Mau menang atau kalah terserah pemain SFC

Selasa, 17 September 2013 - 17:18 WIB
Mau menang atau kalah...
Mau menang atau kalah terserah pemain SFC
A A A
Sindonews.com - Partai tandang Sriwijaya FC (SFC) ke markas Barito Putra di Stadion Demang Lehman, Martapura, Kalimantan Selatan, Rabu sore (18/9) menjadi ajang perpisahan bagi pemain.Meski bermain tanpa target, tapi kalau pelatih dan pemain bisa memberikan kenangan akhir yang bagus.

Di laga pemungkas nanti, manajemen tidak akan memberikan beban pada Laskar Wong Kito untuk mengalahkan Laskar Antasari-julukan Barito Putra. Hanya saja, kalau Laskar Wong Kito tetap bermain impresif dan bisa memberikan poin di akhir kompetisi, manajemen tentu tetap membuka mata. Pasalnya, usai pertandingan terakhir ini, manajemen SFC akan menggelar evaluasi menyeluruh.
Manajer SFC Robert Heri menuturkan, sesuai dengan apa yang diungkapkan Presiden SFC Dodi Reza Alex sebelumnya, bahwa manajemen baru akan melakukan evaluasi untuk persiapan musim depan, setelah Ponaryo Astaman dkk menyelesaikan pertandingan terakhir.

''Kami tidak akan mengganggu pemain dan pelatih, silakan mereka menyelesaikan pertandingan terakhir ini. Walau hasilnya tidak merubah apapun, tapi kami berharap SFC bisa memberikan hasil yang bagus. Karena setelah ini manajemen akan melakukan evaluasi,” tuturnya.

Menurut Robert, pertandingan ini juga menjadi masukan terakhir bagi pihaknya. Seluruh pemain termasuk Herman Dzumafo, menjadi pusat perhatian, sebab pemain lainnya pun akan turut dievaluasi termasuk pemain lokal. Hanya saja, khususnya untuk legiun asing memang mendapatkan perhatian lebih, karena pihaknya mesti menetukan secara cermat, siapa sajakah yang akan dipertahankan.

''Kami harus cermat memilih siapa saja yang patut dipertahankan atau tidak, terutama pemain asing. Sebab, untuk musim depan kan sudah ada wacana pembatasan tiga pemain asing saja,” katanya.

Terlepas dari soal evaluasi tersebut, caretaker SFC Subangkit mengungkapkan bahwa dirinya mulai percaya, dengan komposisi pemain yang mengkombinasikan pemain senior dan junior, timnya bisa berbuat lebih baik.

Dirinya telah membuat evaluasi singkat, terutama kerja sama tim terus menjadi perhatian untuk dibenahi segera, karena tidak ada catatan lain selain kondisi fisik pemain senior yang masih belum fit 100 persen.

''Kerja sama inilah yang harus kita perhatikan. Apalagi skuad kita juga banyak yang mengalami cedera, yakni Vava (Mario Yagalo) dan pemanggilan Diego (Michiels) ke Timnas U-23,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi kekosongan itu, pria asal Pasuruan itu melanjutkan, dalam waktu yang sangat minim itu dia akan memaksimalkan peran Havit Ibrahim diposisi wing bek kiri, sebagai pengganti Diego.

Drill khusus bagi Havit itu penting dilakukan karena posisi aslinya bukan sebagai pemain bertahan, melainkan pemain gelandang. ''Latihan khusus bagi Havit ini dilakukan untuk mengantisipasi serangan sayap dari Barito, yang memiliki skill dan kecepatan tinggi,” jelasnya.

Mantan pelatih Persiwa Wamena ini juga memperhatikan pergerakan pemain Barito, yang bakal merepotkan anak asuhnya. Seperti pemain sayap Barito, Rizky Ripora yang siap memberikan umpan-umpan matang ke jantung pertahanan timnya. Jika anak asuhnya gagal mengantisipasi, tentu akan sangat berbahaya, karena di lini depan klub berjuluk Laskar Antasari itu memiliki striker tajam asal Mali, Djibril Coulibaly.

''Mudah-mudahan pertandingan terakhir ini, sesuai dengan keinginan manajemen. Kami akan tetap waspada dan berusaha mencari poin. Makanya, semua pemain harus mewaspadai pergerakan Djibril. Kami akan berikan drill khusus bagi Havit di sektor wingback kiri, dan duet Lee (Dong Won) bersama Dere (Malman) pun harus lebih kompak lagi,” pungkasnya
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6507 seconds (0.1#10.140)