Froome: Sudah saatnya Inggris merayakan
A
A
A
Sindonews.com - Chris Froome sulit mengutarakan sepatah kata pun ketika mengetahui peluangnya untuk merebut juara di Tour de France semakin terbuka. Hal itu disampaikannya usai meyelesaikan balapan di etape ke-20 dengan berada pada posisi ketiga.
Kini balapan itu tinggal menyisakan satu etape lagi dan catatan waktu yang diraih pembalap Sky Procycling itu unggul 5 menit 3 detik dari Nairo Quintana. Sejak memulai balapan di sini, pembalap asal Inggris tersebut berhasil menjalani seluruh rintangan yang dihadapi. Hingga pada akhirnya ia mampu mendapatkan jaket kuning.
"Perjalanan saya cukup jauh hingga sampai ke sini, dari naik pada jalan tanah kecil hingga mengarungi jalan mendaki (gunung). Namun ketika memegang jaket warna kuning pada Tour de France, sulit bagi saya untuk menjelaskannya ke dalam kata-kata. Jelas ini menjadi perasaan yang luar biasa," ungkap Froome seperti dilansir Sport24, Minggu (21/7/2013).
Sejak memulai karirnya tahun 2008 lalu, nama Froome semakin banyak dibicarakan di Inggris. Terutama tiga tahun setelah itu ketika ia menyelesaikan balapan di tur Spanyol sebagai runner up. Bahkan tahun lalu ia memainkan peran penting untuk keberhasilan Bradley Wiggins di Tour de France.
Kendati Wiggins tak tampil di kejuaraan sepeda ini akibat menderita sakit, sejak mengalami kecelakaan di Giro d'Italia lalu. Namun Froome tetap memberikan semangat yang berbeda ketika rekan setimnya itu gagal tampil.
Bila Froome bisa menjuarai Tour de France ini, maka warga Inggris pasti sangat bergembira. Pasalnya, mereka baru saja merayakan keberhasilan Andy Murray di Wimbledon. "Saya berpikir bahwa sudah saatnya masyarakat Inggris merayakan keberhasilan ini," tukas Froome.
Kini balapan itu tinggal menyisakan satu etape lagi dan catatan waktu yang diraih pembalap Sky Procycling itu unggul 5 menit 3 detik dari Nairo Quintana. Sejak memulai balapan di sini, pembalap asal Inggris tersebut berhasil menjalani seluruh rintangan yang dihadapi. Hingga pada akhirnya ia mampu mendapatkan jaket kuning.
"Perjalanan saya cukup jauh hingga sampai ke sini, dari naik pada jalan tanah kecil hingga mengarungi jalan mendaki (gunung). Namun ketika memegang jaket warna kuning pada Tour de France, sulit bagi saya untuk menjelaskannya ke dalam kata-kata. Jelas ini menjadi perasaan yang luar biasa," ungkap Froome seperti dilansir Sport24, Minggu (21/7/2013).
Sejak memulai karirnya tahun 2008 lalu, nama Froome semakin banyak dibicarakan di Inggris. Terutama tiga tahun setelah itu ketika ia menyelesaikan balapan di tur Spanyol sebagai runner up. Bahkan tahun lalu ia memainkan peran penting untuk keberhasilan Bradley Wiggins di Tour de France.
Kendati Wiggins tak tampil di kejuaraan sepeda ini akibat menderita sakit, sejak mengalami kecelakaan di Giro d'Italia lalu. Namun Froome tetap memberikan semangat yang berbeda ketika rekan setimnya itu gagal tampil.
Bila Froome bisa menjuarai Tour de France ini, maka warga Inggris pasti sangat bergembira. Pasalnya, mereka baru saja merayakan keberhasilan Andy Murray di Wimbledon. "Saya berpikir bahwa sudah saatnya masyarakat Inggris merayakan keberhasilan ini," tukas Froome.
(akr)