Kasus perusakan bus Persib nggak jelas, Bos Persib gerah
A
A
A
Sindonews.com - Sanksi yang diberikan PSSI kepada bobotoh dengan melarang menyaksikan laga tandang Persib Bandung, membuat Manajer Umuh Muchtar gerah. Sanksi itu dinilai keliru. Manajemen pun berencana melakukan banding atas sanksi tersebut.
Selain sanksi yang dinilai tidak layak, ia juga mempertanyakan denda Rp50 juta yang harus dibayarkan Persib atas insiden kerusuhan di Stadion Maguwoharjo.
"Apa yang harus didenda? Kenapa tim kita didenda? Itu aneh," keluh Umuh di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/9/2013).
Keluhan soal sanksi itu sempat disampaikan Umuh ke Menpora Roy Suryo tadi malam. Roy menurut Umuh sempat menanyakan perihal sanksi itu kepada Hinca Pandjaitan sebagai ketua Komdis PSSI.
"Menpora juga sudah telepon kepada Hinca menanyakan kenapa ambil keputusan ini, apa kata hinca, bilangnya ini keputusan bersama. Keputusan bersama dari mana?" tuturnya.
Umuh justru mempertanyakan berbagai kejadian yang menimpa Persib atau bobotoh selama ini. Tapi tidak ada kelanjutan atau sanksi pada pihak yang harusnya dinilai bertanggungjawab.
"Bus Persib dibakar dihancurkan, tapi tidak ada kelanjutan," ungkap Umuh.
Contoh lainnya adalah meninggal Rangga, salah seorang bobotoh saat menyaksikan Persib di Jakarta. "Kasus Rangga apa kelanjutannya? Apa sanksi buat Persija," sindirnya.
Hal itu yang menurutnya sangat jangal. Ia pun berharap PSSI lebih bijak dan jeli dalam menentukan sanksi.
Selain sanksi yang dinilai tidak layak, ia juga mempertanyakan denda Rp50 juta yang harus dibayarkan Persib atas insiden kerusuhan di Stadion Maguwoharjo.
"Apa yang harus didenda? Kenapa tim kita didenda? Itu aneh," keluh Umuh di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/9/2013).
Keluhan soal sanksi itu sempat disampaikan Umuh ke Menpora Roy Suryo tadi malam. Roy menurut Umuh sempat menanyakan perihal sanksi itu kepada Hinca Pandjaitan sebagai ketua Komdis PSSI.
"Menpora juga sudah telepon kepada Hinca menanyakan kenapa ambil keputusan ini, apa kata hinca, bilangnya ini keputusan bersama. Keputusan bersama dari mana?" tuturnya.
Umuh justru mempertanyakan berbagai kejadian yang menimpa Persib atau bobotoh selama ini. Tapi tidak ada kelanjutan atau sanksi pada pihak yang harusnya dinilai bertanggungjawab.
"Bus Persib dibakar dihancurkan, tapi tidak ada kelanjutan," ungkap Umuh.
Contoh lainnya adalah meninggal Rangga, salah seorang bobotoh saat menyaksikan Persib di Jakarta. "Kasus Rangga apa kelanjutannya? Apa sanksi buat Persija," sindirnya.
Hal itu yang menurutnya sangat jangal. Ia pun berharap PSSI lebih bijak dan jeli dalam menentukan sanksi.
(wbs)