The Jak tuntut Komdis usut penyerangan bus Persija
A
A
A
Sindonews.com - The Jakmania, sapaan suporter Persija Jakarta, mengecam aksi pelemparan terhadap bus pemain Persija setelah dijamu Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Rabu (18/9). Atas aksi tersebut, sang penjaga gawang, Andritany Ardiyasa, luka-luka.
Bus rombongan Macan Kemayoran diserang setelah dipaksa menyerah gua gol tanpa balas dari Naga Mekes, julukan Mitra Kukar. Bus yang membawa awak Persija menjadi sasaran pelemparan oleh oknum suporter yang ditengarai adalah pendukung Mitra Kukar.
Atas aksi pelemparan tersebut, Andritany penjaga gawang Persija yang juga kiper tim nasional (timnas) U-23 Indonesia tersebut menjadi korban. Pemain yang nantinya akan bermain dengan tim Garuda Muda di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 tersebut, mengalami luka di bagian kepala setelah terkena pecahan kaca.
Atas apa yang dialami tim Macan Kemayoran, julukan Persija, The Jakmania meminta Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk mengusut aksi anarkistis tersebut. Tidak hanya kepada Komdis PSSI, The Jakmania pun meminta PSSI, PT Liga Indonesia selaku operator ISL dan juga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) untuk mengusut aksi tersebut.
"Kami meminta Komisi Disiplin (Komdis), PSSI, PT Liga Indonesia, hingga Menpora mengusut tuntas aksi penimpukan dan penganiayaan bus serta para pemain Persija," ungkap ketua The Jakmania, Larico Ranggamone, saat dihubungi wartawan, kemarin.
Tidak hanya meminta berbagai lembaga di atas mengusut aksi anarkis tersebut, The Jakmania pun meminta pertanggung jawaban dari para pengurus Naga Mekes. Larico menyatakan, Mitra Kukar selaku tuan rumah, seharusnya memberikan rasa aman kepada klub tamu dari datang sampai meninggalkan daerah tersebut.
"Kalau pun pihak Mitra Kukar tidak ingin dijadikan kambing hitam, seharusnya mereka segera membantu pengusutan tersebut. Karena bagaimana pun juga, Mitra Kukar adalah tuan rumahnya," jelas Rico.
"Kedatangan para pemain di sana dan sampai kembali pulang, sepenuhnya menjadi tanggung jawab tuan rumah. Mereka harus pertanggung jawabkan aksi anarkis ini," sambung pria yang sudah dua periode menjabat sebagai Ketua The Jakmania tersebut.
Dari kabar yang berkembang, sudah ada tiga pelaku aksi pelemparan bus Macan Kemayoran yang sudah diamankan oleh pihak kepolisian setempat. Sementara dua orang lain yang juga dinilai terlibat dalam aksi pelemparan, terus dikejar oleh pihak kepolisian.
Terlepas dari aksi pengeroyokan bus Persija, Macan Kemayoran sendiri akhirnya menyudahi kompetisi ISL dengan hasil buruk. Dari total 34 pertandingan yang sudah dijalani, Persija hanya mampu mengoleksi 42 poin. Hasil dari 12 kali menang, enam kali imbang, dan 16 kali tumbang. Persija pun duduk di peringkat ke-11 klasemen akhir ISL.
Bus rombongan Macan Kemayoran diserang setelah dipaksa menyerah gua gol tanpa balas dari Naga Mekes, julukan Mitra Kukar. Bus yang membawa awak Persija menjadi sasaran pelemparan oleh oknum suporter yang ditengarai adalah pendukung Mitra Kukar.
Atas aksi pelemparan tersebut, Andritany penjaga gawang Persija yang juga kiper tim nasional (timnas) U-23 Indonesia tersebut menjadi korban. Pemain yang nantinya akan bermain dengan tim Garuda Muda di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 tersebut, mengalami luka di bagian kepala setelah terkena pecahan kaca.
Atas apa yang dialami tim Macan Kemayoran, julukan Persija, The Jakmania meminta Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk mengusut aksi anarkistis tersebut. Tidak hanya kepada Komdis PSSI, The Jakmania pun meminta PSSI, PT Liga Indonesia selaku operator ISL dan juga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) untuk mengusut aksi tersebut.
"Kami meminta Komisi Disiplin (Komdis), PSSI, PT Liga Indonesia, hingga Menpora mengusut tuntas aksi penimpukan dan penganiayaan bus serta para pemain Persija," ungkap ketua The Jakmania, Larico Ranggamone, saat dihubungi wartawan, kemarin.
Tidak hanya meminta berbagai lembaga di atas mengusut aksi anarkis tersebut, The Jakmania pun meminta pertanggung jawaban dari para pengurus Naga Mekes. Larico menyatakan, Mitra Kukar selaku tuan rumah, seharusnya memberikan rasa aman kepada klub tamu dari datang sampai meninggalkan daerah tersebut.
"Kalau pun pihak Mitra Kukar tidak ingin dijadikan kambing hitam, seharusnya mereka segera membantu pengusutan tersebut. Karena bagaimana pun juga, Mitra Kukar adalah tuan rumahnya," jelas Rico.
"Kedatangan para pemain di sana dan sampai kembali pulang, sepenuhnya menjadi tanggung jawab tuan rumah. Mereka harus pertanggung jawabkan aksi anarkis ini," sambung pria yang sudah dua periode menjabat sebagai Ketua The Jakmania tersebut.
Dari kabar yang berkembang, sudah ada tiga pelaku aksi pelemparan bus Macan Kemayoran yang sudah diamankan oleh pihak kepolisian setempat. Sementara dua orang lain yang juga dinilai terlibat dalam aksi pelemparan, terus dikejar oleh pihak kepolisian.
Terlepas dari aksi pengeroyokan bus Persija, Macan Kemayoran sendiri akhirnya menyudahi kompetisi ISL dengan hasil buruk. Dari total 34 pertandingan yang sudah dijalani, Persija hanya mampu mengoleksi 42 poin. Hasil dari 12 kali menang, enam kali imbang, dan 16 kali tumbang. Persija pun duduk di peringkat ke-11 klasemen akhir ISL.
(aww)