Beri skor imbang, CJ Ross: Pukulan Canelo lebih efektif
Senin, 16 September 2013 - 19:43 WIB
Beri skor imbang, CJ Ross: Pukulan Canelo lebih efektif
A
A
A
Sindonews.com - Cynthia J Ross, salah satu hakim yang memberikan skor 114-114 dalam megaduel Floyd Mayweather Jr. versus Saul "Canelo" Alvarez, dihujani kritikan. Hakim yang dikenal dengan nama CJ Ross itu juga pernah dikritik, karena memberikan Timothy Bradley keunggulan ketika berhadapan dengan Manny Pacquiao pada tahun lalu.
Namun, menurutnya skor 114-114 merupakan keputusan yang tepat. Dalam pandangannya, Mayweather Jr. unggul di ronde 2, 4, 5, 6, 7 dan 9. Sedangkan, Canelo mampu unggul 1, 3, 8, 9, 11 dan 12. "Dari tempat saya duduk terdapat banyak ronde yang ketat dan banyak pertukaran pukulan, Canelo mampu mendaratkan pukulan efektif," tandas Ross kepada Las Vegas Review-Journal.
"Ketika Anda menilai 12 ronde dari pertarungan, Anda memberi poin di 12 pertarungan terpisah. Saya tidak ada masalah dengan poin yang saya berikan dalam pertarungan, sebagaimana yang saya lakukan."
Sementara itu, Direktur Eksekutif NSAC, Keith Kizer, mendukung apa yang telah dilakukan oleh CJ Ross. Menurutnya, hakim tidak hanya menilai hasil pertarungan pada akhir laga, dan bukan berarti hakim harus berpikir pertarungan secara keseluruhan.
"Bisa jadi hakim memiliki enam ronde untuk setiap petinju, tapi enam putaran dia memberi petinju A, dia memberinya dengan mudah, dan enam ronde dia memberikannya kepada petinju B, mereka benar-benar ketat dalam ronde itu."
Namun, menurutnya skor 114-114 merupakan keputusan yang tepat. Dalam pandangannya, Mayweather Jr. unggul di ronde 2, 4, 5, 6, 7 dan 9. Sedangkan, Canelo mampu unggul 1, 3, 8, 9, 11 dan 12. "Dari tempat saya duduk terdapat banyak ronde yang ketat dan banyak pertukaran pukulan, Canelo mampu mendaratkan pukulan efektif," tandas Ross kepada Las Vegas Review-Journal.
"Ketika Anda menilai 12 ronde dari pertarungan, Anda memberi poin di 12 pertarungan terpisah. Saya tidak ada masalah dengan poin yang saya berikan dalam pertarungan, sebagaimana yang saya lakukan."
Sementara itu, Direktur Eksekutif NSAC, Keith Kizer, mendukung apa yang telah dilakukan oleh CJ Ross. Menurutnya, hakim tidak hanya menilai hasil pertarungan pada akhir laga, dan bukan berarti hakim harus berpikir pertarungan secara keseluruhan.
"Bisa jadi hakim memiliki enam ronde untuk setiap petinju, tapi enam putaran dia memberi petinju A, dia memberinya dengan mudah, dan enam ronde dia memberikannya kepada petinju B, mereka benar-benar ketat dalam ronde itu."
(nug)
