Ahsan ngaku sempat grogi
A
A
A
Sindonews.com - Mohammad Ahsan yang berpasangan dengan Hendra Setiawan mengaku sempat grogi saat menjalani pertandingan semifinal di Kejuaraan Dunia 2013, menghadapi unggulan kedelapan tuan rumah, Cai Yun/Fu Haifeng. Kendati begitu, pasangan ganda putra Indonesia berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 21-19, 21-17.
Dalam pertandingan itu, Hendra/Ahsan sukses mengatasi tekanan penggemar China yang memadati Tianhe Indoor Gymnasium saat mereka berhadapan dengan Cai/Fu. Sejak game pertama, duet Indonesia ini sempat tertinggal 13-17, namun mereka mampu menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Lewat permainan silang yang ditunjukkan unggulan keenam Indonesia itu, akhir mereka sukses menutup pertandingan di game pertama ini dengan 21-19 dalam waktu 30 menit.
Menang di game pertama cukup membawa pengaruh positif bagi penampilan Hendra/Ahsan di game kedua. Meskipun mereka kembali tertinggal, tapi juara Djarum Indonesia Superseries Premier 2013 tersebut mampu membalikkan keadaan dengan skor 15-10.
Sepak terjang pasangan yang baru diduetkan pada tahun 2011 lalu itu semakin tak terbendung ketika mereka memimpin perolehan poin menjadi 19-13. Butuh dua poin tidak sulit bagi mereka untuk menutup pertandingan. Juara Maybank Malaysia Terbuka itu akhirnya memastikan tempat di final lewat kemenangan 21-17.
"Kami sempat grogi di game pertama, mainnya tidak lepas, makanya banyak membuat kesalahan sendiri. Cai/Fu memang prestasinya sudah menurun, tetapi mereka masih tergolong pasangan yang kuat. Di awal-awal mereka tidak gampang mati," tutur Ahsan dikutip PBSI, Sabtu (10/8/2013).
Sementara itu, Hendra puas bisa menginjakkan kakinya di partai puncak Kejuaraan Dunia. Menurutnya, semua latihan yang selama ini diikutinya terbayarkan. Kini mereka tinggal menyusun strategi apa yang akan ditampilkan pada final besok.
"Kami sangat senang bisa lolos ke final kejuaraan bergengsi seperti World Championships. Setelah ini kami akan fokus pada pertandingan selanjutnya dan menyusun strategi permainan," tutup Hendra usai pertandingan.
Dalam pertandingan itu, Hendra/Ahsan sukses mengatasi tekanan penggemar China yang memadati Tianhe Indoor Gymnasium saat mereka berhadapan dengan Cai/Fu. Sejak game pertama, duet Indonesia ini sempat tertinggal 13-17, namun mereka mampu menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Lewat permainan silang yang ditunjukkan unggulan keenam Indonesia itu, akhir mereka sukses menutup pertandingan di game pertama ini dengan 21-19 dalam waktu 30 menit.
Menang di game pertama cukup membawa pengaruh positif bagi penampilan Hendra/Ahsan di game kedua. Meskipun mereka kembali tertinggal, tapi juara Djarum Indonesia Superseries Premier 2013 tersebut mampu membalikkan keadaan dengan skor 15-10.
Sepak terjang pasangan yang baru diduetkan pada tahun 2011 lalu itu semakin tak terbendung ketika mereka memimpin perolehan poin menjadi 19-13. Butuh dua poin tidak sulit bagi mereka untuk menutup pertandingan. Juara Maybank Malaysia Terbuka itu akhirnya memastikan tempat di final lewat kemenangan 21-17.
"Kami sempat grogi di game pertama, mainnya tidak lepas, makanya banyak membuat kesalahan sendiri. Cai/Fu memang prestasinya sudah menurun, tetapi mereka masih tergolong pasangan yang kuat. Di awal-awal mereka tidak gampang mati," tutur Ahsan dikutip PBSI, Sabtu (10/8/2013).
Sementara itu, Hendra puas bisa menginjakkan kakinya di partai puncak Kejuaraan Dunia. Menurutnya, semua latihan yang selama ini diikutinya terbayarkan. Kini mereka tinggal menyusun strategi apa yang akan ditampilkan pada final besok.
"Kami sangat senang bisa lolos ke final kejuaraan bergengsi seperti World Championships. Setelah ini kami akan fokus pada pertandingan selanjutnya dan menyusun strategi permainan," tutup Hendra usai pertandingan.
(nug)