Satlak Prima kagum, Cabor renang raih prestasi
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Operasional dan Kepelatihan Satlak Prima, Paulus Pesurnay, tidak menyangka kontingen Indonesia khususnya cabang olahraga (cabor) renang dapat menorehkan medali di Asian Youth Games (AYG) yang digelar di Nanjing, China.
Medali pertama (perunggu) disumbang oleh Lorenza Monalisa Arieswaty di 200 m gaya kupu-kupu putri mencatat waktu 2 menit 15,10 detik, Senin (20/8) lalu. Sementara itu, medali emas didapat dari tangan Ricky yang turun di nomor 200 m gaya punggung putra.
Melihat keberhasilan itu, Paulus bangga atas apa yang sudah diraih perenang Nasional. Menurutnya, saat akan bertolak ke Nanjing, kontingen Indonesia hanya menjanjikan satu medali perak dan 11 perunggu. Ia bersyukur, janji perak meningkat menjadi emas. Bahkan ia menyebutkan bahwa kemenangan ini bisa menjadi pelecut mental atlet lainnya.
"Kejutan yang dilakukan Ricky memberikan semangat bagi atlet lainnya yang masih menyisakan pertandingan di AYG. Kondisi seperti itu bisa terjadi di dalam pertandingan lainnya. Walau seorang atlet tidak diberikan target, namun tiba-tiba mampu menguasai diri dalam pertandingan dan akhirnya menyuguhkan prestasi optimal," kata Paulus dilansir Satlak Prima, Kamis (22/8/2013).
Kendati begitu, Paulus tetap mengingatkan pada semua atlet remaja, agar prestasi yang diraih ditingkat Asia bisa dikembangkan dan mampu mencapai dunia. Bila perlu bisa tembus menuju multi event senior seperti SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade. Hal itu sudah tentu merupakan harapan atlet, pelatih, pengurus dan jajaran Satlak Prima.
Medali pertama (perunggu) disumbang oleh Lorenza Monalisa Arieswaty di 200 m gaya kupu-kupu putri mencatat waktu 2 menit 15,10 detik, Senin (20/8) lalu. Sementara itu, medali emas didapat dari tangan Ricky yang turun di nomor 200 m gaya punggung putra.
Melihat keberhasilan itu, Paulus bangga atas apa yang sudah diraih perenang Nasional. Menurutnya, saat akan bertolak ke Nanjing, kontingen Indonesia hanya menjanjikan satu medali perak dan 11 perunggu. Ia bersyukur, janji perak meningkat menjadi emas. Bahkan ia menyebutkan bahwa kemenangan ini bisa menjadi pelecut mental atlet lainnya.
"Kejutan yang dilakukan Ricky memberikan semangat bagi atlet lainnya yang masih menyisakan pertandingan di AYG. Kondisi seperti itu bisa terjadi di dalam pertandingan lainnya. Walau seorang atlet tidak diberikan target, namun tiba-tiba mampu menguasai diri dalam pertandingan dan akhirnya menyuguhkan prestasi optimal," kata Paulus dilansir Satlak Prima, Kamis (22/8/2013).
Kendati begitu, Paulus tetap mengingatkan pada semua atlet remaja, agar prestasi yang diraih ditingkat Asia bisa dikembangkan dan mampu mencapai dunia. Bila perlu bisa tembus menuju multi event senior seperti SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade. Hal itu sudah tentu merupakan harapan atlet, pelatih, pengurus dan jajaran Satlak Prima.
(wbs)