Tim Indonesia kembali terapkan sport science
Sabtu, 03 Agustus 2013 - 16:31 WIB
Tim Indonesia kembali terapkan sport science
A
A
A
Sindonews.com - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan menerapkan sport sience di Kejuaraan Dunia 2013. Cara itu terbukti ampuh dalam beberapa turnamen.
Di Kejuaraan Dunia tahun ini, semua pemain yang akan berlaga ternyata sudah dibekali dengan video-video pertandingan seluruh calon lawannya nanti. Selain video yang berisi rekaman pertandingan terbaru, terdapat juga hasil analisa permainan si calon lawan.
"Kami sudah mempersiapkan ini dari jauh-jauh hari, semua pemain sudah punya video-video calon lawannya sesuai dengan urutan yang tertera pada hasil undian,"ujar Kepala Bidang Pengembangan PBSI, Basri Yusuf, seperti dirilis situs resmi PBSI.
"Video-video ini salah satunya kami dapatkan di turnamen Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 lalu, kami merekam lebih dari 70 pertandingan untuk dianalisis."
"Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan dan membekali atlet, sehingga saat akan masuk lapangan, dia sudah tahu apa yang harus dilakukan. Video pertandingan juga selalu berisi pertandingan terbaru, maksimal tiga bulan terakhir atau tiga turnamen terakhir. Setelah itu harus diupdate lagi,"ia menambahkan.
Penerapan sport science ini sebelumnya juga sudah dilakukan di Piala Sudirman 2013 lalu, kala itu Indonesia terhenti di perempat final setelah memberi perlawanan sengit pada tim raksasa Cina, dengan skor akhir 2-3.
Di Kejuaraan Dunia tahun ini, semua pemain yang akan berlaga ternyata sudah dibekali dengan video-video pertandingan seluruh calon lawannya nanti. Selain video yang berisi rekaman pertandingan terbaru, terdapat juga hasil analisa permainan si calon lawan.
"Kami sudah mempersiapkan ini dari jauh-jauh hari, semua pemain sudah punya video-video calon lawannya sesuai dengan urutan yang tertera pada hasil undian,"ujar Kepala Bidang Pengembangan PBSI, Basri Yusuf, seperti dirilis situs resmi PBSI.
"Video-video ini salah satunya kami dapatkan di turnamen Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 lalu, kami merekam lebih dari 70 pertandingan untuk dianalisis."
"Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan dan membekali atlet, sehingga saat akan masuk lapangan, dia sudah tahu apa yang harus dilakukan. Video pertandingan juga selalu berisi pertandingan terbaru, maksimal tiga bulan terakhir atau tiga turnamen terakhir. Setelah itu harus diupdate lagi,"ia menambahkan.
Penerapan sport science ini sebelumnya juga sudah dilakukan di Piala Sudirman 2013 lalu, kala itu Indonesia terhenti di perempat final setelah memberi perlawanan sengit pada tim raksasa Cina, dengan skor akhir 2-3.
(wir)
