Gaji belum dibayar, evaluasi pemain Juku Eja molor
A
A
A
Sindonews.com - Jadwal evaluasi pertama para pemain PSM Makassar batal dilakukan karena persoalan finansial yang belum kelar. Kini, jadwal evaluasi yang kedua juga sampai hari ini masih kabur.
Evaluasi pertama batal dilakukan pihak manajemen yang dijadwalkan pada tanggal 10 hingga 18 Juli lalu. Namun pihak manajemen belum bisa membayarkan gaji para pemainnya. Akibatnya, manajemen memperpanjang libur Pasukan Ramang hingga 25 Juli mendatang.
Pada saat libur tersebut, managemen kembali berencana untuk melakukan rapat revaluasi perampingan pemain yang berada di skuad Juku Eja saat ini. Dengan bertemu dan meminta laporan dari tim kepelatihan dan tim medis PSM. Bahkan pihak managemen telah merilis empat katergori buat pemain yang akan dikenakan pencoretan, yakni aspek medis, aspek kontribusi, aspek personal attributes, dan aspek non teknis pemain.
Mantan pemain PSM Ali Baba yang dikonfirmasi mengenai persoalan evaluasi tersebut yang selalu molor mengatakan, seharusnya pihak manegemen harus komitmen dengan apa yang telah diagendakan buat klub. "Evaluasi ini memang lamban, apalagi kalau yang sudah dijadwalkan kembali molor," kata dia.
Mantan pemain yang berposisi gelandang bertahan tersebut ini juga mengungkapkan, seharusnya evaluasi iu harus segera dilakukan, apalagi saat ini kompetisi juga masih sementara berjalan. "Biasanya setelah jeda kompetisi, manajemen harus langsung melakukan evaluasi, agar kekuatan tim bisa segera diketahui dengan melakukan latihan rutin setiap hari," ujarnya.
Meski demikian, lanjut pemain yang membawa klub PSM ini menjuarai liga mengungkapkan, evaluasi memang sangat penting agar putaran kedua PSM bisa tampil dengan skuad yang terbaik, karena para tim yang lain juga sementara mempersiapkan diri menjalani putaran kedua. "Tapi kalau lambat seperti ini, pemain juga tidak latihan, bisa saja kebugaran mereka akan menurun," jelasnya.
Memang saat ini, dalam skuad Juku Eja tergolong besar karena memiliki banyak pemain hingga 30 orang, dan para pemain yang sampai hari ini sudah minim kontribusi sudah pasrah dengan keputusan pihak managemen yang jika memang mereka akan dicoret dari skuad Juku Eja yang berkompetisi di Indonesia Primer League (IPL).
Dari 30 pemain yang ada, sebanyak 10 pemain yang dinilai tidak memiliki berkontribusi banyak bagi klub, bukan hanya itu ada beberapa nama yang juga sampai paruh musim belum pernah merumput bersama Andi Oddang dkk pada 15 laga yang dilakoni Laskar Ayam Jantan dari Timur tersebut.
Sementara itu, media officer PSM Andi Widaya Syadzwina yang dikonfirmasi mengenai jadwal agenda pembahasan perampingan pemain yhang telah diundur pekan lalu mengungkapkan, sampai hari ini juga belum ada kejelasan. "Soal itu (evaluasi) belum ada kabar," pungkas wanita yang akrab disapa Wina ini.
Memang saat ini CEO PSM Rully Habibie, masih berada di Jakarta untuk mengurus persoalan krisis finansial yang saat ini masih menjadi momok bagi klub kemabanggan masyarakat Sulawesi Selatan tersebut, bahkan persoalan tersebut juga membuat para pemain melakukan aksi mogok latihan.
Sementara itu im medis PSM Rusdi Bahalwan saat ini sudah siap untuk memberikan laporan medis para pemain semenjak putaran pertama bergulir, dirinyamengaku belum memeberikan laporan tersebut karena saat ini CEO PSM Rully Habibie belum berada di Makassar. "Belum diserahkan ke managemen, karena (CEO PSM Rully Habibie) belum di Makassar," ungkapnya.
Evaluasi pertama batal dilakukan pihak manajemen yang dijadwalkan pada tanggal 10 hingga 18 Juli lalu. Namun pihak manajemen belum bisa membayarkan gaji para pemainnya. Akibatnya, manajemen memperpanjang libur Pasukan Ramang hingga 25 Juli mendatang.
Pada saat libur tersebut, managemen kembali berencana untuk melakukan rapat revaluasi perampingan pemain yang berada di skuad Juku Eja saat ini. Dengan bertemu dan meminta laporan dari tim kepelatihan dan tim medis PSM. Bahkan pihak managemen telah merilis empat katergori buat pemain yang akan dikenakan pencoretan, yakni aspek medis, aspek kontribusi, aspek personal attributes, dan aspek non teknis pemain.
Mantan pemain PSM Ali Baba yang dikonfirmasi mengenai persoalan evaluasi tersebut yang selalu molor mengatakan, seharusnya pihak manegemen harus komitmen dengan apa yang telah diagendakan buat klub. "Evaluasi ini memang lamban, apalagi kalau yang sudah dijadwalkan kembali molor," kata dia.
Mantan pemain yang berposisi gelandang bertahan tersebut ini juga mengungkapkan, seharusnya evaluasi iu harus segera dilakukan, apalagi saat ini kompetisi juga masih sementara berjalan. "Biasanya setelah jeda kompetisi, manajemen harus langsung melakukan evaluasi, agar kekuatan tim bisa segera diketahui dengan melakukan latihan rutin setiap hari," ujarnya.
Meski demikian, lanjut pemain yang membawa klub PSM ini menjuarai liga mengungkapkan, evaluasi memang sangat penting agar putaran kedua PSM bisa tampil dengan skuad yang terbaik, karena para tim yang lain juga sementara mempersiapkan diri menjalani putaran kedua. "Tapi kalau lambat seperti ini, pemain juga tidak latihan, bisa saja kebugaran mereka akan menurun," jelasnya.
Memang saat ini, dalam skuad Juku Eja tergolong besar karena memiliki banyak pemain hingga 30 orang, dan para pemain yang sampai hari ini sudah minim kontribusi sudah pasrah dengan keputusan pihak managemen yang jika memang mereka akan dicoret dari skuad Juku Eja yang berkompetisi di Indonesia Primer League (IPL).
Dari 30 pemain yang ada, sebanyak 10 pemain yang dinilai tidak memiliki berkontribusi banyak bagi klub, bukan hanya itu ada beberapa nama yang juga sampai paruh musim belum pernah merumput bersama Andi Oddang dkk pada 15 laga yang dilakoni Laskar Ayam Jantan dari Timur tersebut.
Sementara itu, media officer PSM Andi Widaya Syadzwina yang dikonfirmasi mengenai jadwal agenda pembahasan perampingan pemain yhang telah diundur pekan lalu mengungkapkan, sampai hari ini juga belum ada kejelasan. "Soal itu (evaluasi) belum ada kabar," pungkas wanita yang akrab disapa Wina ini.
Memang saat ini CEO PSM Rully Habibie, masih berada di Jakarta untuk mengurus persoalan krisis finansial yang saat ini masih menjadi momok bagi klub kemabanggan masyarakat Sulawesi Selatan tersebut, bahkan persoalan tersebut juga membuat para pemain melakukan aksi mogok latihan.
Sementara itu im medis PSM Rusdi Bahalwan saat ini sudah siap untuk memberikan laporan medis para pemain semenjak putaran pertama bergulir, dirinyamengaku belum memeberikan laporan tersebut karena saat ini CEO PSM Rully Habibie belum berada di Makassar. "Belum diserahkan ke managemen, karena (CEO PSM Rully Habibie) belum di Makassar," ungkapnya.
(aww)