PSM batal gelar latihan perdana
A
A
A
Sindonews.com -- PSM terus berusaha keluar dari persoalan internal yang mendera sampai saat ini, beberapa agenda seperti perampingan skuad belum bisa dilakukan hingga kemarin. Akibatnya, latihan perdana Pasukan Ramang dipastikan kembali batal dilakukan.
Padahal, rencana pihak managemen PT Pagolona Sulawesi Selatan, akan melakukan perampingan skuad pada masa libur tambahan hingga 25 Juli mendatang, karena sebelumnya evaluasi tim yang diagendakan sejak tanggal 10 hingga 19 juga harus batal dilakukan, akibatnya berimbas pada latihan persiapan tim untuk menjalani putaran kedua Indonesia Primer League (IPL) musim ini.
Dijeda kompetisi ini, seluruh agenda yang telah dicanangkan oleh pihak managemen satupun belum terealisasi, seperti perampingan skuad, pemilihan pelatih kepala PSM dan juga latihan rutin belum juga dilaksanakan. Pihak managemen mengakui persoalan tersebut belum diselesaikan pasalnya hak para pemain belum bisa dipenuhi yakni membeyar 2 bulan setengah gaji ditambahlagi janji bonus sembilan kemenangan pada putaran pertama.
Hal ini juga yang membuat Andi Oddang dkk, enggan melakukan latihan rutin, karena gaji dan perampingan skaud masih menjadi pekerjaan utama pihak managemen. Di sisi lain, pada putaran kedua nantinya, Pasukan Ramang diharap tampil maksimal agar bisa menembus empat besar diakhir kompetisi IPL musim ini, agar klub bersejarah tersebut bisa berkompetisi diliga kasta tertinggi Indonesia.
Media officer PSM Andi Widya Syazdwina mengungkapkan, latihan rutin yang sedianya dilakukan hari ini bisa, dipatikan batal. "Karena pemain belum mau latihan kalau belum ada hasil evaluasi dan gaji yang tertunggak belum dibayar," kata dia saat dikonfirmasi.
Bukan hanya itu, dirinya juga menjelaskan, terkait evaluasi yang rencananya akan dilakukan pada masa libur tersebut juga belum ada kabarnya kapan akan dilakukan oleh pihak managemen. "Pak Rully (CEO PSM) kan habis sakit, jadi sekarang baru mau rampungkan evaluasi," ujar wanita yang akrab disapa Wina ini.
Memang sampai hari ini, belum ada tanda-tanda akan dilakukannya evaluasi buat klub kebanggaan masyarakat Sulsel tersebut, padahal rencana awalnya managemen akan melakukan evaluasi tim untuk meringankan beban finansial klub, bukan hanya itu memang di skuad Juku Eja pemainnya tergolong banyak karena mencapai 30 pemain yang terikat kontrak.
Pelatih sementara PSM Imran Amirullah yang dikonfirmasi terkait latihan perdana Pasukan Ramang, juga tidak bisa berbuat banyak, pasalnya sampai hari ini evaluasi juga belum berjalan. "Sampai sekarang belum pernah dibahas (soal evaluasi) mungkin saja nanti mendadak evaluasinya, makanya saya masih menunggu," kata Imran.
Dirinya juga mengatakan, saat ini semua urusan klub diserahkan pada managemen termasuk libur pemain yang usai hari ini. "Mau bagaimana lagi, memang seperti ini situasinya, tapi kita harus mengerti juga pasti managemen sudah berusaha maksimal untuk hal tersebut," ungkapnya.
Imran, yang juga pelatih karateker yang membawa PSM menang enam kali secara beruntun sebelum putaran pertama berakhir ini, juga hanya mampu berharap agar persoalan ini bisa segera selesai. "Saya tau bagaimana usaha pak Rully, dia itu pertaruhkan nama baik keluarganya, jadi kita juga harus mengerti itu, mudah-mudahan bisa segera selesai," harapnya.
Sementara itu, kapten tim Juku Eja PSM Andi Oddang mengaku, para pemain tetap pada pendiriannya jika memang pihak managemen. "Kita lihat nanti sampai besok (hari ini) kalau tidak masuk gaji ya pemain tetap dalam pendirianx tidak latihan," kata pemain bernomor punggung 10 ini.
Padahal, rencana pihak managemen PT Pagolona Sulawesi Selatan, akan melakukan perampingan skuad pada masa libur tambahan hingga 25 Juli mendatang, karena sebelumnya evaluasi tim yang diagendakan sejak tanggal 10 hingga 19 juga harus batal dilakukan, akibatnya berimbas pada latihan persiapan tim untuk menjalani putaran kedua Indonesia Primer League (IPL) musim ini.
Dijeda kompetisi ini, seluruh agenda yang telah dicanangkan oleh pihak managemen satupun belum terealisasi, seperti perampingan skuad, pemilihan pelatih kepala PSM dan juga latihan rutin belum juga dilaksanakan. Pihak managemen mengakui persoalan tersebut belum diselesaikan pasalnya hak para pemain belum bisa dipenuhi yakni membeyar 2 bulan setengah gaji ditambahlagi janji bonus sembilan kemenangan pada putaran pertama.
Hal ini juga yang membuat Andi Oddang dkk, enggan melakukan latihan rutin, karena gaji dan perampingan skaud masih menjadi pekerjaan utama pihak managemen. Di sisi lain, pada putaran kedua nantinya, Pasukan Ramang diharap tampil maksimal agar bisa menembus empat besar diakhir kompetisi IPL musim ini, agar klub bersejarah tersebut bisa berkompetisi diliga kasta tertinggi Indonesia.
Media officer PSM Andi Widya Syazdwina mengungkapkan, latihan rutin yang sedianya dilakukan hari ini bisa, dipatikan batal. "Karena pemain belum mau latihan kalau belum ada hasil evaluasi dan gaji yang tertunggak belum dibayar," kata dia saat dikonfirmasi.
Bukan hanya itu, dirinya juga menjelaskan, terkait evaluasi yang rencananya akan dilakukan pada masa libur tersebut juga belum ada kabarnya kapan akan dilakukan oleh pihak managemen. "Pak Rully (CEO PSM) kan habis sakit, jadi sekarang baru mau rampungkan evaluasi," ujar wanita yang akrab disapa Wina ini.
Memang sampai hari ini, belum ada tanda-tanda akan dilakukannya evaluasi buat klub kebanggaan masyarakat Sulsel tersebut, padahal rencana awalnya managemen akan melakukan evaluasi tim untuk meringankan beban finansial klub, bukan hanya itu memang di skuad Juku Eja pemainnya tergolong banyak karena mencapai 30 pemain yang terikat kontrak.
Pelatih sementara PSM Imran Amirullah yang dikonfirmasi terkait latihan perdana Pasukan Ramang, juga tidak bisa berbuat banyak, pasalnya sampai hari ini evaluasi juga belum berjalan. "Sampai sekarang belum pernah dibahas (soal evaluasi) mungkin saja nanti mendadak evaluasinya, makanya saya masih menunggu," kata Imran.
Dirinya juga mengatakan, saat ini semua urusan klub diserahkan pada managemen termasuk libur pemain yang usai hari ini. "Mau bagaimana lagi, memang seperti ini situasinya, tapi kita harus mengerti juga pasti managemen sudah berusaha maksimal untuk hal tersebut," ungkapnya.
Imran, yang juga pelatih karateker yang membawa PSM menang enam kali secara beruntun sebelum putaran pertama berakhir ini, juga hanya mampu berharap agar persoalan ini bisa segera selesai. "Saya tau bagaimana usaha pak Rully, dia itu pertaruhkan nama baik keluarganya, jadi kita juga harus mengerti itu, mudah-mudahan bisa segera selesai," harapnya.
Sementara itu, kapten tim Juku Eja PSM Andi Oddang mengaku, para pemain tetap pada pendiriannya jika memang pihak managemen. "Kita lihat nanti sampai besok (hari ini) kalau tidak masuk gaji ya pemain tetap dalam pendirianx tidak latihan," kata pemain bernomor punggung 10 ini.
(wbs)