Waduh, Persebaya telan kerugian Rp500 juta
A
A
A
Sindonews.com - Persebaya IPL harus gigit jari setelah tidak bisa menggelar pertandingan lawan PSIR Rembang di Stadion Gelora Bung Tomo, Rabu sore (4/9). Akibatnya, tim berjuluk Bledhuk Ijo harus mengalami kerugian sekitar Rp500 juta.
Akibat masa kampanye Pilgub Jatim, Persebaya tidak mendapatkan izin keramaian dari Polrestabes Surabaya. Laga perdana putaran kedua melawan PSIR terpaksa dipindahkan ke Lapangan Bumimoro tanpa ada penonton," Kita rugi sekitar lima ratus juta rupiah satu pertandingan tanpa penonton, " ucap Manajer Persebaya IPL Saleh Hanifah.
Estimasi terebut, lanjut Saleh, karena laga melawan PSIR meski bulan lawan klub papan atas, namun merupakan laga perdana Persebaya putaran kedua. "Laga perdana biasanya ditunggu penonton. Apalagi Persebaya sudah lama tidak bermain di kandang sendiri,'' keluh Saleh.
Awalnya, pemasukan dari penjualan tiket penonton akan dijadikan sebagai salah satu sumber membayar tunggakan gaji pemain. Hingga saat ini manajemen memang belum mampu membayar gaji pemain selama tiga bulan. Bahkan, jelang laga melawan PSIR, pemain sempat mogok latihan karena menuntut gaji dibayar lebih dulu.
Pemain akhirnya mau bertanding melawan PSIR setelah manajemen melakukan pembayaran gaji selama satu bulan. Itupun tidak penuh berkisar antara 60-80 persen dari total gaji perbulan setiap pemain. "Memang kita baru bisa bayar gaji pemain satu bulan dulu," ucapnya.
Untungnya, dalam laga perdana melawan PSIR Rembang, Persebaya sudah mendapatkan sponsor tambahan dari Pelindo. Sayangnya, berapa nilai kontraknya setengah musim, manajemen enggan menyebut. "Tidak etis bila kita sebutkan,"kelit CEO Persebaya Cholid Ghoromah.
Akibat masa kampanye Pilgub Jatim, Persebaya tidak mendapatkan izin keramaian dari Polrestabes Surabaya. Laga perdana putaran kedua melawan PSIR terpaksa dipindahkan ke Lapangan Bumimoro tanpa ada penonton," Kita rugi sekitar lima ratus juta rupiah satu pertandingan tanpa penonton, " ucap Manajer Persebaya IPL Saleh Hanifah.
Estimasi terebut, lanjut Saleh, karena laga melawan PSIR meski bulan lawan klub papan atas, namun merupakan laga perdana Persebaya putaran kedua. "Laga perdana biasanya ditunggu penonton. Apalagi Persebaya sudah lama tidak bermain di kandang sendiri,'' keluh Saleh.
Awalnya, pemasukan dari penjualan tiket penonton akan dijadikan sebagai salah satu sumber membayar tunggakan gaji pemain. Hingga saat ini manajemen memang belum mampu membayar gaji pemain selama tiga bulan. Bahkan, jelang laga melawan PSIR, pemain sempat mogok latihan karena menuntut gaji dibayar lebih dulu.
Pemain akhirnya mau bertanding melawan PSIR setelah manajemen melakukan pembayaran gaji selama satu bulan. Itupun tidak penuh berkisar antara 60-80 persen dari total gaji perbulan setiap pemain. "Memang kita baru bisa bayar gaji pemain satu bulan dulu," ucapnya.
Untungnya, dalam laga perdana melawan PSIR Rembang, Persebaya sudah mendapatkan sponsor tambahan dari Pelindo. Sayangnya, berapa nilai kontraknya setengah musim, manajemen enggan menyebut. "Tidak etis bila kita sebutkan,"kelit CEO Persebaya Cholid Ghoromah.
(aww)