumnya, berawal dari sesuatu yang jauh dari sederhana, Madison Keys, mulai menekuni olahraga tenis. Gadis berusia 18 tahun itu mulai berlatih tenis dengan memukul bola di kebun keluarga yang berada di Rock Island, Illinois, Amerika Serikat. Orang tuanya pun ikut membantunya dengan mengumpankan bola kepadanya di halaman rumahnya.
Meskipun hanya terdapat satu klub tenis di kotanya, namun Keys sangat giat berlatih di sana, dan dia menjalani beberapa kamp pelatihan musim panas selama beberapa tahun di sana. Kini, Keys digadang-gadang akan menjadi pesaing utama di masa mendatang. Namun, dia mengakui jika masih harus banyak belajar dari para pemain terkemuka di masa-masa sebelumnya, terutama petenis nomor satu dunia.
Pemain yang kini menempati peringkat 44 dunia itu pun menyebut bahwa Serena merupakan pemain yang sangat luar biasa. "Sungguh menakjubkan bagaimana dia, Anda tahu, dia benar-benar mendominasi. Saya suka bagaimana dia terus melaju dalam drawing-nya. Dia selalu pergi untuk itu. Dia selalu memainkan permainannya."
Keys pun berharap di suatu saat nanti dia bisa sedikit mengikuti jejak Serena. "Saya pikir dia orang yang sangat penuh percaya diri, dan saya juga berpikir dia petarung yang sangat, sangat sulit, yang saya pikir semua orang mencoba untuk menirunya."
Salah satu talenta muda cemerlang tenis putri itu mampu tampil mengejutkan dengan menyisihkan Heather Watson dan Mona Barthel, serta menebar ancaman yang menakutkan kepada Agnieszka Radwanska di babak ketiga Wimbledon, sebelum akhirnya dia kalah tiga set 7-5, 4-6, 6-3.
Keys pun mulai dibanding-bandingkan dengan salah satu idola masa kanak-kanaknya, Serena Williams. Bukan tanpa alasan Keys dibanding-bandingkan dengan petenis nomor satu dunia tersebut. Pasalnya, dengan usia yang sangat muda, Keys mampu memperlihatkan permainan yang atletis dan kekuatan yang cukup menakutkan, terutama saat melakukan servis. Kemampuannya itu menuai sambutan yang sangat hangat dari para penonton di Wimbledon.
Jauh sebelumnya, berawal dari sesuatu yang jauh dari sederhana, Madison Keys, mulai menekuni olahraga tenis. Gadis berusia 18 tahun itu mulai berlatih tenis dengan memukul bola di kebun keluarga yang berada di Rock Island, Illinois, Amerika Serikat. Orang tuanya pun ikut membantunya dengan mengumpankan bola kepadanya di halaman rumahnya.
Meskipun hanya terdapat satu klub tenis di kotanya, namun Keys sangat giat berlatih di sana, dan dia menjalani beberapa kamp pelatihan musim panas selama beberapa tahun di sana. Kini, Keys digadang-gadang akan menjadi pesaing utama di masa mendatang. Namun, dia mengakui jika masih harus banyak belajar dari para pemain terkemuka di masa-masa sebelumnya, terutama petenis nomor satu dunia.
Pemain yang kini menempati peringkat 44 dunia itu pun menyebut bahwa Serena merupakan pemain yang sangat luar biasa. "Sungguh menakjubkan bagaimana dia, Anda tahu, dia benar-benar mendominasi. Saya suka bagaimana dia terus melaju dalam drawing-nya. Dia selalu pergi untuk itu. Dia selalu memainkan permainannya."
Keys pun berharap di suatu saat nanti dia bisa sedikit mengikuti jejak Serena. "Saya pikir dia orang yang sangat penuh percaya diri, dan saya juga berpikir dia petarung yang sangat, sangat sulit, yang saya pikir semua orang mencoba untuk menirunya."
(nug)