PSM tidak menang WO
A
A
A
Sindonews.com -- Meski laga PSM melawan Persibo Bojonegoro batal dilakukan di stadion Andi Mattalatta yang diagendakan Rabu (4/9) hari ini, namun PSM tidak dikatakan menang walk over (wo) hingga mengamankan tiga poin.
Batalnya laga perdana Juku Eja julukan PSM dikarenakan, calon lawan Andi Oddang dkk dicoret dari kompetisi yang sementara bergulir. Bukan hanya Persibo Bojonegoro, dua klub lainnya yakni Persema Malang dan Persija FC juga ikut didiskualifikasi sebelum kick-off putaran kedua kompetisi Indonesia Premier League (IPL) dimulai.
Padahal seluruh persiapan Juku Eja sebagai tuan rumah, sudah 90 persen. Surat izin dari kepolisian hingga penyewaan stadion sudah dilakukan. Bahkan armada Imran Amirullah juga sudah mempersiapkan diri jauh hari untuk laga perdana di hadapan pendukung sendiri tersebut.
Media Officer LPIS Abi Hasantoso mengatakan, batalnya laga PSM kontra Persibo Bojonegoro yang sedianya dilakukan pada 4 September kemarin itu tidak dinyatakan menang wo. Alasannya kata dia, kick-off putaran kedua belum dimulai. "Bukan menang wo. Karena sanksi tersebut ada sebelum kompetisi dimulai, jadi untuk tim yang melawan tiga klub yang dicoret tersebut ditiadakan," jelasnya.
Meski demikian, dirinya tetap menyatakan kekecewaan terhadap keputusan komisi disiplin (komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) karena memutuskan sanksi saat kick-off hendak dimulai. "Kami dari LPIS tentu menyayangkan hal itu, namun seluruh rekomendasi PSSI pasti kami akan jalankan sebagai penyelenggara liga, termasuk menuntaskan kompetisi," jelasnya.
Lebih jauh dia menuturkan, padahal laporan awal yang diterima oleh pihaknya yakni, jika tiga klub yang diberikan sanksi tersebut melakukan wo pada putaran kedua maka langsung didiskualifikasi. "Tapi putusan akhirnya mereka langsung didiskualifikasi sebelum putaran kedua bergulir, untuk klasemen putaran pertama tidak berubah, kecuali sanksi pengurangan poin tiga klub lainnya. Untuk jadwal hanya dihilangkan pertandingan yang melibatkan klub yang didiskualifikasi," kata dia.
Sesuai hasil sanksi Komdis PSSI, enam klub yakni Persibo Bojonegoro, Persema Malang dan Persija FC langsung didiskualifikasi. Sementara tiga klub lainnya yakni Arema FC, Persepar Palangkaraya dan Persebaya 1927 dinilai menyalahi aturan Komisi Disiplin pasal 57 pasal 3 sehingga dijatuhi sanksi berupa denda pengurangan poin dalam klasemen.
Semetara itu, media officer PSM Andi Widya Syadzwina mengakui pihaknya tentu mengalami kerugian dengan adanya pembatalan laga yang sediannya di lakukan kemarin. Apalagi menurutnya managemen PSM sudah mengeluarkan materi. "Yang jelas rugi materi ada, karena sudah ada uang yang keluar untuk beberapa biasya," kata wanita yang akrab disapa Wina ini tanpa merinci biayanya.
Meski demikian, klub besutan Imran Amirullah tersebut terus melakukan persiapan demi persiapan melakukan laga pada putaran kedua nantinya, karena jika sesuai jadwal Pasukan Ramang akan kembali menjamu Persepar Palangkaraya Sabtu, (7/9) mendatang. "Yang jelas anak-anak tetap fokus menghadapi kompetisi putaran kedua kita bersyukur kalau sudah pasti lawan dan dan mainnya kapan," kata Imran.
Batalnya laga perdana Juku Eja julukan PSM dikarenakan, calon lawan Andi Oddang dkk dicoret dari kompetisi yang sementara bergulir. Bukan hanya Persibo Bojonegoro, dua klub lainnya yakni Persema Malang dan Persija FC juga ikut didiskualifikasi sebelum kick-off putaran kedua kompetisi Indonesia Premier League (IPL) dimulai.
Padahal seluruh persiapan Juku Eja sebagai tuan rumah, sudah 90 persen. Surat izin dari kepolisian hingga penyewaan stadion sudah dilakukan. Bahkan armada Imran Amirullah juga sudah mempersiapkan diri jauh hari untuk laga perdana di hadapan pendukung sendiri tersebut.
Media Officer LPIS Abi Hasantoso mengatakan, batalnya laga PSM kontra Persibo Bojonegoro yang sedianya dilakukan pada 4 September kemarin itu tidak dinyatakan menang wo. Alasannya kata dia, kick-off putaran kedua belum dimulai. "Bukan menang wo. Karena sanksi tersebut ada sebelum kompetisi dimulai, jadi untuk tim yang melawan tiga klub yang dicoret tersebut ditiadakan," jelasnya.
Meski demikian, dirinya tetap menyatakan kekecewaan terhadap keputusan komisi disiplin (komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) karena memutuskan sanksi saat kick-off hendak dimulai. "Kami dari LPIS tentu menyayangkan hal itu, namun seluruh rekomendasi PSSI pasti kami akan jalankan sebagai penyelenggara liga, termasuk menuntaskan kompetisi," jelasnya.
Lebih jauh dia menuturkan, padahal laporan awal yang diterima oleh pihaknya yakni, jika tiga klub yang diberikan sanksi tersebut melakukan wo pada putaran kedua maka langsung didiskualifikasi. "Tapi putusan akhirnya mereka langsung didiskualifikasi sebelum putaran kedua bergulir, untuk klasemen putaran pertama tidak berubah, kecuali sanksi pengurangan poin tiga klub lainnya. Untuk jadwal hanya dihilangkan pertandingan yang melibatkan klub yang didiskualifikasi," kata dia.
Sesuai hasil sanksi Komdis PSSI, enam klub yakni Persibo Bojonegoro, Persema Malang dan Persija FC langsung didiskualifikasi. Sementara tiga klub lainnya yakni Arema FC, Persepar Palangkaraya dan Persebaya 1927 dinilai menyalahi aturan Komisi Disiplin pasal 57 pasal 3 sehingga dijatuhi sanksi berupa denda pengurangan poin dalam klasemen.
Semetara itu, media officer PSM Andi Widya Syadzwina mengakui pihaknya tentu mengalami kerugian dengan adanya pembatalan laga yang sediannya di lakukan kemarin. Apalagi menurutnya managemen PSM sudah mengeluarkan materi. "Yang jelas rugi materi ada, karena sudah ada uang yang keluar untuk beberapa biasya," kata wanita yang akrab disapa Wina ini tanpa merinci biayanya.
Meski demikian, klub besutan Imran Amirullah tersebut terus melakukan persiapan demi persiapan melakukan laga pada putaran kedua nantinya, karena jika sesuai jadwal Pasukan Ramang akan kembali menjamu Persepar Palangkaraya Sabtu, (7/9) mendatang. "Yang jelas anak-anak tetap fokus menghadapi kompetisi putaran kedua kita bersyukur kalau sudah pasti lawan dan dan mainnya kapan," kata Imran.
(wbs)