Tipe permainan Zwiebler sudah ditangan Tommy
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih tunggal putra Indonesia, Joko Suprianto sudah bisa memprediksi bahwa Tommy Sugiarto akan berhadapan dengan musuh bebuyutannya Mark Zwiebler dari Jerman. Bahkan Joko mengaku, jika tipe permainan unggulan ke-11 itu sudah bisa diantisipasi. Karenanya, ia berharap semoga apa yang telah dibicarakan sebelumnya bisa berjalan dengan baik.
Tommy sendiri berhak melaju ke babak ketiga usai mengalahkan Hsu Jen Hao, dengan dua set langsung 21-9, 21-7 dalam waktu 30 menit. Sementara Zwiebler yang merupakan unggulan ke-11, menang atas Toby Penty dengan 21-14, 21-11.
"Dari awal, kami memang sudah melihat peluang Tommy untuk bertemu Zwiebler. Kami sudah persiapkan Tommy untuk melawan dia dengan evaluasi hasil di pertemuan terakhir. Waktu itu memang kondisi Tommy cukup berat untuk menang karena dia mengalami cedera paha kanan belakang. Sekarang, kondisi Tommy sudah normal kembali. Tipe main Zwiebler juga sudah kami antisipasi," jelas Joko dilansir PBSI, Kamis (8/8/2013).
Selain itu, melihat penampilan anak asuhnya sejauh ini. Juara Dunia tunggal putra tahun 1993 itu mengatakan, shuttlecock yang digunakan di turnamen ini cocok dengan apa yang dinginkan Tommy sebelumnya.
"Bola di sini agak lambat jalannya, inilah yang diinginkan Tommy, dia cocok dengan kondisi bola seperti ini. Inilah yang terus kami sugestikan kepada Tommy, bahwa dia harus bisa memanfaatkan keadaan," lanjut Joko.
Jika Tommy gagal menuntaskan dendamnya itu, maka Indonesia harus puas kehilangan gelar dari nomor tunggal putra. Pasalnya, pada pertandingan di babak kedua kemarin, Dionysius Hayom Rumbaka gagal taklukan pemain tuan rumah sekaligus unggulan pertama, Lee Chong Wei lewat pertarungan sengit tiga set 21-14, 18-21, dan 11-21 dalam waktu satu jam.
Tommy sendiri berhak melaju ke babak ketiga usai mengalahkan Hsu Jen Hao, dengan dua set langsung 21-9, 21-7 dalam waktu 30 menit. Sementara Zwiebler yang merupakan unggulan ke-11, menang atas Toby Penty dengan 21-14, 21-11.
"Dari awal, kami memang sudah melihat peluang Tommy untuk bertemu Zwiebler. Kami sudah persiapkan Tommy untuk melawan dia dengan evaluasi hasil di pertemuan terakhir. Waktu itu memang kondisi Tommy cukup berat untuk menang karena dia mengalami cedera paha kanan belakang. Sekarang, kondisi Tommy sudah normal kembali. Tipe main Zwiebler juga sudah kami antisipasi," jelas Joko dilansir PBSI, Kamis (8/8/2013).
Selain itu, melihat penampilan anak asuhnya sejauh ini. Juara Dunia tunggal putra tahun 1993 itu mengatakan, shuttlecock yang digunakan di turnamen ini cocok dengan apa yang dinginkan Tommy sebelumnya.
"Bola di sini agak lambat jalannya, inilah yang diinginkan Tommy, dia cocok dengan kondisi bola seperti ini. Inilah yang terus kami sugestikan kepada Tommy, bahwa dia harus bisa memanfaatkan keadaan," lanjut Joko.
Jika Tommy gagal menuntaskan dendamnya itu, maka Indonesia harus puas kehilangan gelar dari nomor tunggal putra. Pasalnya, pada pertandingan di babak kedua kemarin, Dionysius Hayom Rumbaka gagal taklukan pemain tuan rumah sekaligus unggulan pertama, Lee Chong Wei lewat pertarungan sengit tiga set 21-14, 18-21, dan 11-21 dalam waktu satu jam.
(aww)