Beruang merah jadi kuda hitam

Rabu, 06 Juni 2012 - 09:52 WIB
Beruang merah jadi kuda hitam
Beruang merah jadi kuda hitam
A A A
Sindonews.com – Dongeng Piala Eropa kerap terjadi. Keajaiban Denmark menjuarai Piala Eropa 1992 atau Yunani yang menjadi kampiun 2004 menunjukkan dominasi tim elite tak selalu mumpuni.

pada perhelatan Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina, Rusia digadang-gadang sebagai tim yang akan mengejutkan. Menilik performa, Rusia yang kini ditangani arsitek asal Belanda Dick Advocaat memang layak diperhitungkan. Pasukan Beruang Merah itu tidak terkalahkan dalam 14 laga terakhir atau sejak Februari 2011. Apalagi Rusia juga pernah tampil mengejutkan di Piala Eropa 2008 yang saat itu dilatih Guus Hiddink.

Mereka mampu menembus semifinal sebelum akhirnya dikalahkan Spanyol 0-3. Melihat lawan Rusia di Grup A pun tidak terlalu menyeramkan. Mereka satu grup dengan tuan rumah Polandia,Yunani, dan Republik Ceko yang kemampuannya setara. Rusia akan meladeni Rep Ceko pada pertandingan perdana di Grup A, 8 Juni mendatang. Rumah taruhan menempatkan Rusia dengan 25-1 di belakang Portugal dengan 20-1.

Didukung pemain yang sempat merasakan kerasnya Liga Inggris seperti Andrei Arshavin, Roman Pavlyuchenko,Yuri Zhirkov, dan striker Fulham Pavel Pogrebnyak, Advocaat yakin timnya mampu berbicara banyak di Piala Eropa 2012. Bahkan, dia dengan tegas menyebut timnya sebagai tim kuda hitam. ”Ketika ditanya siapa tim yang difavoritkan untuk menjadi juara di Piala Eropa, orang tentu menyebut Jerman, Belanda, dan Spanyol. Namun, kali ini mereka tidak boleh meremehkan Rusia,” kata Advocaat, saat konferensi pers di Moscow.

Advocaat juga berhasil menyulap talenta muda Alan Dzagoev, 21, menjadi kekuatan yang bermutu tinggi. Gelandang CSKA Moscow itu diprediksi bakal bersinar di Polandia-Ukraina. Advocaat telah menciptakan Dzagoev sebagai motor serangan dalam strategi menyerang 4-3-3. Pelatih berusia 64 tahun tersebut ingin timnya mengikuti jejak Yunani yang di luar dugaan mampu menjadi juara di Piala Eropa 2004.

”Jika kami mampu bermain maksimal, tentu akan mengejutkan banyak pihak. Pada turnamen kali ini, kami adalah tim kuda hitam. Jika Anda ingat Piala Eropa 2004, tidak ada yang menduga Yunani tampil mengejutkan dan mampu menjadi juara. Kami pun berharap mampu menyamai prestasi mereka,” kata Advocaat. Mantan pelatih AZ Alkmaar tersebut mengatakan Arshavin, pemain Arsenal yang dipinjamkan ke Zenit St Petersburg, tetap menjadi kapten tim. Selain itu, Advocaat menjelaskan alasan mengapa dirinya mencoret Diniyar Bilyaletdinov.

Dia menilai penampilan pemain Everton tersebut akhir-akhir ini tampak menurun. ”Saya sangat kecewa dengan penampilannya (Bilyaletdinov). Dia jarang diberikan kesempatan untuk tampil di Everton. Dia juga gagal menampilkan performa terbaik ketika dipinjamkan ke Spartak Moscow. Jadi, saya tidak berpikir dua kali untuk mencoretnya dari skuad, karena saya mempunyai Arshavin dan Alexander Kokorin di posisi sayap kiri,” papar Advocaat. Bagi Advocaat, Piala Eropa 2012 merupakan turnamen terakhirnya bersama Rusia. Karena, dia akan kembali ke Belanda untuk melatih PSV Eindhoven musim depan.

Selain Rusia, tim lain yang layak diperhitungkan adalah Kroasia, Portugal, dan Swedia. Kroasia merupakan tim yang kuat. Skuad asuhan Slavan Bilic tersebut mampu menyuguhkan permainan memikat. Mereka juga mampu mengombinasikan dengan keunggulan fisik yang mereka miliki jika diperlukan. Dengan keseimbangan tim yang baik, Luka Modric dan kawan-kawan memiliki peluang yang bagus untuk membuat kejutan di Piala Eropa. Portugal pun tidak bisa dipandang sebelah mata.

Meski belum pernah menjuarai turnamen apa pun, skuad asuhan Paulo Bento tersebut berpotensi tampil mengejutkan di Piala Eropa kali ini. Kehadiran pemain Real Madrid Cristiano Ronaldo bakal menjadi ancaman serius bagi timtim lawan. Sementara Swedia datang ke Piala Eropa 2012 dengan reputasi bagus. Mereka selalu menjadi tim yang menyulitkan.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6343 seconds (0.1#10.140)