Juara kelas berat Jepang pertama dalam 56 tahun

Juara kelas berat Jepang pertama dalam 56 tahun
A
A
A
Sindonews.com - Mantan petarung beladiri campuran, Kyotaro Fujimoto, menjadi juara tinju kelas berat pertama di Jepang, setelah selama 56 tahun gelar kelas berat Jepang tidak pernah lagi diperebutkan. Fujimoto meraih sabuk juara itu, menyusul kemenangan TKO ronde keenam atas Okello Peter di Tokyo, Kamis (25/7) waktu setempat.
Kali terakhir, sabuk kelas berat Jepang diperebutkan oleh Noboru Kataoka dan Yutakan Nakagoshi pada 1957. Kala itu, Kataoka berhasil keluar sebagai pemenang. Sebelum duel memperebutkan saubk itu, Kataoka sendiri telah bertemu dengan Nakagoshi sebanyak tiga kali, karena tidak ada lagi petinju kelas berat asal Jepang lainnya. Tak lama menjadi juara kelas berat Jepang, Kataoka pun pensiun, sehingga Dewan Tinju Jepang (JBC) menghapus divisi kelas berat.
Namun, kini, Fujimoto menjadi petinju pertama yang membuka lembaran baru divisi kelas berat Jepang. Dengan kemenangan tersebut, mantan petarung beladiri campuran yang hijrah ke tinju pro pada 2011 itu tercatat telah melakoni delapan kali pertarungan dengan hasil tujuh kali menang (5KO) dan satu kali kalah.
"Saya sangat senang untuk memenangkan sabuk ini berkat dukungan masyarakat," tandas pria berusia 27 tahun itu dengan haru, seperti dikutip Fight News.
Kali terakhir, sabuk kelas berat Jepang diperebutkan oleh Noboru Kataoka dan Yutakan Nakagoshi pada 1957. Kala itu, Kataoka berhasil keluar sebagai pemenang. Sebelum duel memperebutkan saubk itu, Kataoka sendiri telah bertemu dengan Nakagoshi sebanyak tiga kali, karena tidak ada lagi petinju kelas berat asal Jepang lainnya. Tak lama menjadi juara kelas berat Jepang, Kataoka pun pensiun, sehingga Dewan Tinju Jepang (JBC) menghapus divisi kelas berat.
Namun, kini, Fujimoto menjadi petinju pertama yang membuka lembaran baru divisi kelas berat Jepang. Dengan kemenangan tersebut, mantan petarung beladiri campuran yang hijrah ke tinju pro pada 2011 itu tercatat telah melakoni delapan kali pertarungan dengan hasil tujuh kali menang (5KO) dan satu kali kalah.
"Saya sangat senang untuk memenangkan sabuk ini berkat dukungan masyarakat," tandas pria berusia 27 tahun itu dengan haru, seperti dikutip Fight News.
(nug)