Diperkuat juara dunia, wushu pede sabet enam emas
A
A
A
sindonews.com - Kontingen wushu Indonesia berpeluang menyabet enam emas di Olympic Solidarity Games (ISG) III. Keyakinan itu membuncah karena tim wushu Indonesia diperkuat para atlet juara dunia dan peraih medali SEA Games XXVI.
Tim merah putih sendiri dipastikan bakal turun di semua nomor yang akan mempertandingkan yakni sebanyak 22. Cabor ini sendiri diikuti oleh 18 negara peserta seperti, diantaranya Brunei Darussalam, Malaysia, Khazakstan, Iran, Irak, Mesir, Senegal, Uganda dan lainnya.
Hal itu diungkapkan oleh Pelatih Wushu Sumsel, Ahmad Yani saat dibincangi di Sekretariat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel kemarin
Adapun beberapa atlet yang akan menjadi andalan Indonesia untuk menyumbangkan medali pada even multi even olahraga antar negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yakni,
Ivana, peraih medali emas SEA Games Palembang di nomor Nanquan (Jurus Selatan.
Lind Swel, juara dunia nomor tai chi quen. Freddy, nomor thai chi, (jurus bayangan), peraih medali emas SEA Games Palembang. Yohanes, nomor Nan Quan (Jurus selatan) peraih medali emas Sea Games Palembang serta Ahmad Hulaifi, nomor chan quan (golok toya) peraih medali emas SEA Games.
"Dengan materi atlet yang dimiliki Indonesia saat ini, saya optimis kita bisa meraih minimal memperoleh 3-6 medali emas selain medali perak maupun perunggu. Jadi bisa dikatakan, kalau untuk nomor seni (jurus) peluang kita untuk mendapatkan medali memang lebih besar karena nomor itu memang punya kita (Indonesia),"jelas mantan pelatih nasional itu.
Sedangkan untuk nomor sanda (tarung), Yani mengakui jika peluangnya cukup kecil untuk memperoleh medali, karena dinomor itu dipresiksi bakal didominasi oleh para atlet yang berasal dari Iran, Khazakstan, Alzalbaizan dan beberapa negara arab dan pecahan Uni Soviet dan lainnya. Mereka semua memiliki kualitas yang bagus dinomor itu.
Lebih jauh dijelaskannya, untuk cabor wushu sendiri ada dua negara yang menjadi biasa menguasai dalam perolehan medali baik itu di level Asia maupun dunia yakni China dan Vietnam. begitu pula dengan dunia.
"Tapi saya memiliki keyakinan, mulai sekarang sampai empat tahun ke depan Indonesia bisa menyodok ke peringkat dua. Saat kita masih berada diposisi kelima hasil kejuaraan dunia terakhir, bulan Juli 2013 di Colombia,"ujarnya.
Dia juga menyayangkan, nomor Sanda (tarung) kelas 75 KG putra tidak dipertandingkan, padahal disana ada atlet andalan Sumsel yakni Sasli Rais yang merupakan juara nasional.
Yani melanjutkan, saat ini para atlet andalan Indonesia itu tengah melakukan pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Sanghai, China untuk persiapan mengikuti SEA Games XXVII di Myanmar akhir tahun ini. Sedangkan untuk ISG ini sendiri akan dijadikan sebagai ajang untuk try out. Akan tetapi meski begitu cabor Wushu tetap mematok target maksimal karena saat ini sudah masuk pra kompetisi.
"Tetapi meski begitu, kita tidak terlalu mempermasalahkannya. Yang penting Indonesia bisa memperoleh hasil yang maksimal di ISG nanti,"pungkasnya
Tim merah putih sendiri dipastikan bakal turun di semua nomor yang akan mempertandingkan yakni sebanyak 22. Cabor ini sendiri diikuti oleh 18 negara peserta seperti, diantaranya Brunei Darussalam, Malaysia, Khazakstan, Iran, Irak, Mesir, Senegal, Uganda dan lainnya.
Hal itu diungkapkan oleh Pelatih Wushu Sumsel, Ahmad Yani saat dibincangi di Sekretariat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel kemarin
Adapun beberapa atlet yang akan menjadi andalan Indonesia untuk menyumbangkan medali pada even multi even olahraga antar negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yakni,
Ivana, peraih medali emas SEA Games Palembang di nomor Nanquan (Jurus Selatan.
Lind Swel, juara dunia nomor tai chi quen. Freddy, nomor thai chi, (jurus bayangan), peraih medali emas SEA Games Palembang. Yohanes, nomor Nan Quan (Jurus selatan) peraih medali emas Sea Games Palembang serta Ahmad Hulaifi, nomor chan quan (golok toya) peraih medali emas SEA Games.
"Dengan materi atlet yang dimiliki Indonesia saat ini, saya optimis kita bisa meraih minimal memperoleh 3-6 medali emas selain medali perak maupun perunggu. Jadi bisa dikatakan, kalau untuk nomor seni (jurus) peluang kita untuk mendapatkan medali memang lebih besar karena nomor itu memang punya kita (Indonesia),"jelas mantan pelatih nasional itu.
Sedangkan untuk nomor sanda (tarung), Yani mengakui jika peluangnya cukup kecil untuk memperoleh medali, karena dinomor itu dipresiksi bakal didominasi oleh para atlet yang berasal dari Iran, Khazakstan, Alzalbaizan dan beberapa negara arab dan pecahan Uni Soviet dan lainnya. Mereka semua memiliki kualitas yang bagus dinomor itu.
Lebih jauh dijelaskannya, untuk cabor wushu sendiri ada dua negara yang menjadi biasa menguasai dalam perolehan medali baik itu di level Asia maupun dunia yakni China dan Vietnam. begitu pula dengan dunia.
"Tapi saya memiliki keyakinan, mulai sekarang sampai empat tahun ke depan Indonesia bisa menyodok ke peringkat dua. Saat kita masih berada diposisi kelima hasil kejuaraan dunia terakhir, bulan Juli 2013 di Colombia,"ujarnya.
Dia juga menyayangkan, nomor Sanda (tarung) kelas 75 KG putra tidak dipertandingkan, padahal disana ada atlet andalan Sumsel yakni Sasli Rais yang merupakan juara nasional.
Yani melanjutkan, saat ini para atlet andalan Indonesia itu tengah melakukan pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Sanghai, China untuk persiapan mengikuti SEA Games XXVII di Myanmar akhir tahun ini. Sedangkan untuk ISG ini sendiri akan dijadikan sebagai ajang untuk try out. Akan tetapi meski begitu cabor Wushu tetap mematok target maksimal karena saat ini sudah masuk pra kompetisi.
"Tetapi meski begitu, kita tidak terlalu mempermasalahkannya. Yang penting Indonesia bisa memperoleh hasil yang maksimal di ISG nanti,"pungkasnya
(aww)