Bahas penghentian IPL, PSM tertarik ide Semen Padang

Senin, 05 Agustus 2013 - 20:49 WIB
Bahas penghentian IPL, PSM tertarik ide Semen Padang
Bahas penghentian IPL, PSM tertarik ide Semen Padang
A A A
Sindonews.com - Wacana penghentian liga pada putaran kedua Indonesian Premier League (IPL), mencuat pada pertemuan PSSI dengan klub IPL belum lama ini. Rumor itu santer dienduskan sejumlah klub yang ada di IPL.

Pasalnya, kompetisi tersebut lebih banyak merugikan klub IPL yang ada. Itu diperparah persoalan regulasi operator penyelenggara liga PT LPIS yang tidak jelas. Hingga mengharuskan induk organisasi sepak bola (PSSI) turun tangan mengatasi hal ini. Saat ini, dilakukan rapat Exco untuk permasalahan tersebut, apakah IPL dibubarkan atau tidak.

Secara khusus, PSM Makassar masih belum aman, jika memang IPL dibubarkan. Pasalnya, Pasukan Ramang masih berada di urutan keenam klasemen IPL, meski dua klub di atasnya sudah tidak memungkinkan untuk berkompetisi di divisi utama musim depan.

Perseman yang berada pada posisi kedua sudah menyatakan sikap untuk berkompetisi di Divisi Dua, sementara Persebaya 1927 yang berada di peringkat kelima terkena sanksi dualisme.

Chief Executive Organization (CEO) PSM Makassar Rully Habibie mengatakan, soal penghentian liga yang saat ini di rapat Exco, pihakanya masih akan membahas dengan grup investor, pasalnya sangat menyangkut PSM ke depan.

"Mengenai wacana pemberhentian putaran kedua masih kami bahas dengan grup, karena ada beberapa aspek yang harus di pikirkan kalau di lihat dari segi finance tentunya akan terjadi pengurangan pengeluaran budget klub," kata dia.

Dirinya juga menjelaskan, pertimbangan lain yakni akan dilihat dari sisi kompetisi jika memang pada tahun 2014 terjadi unifikasi liga artinya liga IPL akan habis bulan November dan jika kita lolos untuk menuju unifikasi tersebut. "Namun artinya persiapan liga yang akan di mulai Januari akan sangat tidak mungkin karena waktu yang sangat sempit. Jika liga diberhentikan artinya ini terjadi force majour," jelasnya.

Rully juga menjelaskan, jika memang tidak dihentikan putaran kedua, Semen Padang sebagai salah satu klub peserta mengusulkan akan dibagi dua wilayah untuk kempetisi, yakni wilayah Barat dan Timur, karena finansial akan terkuras jika melakoni pertandingan dari Barat ke Timur dan sebaliknya.

"PSM tertarik dengan ide Semen Padang yang disampaikan akan lebih baik jika terbagi menjadi dua wilayah mengingat cost yang akan di keluarkan sangat tinggi jika harus melakukan perjalanan dari timur menuju barat dan juga sebaliknya," ungkap dia.

Sementara itu, mantan pemain PSM, Abdullah Rowa mengatakan, jika memang pada hasil rapat Exco mendatang putaran kedua dihentikan pasti akan menjadi hal tidak baik bagi PSM, menurutnya PSM bisa saja terdegradasi, apalagi saat ini masih pada urutan keenam klasemen sementara IPL.

"Siapa yang bertanggung jawab jika PSM terdegradasi, jika ini terjadi, baru kali pertama klub bersejarah ini terdegradasi," kata dia.

Meski demikian, dirinya berharap agar PSSI pada rapat Exco tersebut bisa mengambil keputusan yang bijak, dengan melihat kemampuan finansial keseluruhan klub yang ada, pasalnya jika dihentikan, pasti PSM akan merugi. "Tentu PSSI harus mempertimbangkan seluruh aspek, dan juga harus melihat klub mana saja yang berpotensi masuk ke ISL musim depan, karena saat ini banyak klub yang sudah tidak berdaya," ujarnya.

Bukan hanya itu, jika memang PSM turun kasta, pemain yang ada saat ini harus bertanggung jawab, karena dalam sejarahnya klub tertua di Indonesia ini tidak pernah turun kasta. "Memang pemain seharusnya memiliki jiwa kepemilikan terhadap PSM, bukan semata-mata bermain bola karena uang, kita ingin lihat PSM jaya ke depannya," ungkapnya.

Jika memang penghentian liga tersebut terjadi, serta PSM tidak lolos padan unifikasi liga musim depan, hal ini menjadi catatan buruk bagi klub yang lahir sejak 1915 ini, pasalnya sampai sekarang PSM belum pernah turun kasta di persepakbolaan di Indonesia.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5367 seconds (0.1#10.140)