Melirik sekolah bulu tangkis Li Yongbo

Minggu, 04 Agustus 2013 - 13:24 WIB
Melirik sekolah bulu...
Melirik sekolah bulu tangkis Li Yongbo
A A A
Sindonews.com - China bisa disebut sebagai negara penelur generasi emas di cabang bulu tangkis. Pemain luar biasa pernah dilahirkan di "Negeri Tirai Bambu" tersebut. Sebut saja Lin Dan, Chen Long, Wang Yihan, Li Xerui dan masih banyak lagi.

Banyaknya pemain muda potensial China tak lepas dari campur tangan Dongguan Li Yongbo Badminton School, sebuah sekolah bulu tangkis yang dikelola oleh Li Yongbo. Li Yongbo sendiri adalah sosok di balik suksesnya bulu tangkis Cina. Li Yongbo juga merupakan petinggi di Asosiasi Bulu Tangkis Cina, serta Komite Olahraga Nasional di Cina.

Sekolah ini berlokasi di daerah Dongguan, sekitar 90 menit dari kota Guangzhou. Dibuka pada 11 November 2011, sekolah ini merupakan sekolah bulu tangkis swasta pertama di Cina. Li Yongbo Badminton School ini dikepalai oleh Tong Sinfu, mantan pelatih Indonesia yang kini menetap di Cina.

"Perekrutan pemain di sekolah ini berdasarkan prestasi. Soal postur tubuh, itu yang kesekian. Nomor satu adalah kemauan, kemudian mental dan kecerdasan," ujar Tong seperti dilansir situs resmi PBSI.

Di dalam kompleks sekolah terdapat dua buah gedung latihan yang masing-masing memiliki 14 lapangan bulu tangkis. Fasilitas lainnya juga terbilang mewah, ada ruang gym yang dipenuhi dengan puluhan alat-alat fitness terbaru serta ruang ganti yang dilengkapi dengan sauna dan jacuzzi yang berfungsi untuk terapi dan relaksasi. Sekolah ini juga dilengkapi dengan jogging track, kolam renang, serta dua lapangan basket.

Di belakang gedung latihan terdapat Dongguan Nankai School, sebuah sekolah swasta yang terdiri dari SD, SMP dan SMA dengan total 6000 siswa. Sebanyak 60 orang diantaranya merupakan siswa sekolah bulu tangkis Li Yongbo.

"Semua atlet di sini bersekolah seperti biasa, tidak ada perlakuan istimewa buat mereka. Walaupun atlet, tidak boleh ada cerita mereka kelelahan dan ketiduran di sekolah, kalau ada ujian harus ikut ujian. Pendidikan itu penting untuk atlet. Jadi, tidak mudah lho jadi atlet di sini, tanggung jawabnya besar,"kata Tong yang juga pernah melatih Lin Dan.

Kegiatan latihan dilangsungkan pada sore hari setelah atlet pulang sekolah. Sesi latihan sore dimulai pada pukul 15.00 hingga pukul 17.30. Mereka yang sudah masuk kelas utama, mendapat latihan ekstra pada malam hari pukul 19.00 – 21.30.

Sekolah ini mematok biaya sekitar 120 ribu Yuan per tahunnya, atau senilai hampir 200 juta rupiah. Namun jika berprestasi, siswa tidak perlu membayar biaya sekolah.
(wir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0625 seconds (0.1#10.140)