Handi dikartu merah, PSM berhemat pemain belakang
Handi dikartu merah, PSM berhemat pemain belakang
A
A
A
Sindonews.com - Handi Hamzah, pemain bertahan PSM harus absen dua kali pertandingan, karena dihukum kartu merah saat Pasukan Ramang bertandang ke markas PSIR Rembang.
Media officer PSM Andi Widya Syadzwina mengatakan, pemain bernomor punggung 29 itu harus absen dua laga setelah melancarkan protes terhadap kepemimpinan wasit saat PSM bermain imbang 1-1 dengan PSIR. "Kalau tidak salah dua pertandingan (absen) karena langsung kartu merah," kata wanita yang akrab disapa Wina ini.
Absennya Handi pada laga selanjutnya, membuat tim kepelatihan harus menghemat pemain di lini belakang. Pasalnya, beberapa pemain lainnya seperti Hendra Widjaya juga sudah mendapat kartu kuning saat melawan PSIR Rembang. Bukan hanya itu, Rasyid Assyahid Bakri juga mendapat kartu kuning pada laga sebelumnya, hingga tinggal sekali mereka mendapat kartu maka langsung terkena akumulasi.
Wina juga mengatakan, soal Hendra yang juga pemain belakang PSM memang mendapat kartu kuning pada laga melawan PSIR Rembang, untuk itu, dirinya masih akan mengechek match report sama tim kepelatihan. "Saat lawan Persepar bukan dia (Hendra) yang mendapat kartu kuning, jadi masih bisa main," ungkapnya.
Pada lini pertahanan PSM memang terdapat beberapa opsi pemain untuk dimainkan, seperti Satrio Syam, M Aswar Syamsuddin, Jufri, Asrul Yunus, M Razul, I Ketut Mahendra, dan Febre Santis. Namun empat nama yang terakhir yang kerap menjadi pilihan tim kepelatihan untuk mengawal benteng pertahanan PSM dari gempuran lawan. Apalagi, saat ini Febre sudah bisa bermain setelah absen karena akumulasi kartu.
Handi yang dikonfirmasi soal hukuman dari kartu merah tersebut belum bisa memastikan apa dirinya absen dua kali laga, pemain bernomor punggung 29 ini mengatakan hanya menyerahkan kepada managemen. "Saya belum tahu berapa laga absen dari manajemen," ungkapnya.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Hendra Widjaya bek kanan PSM mengatakan dirinya baru sekali mendapat kartu kuning pada putaran kedua ini, yakni saat melawan PSIR Rembang. "Baru dapat kartu kemarin, Jadi masih bisa bermain," kata dia.
Media officer PSM Andi Widya Syadzwina mengatakan, pemain bernomor punggung 29 itu harus absen dua laga setelah melancarkan protes terhadap kepemimpinan wasit saat PSM bermain imbang 1-1 dengan PSIR. "Kalau tidak salah dua pertandingan (absen) karena langsung kartu merah," kata wanita yang akrab disapa Wina ini.
Absennya Handi pada laga selanjutnya, membuat tim kepelatihan harus menghemat pemain di lini belakang. Pasalnya, beberapa pemain lainnya seperti Hendra Widjaya juga sudah mendapat kartu kuning saat melawan PSIR Rembang. Bukan hanya itu, Rasyid Assyahid Bakri juga mendapat kartu kuning pada laga sebelumnya, hingga tinggal sekali mereka mendapat kartu maka langsung terkena akumulasi.
Wina juga mengatakan, soal Hendra yang juga pemain belakang PSM memang mendapat kartu kuning pada laga melawan PSIR Rembang, untuk itu, dirinya masih akan mengechek match report sama tim kepelatihan. "Saat lawan Persepar bukan dia (Hendra) yang mendapat kartu kuning, jadi masih bisa main," ungkapnya.
Pada lini pertahanan PSM memang terdapat beberapa opsi pemain untuk dimainkan, seperti Satrio Syam, M Aswar Syamsuddin, Jufri, Asrul Yunus, M Razul, I Ketut Mahendra, dan Febre Santis. Namun empat nama yang terakhir yang kerap menjadi pilihan tim kepelatihan untuk mengawal benteng pertahanan PSM dari gempuran lawan. Apalagi, saat ini Febre sudah bisa bermain setelah absen karena akumulasi kartu.
Handi yang dikonfirmasi soal hukuman dari kartu merah tersebut belum bisa memastikan apa dirinya absen dua kali laga, pemain bernomor punggung 29 ini mengatakan hanya menyerahkan kepada managemen. "Saya belum tahu berapa laga absen dari manajemen," ungkapnya.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Hendra Widjaya bek kanan PSM mengatakan dirinya baru sekali mendapat kartu kuning pada putaran kedua ini, yakni saat melawan PSIR Rembang. "Baru dapat kartu kemarin, Jadi masih bisa bermain," kata dia.
(aww)
Explore More