Bermain di kandang bukan jaminan

Minggu, 01 September 2013 - 02:51 WIB
Bermain di kandang bukan...
Bermain di kandang bukan jaminan
A A A
Sindonews.com - Persela Lamongan bakal melakukan pertandingan berat kala menjamu Persipura Jayapura di Stadion Surajaya, Lamongan. Walau bisa bermain di kandang sendiri serta dukungan penuh LA Mania, belum ada jaminan apa pun Persela bakal bisa mengamankan kemenangan.

Faktor lawan tentunya menjadi alasan utama sulitnya Persela meraih tiga angka. Persipura Jayapura yang telah mengundi gelar juara bukan lawan sembarangan walau mungkin ambisi sudah mengendur. Secara teknis Persela masih di bawah kekuatan berjuluk Mutiara Hitam.

Sepanjang musim ini Persipura hanya sekali kalah di kandang Barito Putra. Itu pun buah kesialan karena gol bunuh diri Otavio Dutra. Apalagi Boaz Solossa dkk sudah bertekad bakal meneruskan catatan impresif di pertandingan sisa yang sebenarnya sama sekali tak menentukan.

Kubu Persela butuh sesuatu yang luar biasa untuk bisa mengangkangi anak-anak Jayapura yang menunjukkan konsistensi luar biasa. Jika bisa memenangkan pertandingan ini, maka diprediksi langkah Persela bakal lebih mulus di dua pertandingan terakhir nanti.

“Saya ingin tim bermain dengan penuh percaya diri, tidak grogi menghadapi kekuatan Persipura. Saya belum tahu apakah Persipura tetap tampil dengan kekuatan penuh. Yang jelas Persela harus benar-benar menunjukkan permainan terbaik agar bisa menang,” tutur Pelatih Persela Didik Ludiyanto.

Didik yakin tim asuhannya sudah paham benar bagaimana kekuatan yang bakal dihadapi. Untuk itu dia percaya pemainnya bakal tampil sebaik mungkin agar tidak mengecewakan LA Mania di Surajaya. Asal tidak panik menghadapi tekanan lawan, dirinya optimistis timnya bisa bermain lebih baik.

Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan Mutiara Hitam adalah pemain depan yang enerjik dan memiliki naluri tinggi seperti Boaz Solossa, Louis Kabes, Patrich Wanggai, hingga Zah Rahan. Kuartet pertahanan Persela, Roman Golian, Djayusman Triasdi, Taufik Kasrun dan Dedi Indra, bakal bekerja sangat keras.

Lini tengah bakal menghadirkan adu kreatifitas seru antara Gustavo Lopez dan Zah Rahan. Dua playmaker kelas wahid di ISL ini bisa menjadi penentu hasil pertandingan bagi timnya masing-masing. Persela juga harus mencari cara untuk menembus benteng kokoh Otavio Dutra dan Bio Paulin.

“Kesimpulannya Persipura adalah tim yang nyaris tidak mempunyai cacat di tiap lininya. Kami harus tetap berasumsi mereka bakal menurunkan kekuatan terbaiknya nwalau sudah juara. Saya terus mempelajari kekuatan mereka dan mencari celah yang bisa dimanfaatkan,” demikian Didik Ludiyanto.

Persipura sendiri membawa semua skuadnya ke Lamongan, walau tentu tidak semuanya dimainkan. Ini yang membuat agak sulit memprediksi kekuatan seperti apa yang diturunkan. Persipura bisa tetap menurunkan tim utama atau bisa memberikan kesempatan kepada pemain mudanya.

Saat berlatih di Surabaya, Asisten Persipura Mettu Duaramuri mengatakan timnya bakal memainkan kekuatan terbaik yang dimiliki. Kalau pun ingin menurunkan pemain muda, maka itu bisa dilakukan melalui rotasi saat pertandingan. Sekaligus dia menyebut Persipura bakal menempuh jalur profesional.

Artinya, tidak ada pertandingan 'main-main' saat menghadapi Persela Lamongan. “Persipura akan tetap bermain serius. Semua akan lihat nanti. Semua pemain dibawa untuk pertandingan lawan Persela dan Persepam dan mungkin semuanya mendapatkan kesempatan bermain,” ungkap Mettu.(kukuh setyawan)

Persela Lamongan (4-4-2):
Khoirul Huda (gk), Taufik Kasrun, Roman Golian, Djayusman T, Dedi Indra; Jimmy Suparno, Gustavo Lopez, Dhanu Rosade, Inkyun Oh; Samsul Arif, Mario Costas.

Persipura Jayapura (4-4-2):
Yoo Jae Hoon (gk), Ricardo Salampessy, Otavio Dutra, Bio Paulin, Ortizan Solossa; Louis Kabes, Zah Rahan, Emmanuel Wanggai, Gerald Pangkali; Boaz Solossa, Patrich Wanggai.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0828 seconds (0.1#10.140)